Tol Serpong-Balaraja Bangunkan Lahan Tidur di Selatan Kabupaten Tangerang

Senin, 08 Mei 2017 - 19:44 WIB
Tol Serpong-Balaraja...
Tol Serpong-Balaraja Bangunkan Lahan Tidur di Selatan Kabupaten Tangerang
A A A
TANGERANG - Pembangunan jalan Tol Serpong-Balaraja diharapkan bukan hanya dapat mengurai titik kemacetan di dalam kota, juga menambah geliat ekonomi masyarakat di sisi selatan dan utara Kabupaten Tangerang.

Seperti diketahui, tingkat perekonomian masyarakat di sisi selatan dan utara Kabupaten Tangerang masih sangat rendah. Hal itu ditenggarai sulitnya akses jalan yang menghubungkan kawasan itu dengan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi di Jakarta dan kawasan pengembangan industri, serta perumahaan di sekitarnya.

Kepala Bappeda Kabupaten Tangerang Didin Syamsudin mengatakan, sisi selatan Kabupaten Tangerang masih sulit diakses. Jalan-jalan yang ada sangat kecil dan sering dilewati oleh truk-truk besar pengangkut pasir.

"Wilayah selatan kita saat ini memang belum berkembang pesat, karena akses jalan ke Jakarta dan Tangerang itu sulit, jalan-jalannya kecil. Yang ada hanya truk-truk angkutan pasir dan besar lainnya. Sehingga laju perkenomian daerah menjadi terkendala," katanya kepada Koran SINDO di Tengarang, Senin (8/5/2017).

Dengan adanya Tol Serpong-Balaraja, dia melihat ada kemungkinan untuk pengembangan daerah. Mulai dari sisi perekonomian masyarakatnya, hingga pembangunan wilayah perumahan di sejumlah lahan tidur yang dilalui jalan berbayar itu. Mulai yang ada di Kecamatan Cisauk, Legok, Panongan, Jambe, Tigaraksa, hingga Balaraja.

"Kami menginginkan wilayah selatan ini menjadi wilayah yang produktif. Tidak seperti sekarang, banyak lahan milik masyarakat dan pengembang yang tidur. Itu secara lokal. Tetapi secara regional, wilayah selatan Banten ini terkoneksi dengan tol dan berdampak kepada pengembangan kota di Lebak dan Pandeglang," jelasnya.

Apalagi dalam rancangannya nanti ada pembukaan jalan alternatif di tengah tol Jakarta-Merak yang langsung ke selatan dan utara. Jalan yang ke selatan ini digadang-gadang menjadi pemecah kemacetan di dalam kota.

Sesuai Peraturan Daerah (Perda) No 13 Tahun 2011 tentang RTRW, pembangunan Tol Serpong-Balaraja akan melewati pemukiman kepadatan tinggi, pemukiman kepadatan sedang, zona industri dan kawasan industri, pusat kota pemerintahan kabupaten, pengembangan kawasan pemukiman, serta industri menengah yang tidak berpolusi.

"Wilayah ini yang sebagian besar lahan-lahannya masih tidur dan akan segera dibangun oleh pihak pengembang. Dengan adanya Tol Serpong-Balaraja ini, maka wilayah-wilayah itu akan menjadi wilayah perkembangan baru, baik dari sisi ekonomi dan perumahan akan terbangun di sisi selatan Kabupaten Tangerang ini," ungkapnya.

Dalam lima tahun kedepan, Tol Serpong-Balaraja diharapkan sudah rampung dibangun. Saat ini, pembangunan Tol Serpong-Balaraja baru sampai Serpong-Cisauk. Pembangunan tahap pertama ini dijadwalkan rampung pada 2018.

Untuk mendukung pembangunan Tol Serpong-Balaraja itu, pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang telah membuat sejumlah rencana ke depan. Diantaranya dengan memaksimalkan tempat wisata Solear.

"Kami akan kembangkan wisata Solear. Di sana ada tempat penampungan kera atau pengembangbiakan kera. Jadi, di sini ada kera yang turun menurun dan akan kami pertahankan lokasinya. Dengan adanya tol Serpong-Tigaraksa, maka akan mempermudah akses ke sana," jelasnya.

Pihaknya juga berencana mengembangkan stasiun intermoda dan dryport untuk pelabuhan peti kemas. Sebab Tol Serpong-Balaraja ini diapit oleh jalan kereta api Serpong-Rangkasbitung yang sudah memiliki trek ganda.

Menimpati pembangunan jalan Tol Serpong-Balaraja, Tri, warga Tangerang mengaku, pembangunan jalan berbayar itu sangat mendesak. Terutama dalam mengurai kemacetan yang setiap kali terjadi di wilayah Serpong.

"Kami berharap pembangunan Tol Serpong-Balaraja dalam rampung sesegera mungkin, mengingat kemacetan yang terjadi di Serpong sudah sangat parah. Dengan adanya tol ini, maka konsentrasi kemacetan akan terpecah. Saya setiap hari melewati jalan ini. Jika tol tersebut jadi, mungkin saya akan beralih lewat tol," pungkasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5866 seconds (0.1#10.140)