Langkah TPID DIY Kendalikan Harga Jelang Ramadan

Senin, 08 Mei 2017 - 22:04 WIB
Langkah TPID DIY Kendalikan Harga Jelang Ramadan
Langkah TPID DIY Kendalikan Harga Jelang Ramadan
A A A
YOGYAKARTA - Mendekati Ramadan dan Lebaran, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan menambah pasokan ke kios Segoro Amarto. Penambahan pasokan ini sebagai upaya mereka mengendalikan harga sejumlah komoditas strategis yang biasanya terjadi setiap jelang Ramadan.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Yogyakarta yang juga Ketua 3 TPID DIY Budi Hanoto mengungkapkan, setiap Ramadan dan Lebaran, konsumsi masyarakat selalu mengalami peningkatan. Akibatnya, permintaan berbagai komoditas juga akan meningkat.

Biasanya akan diikuti kenaikan harga komoditas tersebut. "Hukum ekonomi, permintaan naik biasanya harga juga mengikuti," ujarnya di Yogyakarta, Senin (8/5/2017).

Karena itu, untuk mencegah kelangkaan, pihaknya akan menambah pasokan sejumlah komoditas. Penambahan pasokan tersebut akan mereka lakukan di kios segoro amarto di pasar Beringharjo, pasar terbesar di DIY. Beberapa komoditas yang akan ditambah pasokannya di antaranya beras, gula pasir, minyak goreng, telur ayam ras dan tepung terigu.

Di samping itu, kemungkinan operasi pasar bisa dilakukan kapan saja ketika dibutuhkan. Untuk operasi pasar tersebut, pihaknya akan menunggu permintaan dari masing-masing pemerintah daerah tingkat II. Karena, kondisi masing-masing daerah berbeda satu sama lainnya, sehingga kapan waktu yang tepat melakukan operasi pasar diserahkan ke Pemda tingkat II.

Tahun ini, sebenarnya pihak TPID menargetkan akan menambah dua lagi kios Segoro Amarto. Selain di Pasar Beringharjo yaitu di Pasar Kranggan dan Pasar Demangan.

Untuk mempercepat antisipasi kenaikan harga menjelang Ramadan, pihaknya akan mempercepat realisasi kios Segoro Amarto di Pasar Kranggan. "Kami menargetkan Mei ini harus terealisasi," ujarnya.

Selain itu, pihaknya juga berupaya melakukan sosialisasi terhadap para pedagang terkait pentingnya menjaga inflasi. Terjaganya jalur distribusi juga menjadi perhatian mereka karena merupakan salah satu syarat kelancaran pasokan. Pihaknya bekerja sama dengan kepolisian, TNI ataupun Dinas Perhubungan.

Deputi Kepala Perwakilan BI Yogyakarta, Hilman Tisnawan menambahkan, meski sejumlah kebijakan akan dilakukan untuk mengendalikan harga jelang Ramadan, namun mereka mengaku tidak bisa mengendalikan inflasi di luar faktor volatelli food.

Salah satu hal yang berpengaruh yakni kenaikan tarif listrik akibat kebijakan subsidi tepat sasaran yang diberlakukan pemerintah. "Triwulan I tahun ini, kenaikan tarif listrik memberi tekanan terhadap inflasi. Kami tidak bisa mengendalikannya," ujarnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.6027 seconds (0.1#10.140)