Posisi NPL Bank Bukopin di Level 2,79%
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) mencatat pendapatan operasional lainnya (fee based income) pada periode 2016 tumbuh 16,58% menjadi Rp1,4 triliun. Dari sisi kualitas kredit, posisi non performing loan (NPL) net berada di kisaran 2,79%.
(Baca Juga: Bank Bukopin Sebar Dividen 30% dari Laba Bersih)
Direktur Utama Bank Bukopin Glen Glenardi mengungkapkan, posisi CAR hingga akhir 2016 sebesar 15,03%. Pertumbuhan DPK pada 2016 didorong oleh kenaikan deposito sebesar 7,63% menjadi Rp55,2 triliun dan CASA sebesar 15,25% menjadi Rp28,8 triliun.
"Sementara, pertumbuhan kredit Bank Bukopin didukung oleh sektor ritel yang terdiri dari segmen mikro, UKM, dan konsumer," ujarnya di Jakarta, Selasa (9/5/2017).
Dia menuturkan, dari total kredit ritel yang disalurkan Rp72,5 triliun, segmen mikro tumbuh sebesar 26,11%, segmen UKM sebesar 9,41%, dan segmen konsumer sebesar 10,78% secara year-on-year.
Pada periode yang sama, penyaluran kredit komersial Bank Bukopin tumbuh 4,42%. Sehingga, total aset perseroan menyentuh angka Rp105,4 triliun. "Dengan pencapaian tersebut, asset perseroan per 31 Desember 2016 mencapai Rp105,4 triliun, meningkat 11,70% dibanding dengan pencapaian pada periode sama tahun lalu," tuturnya.
(Baca Juga: Bank Bukopin Sebar Dividen 30% dari Laba Bersih)
Direktur Utama Bank Bukopin Glen Glenardi mengungkapkan, posisi CAR hingga akhir 2016 sebesar 15,03%. Pertumbuhan DPK pada 2016 didorong oleh kenaikan deposito sebesar 7,63% menjadi Rp55,2 triliun dan CASA sebesar 15,25% menjadi Rp28,8 triliun.
"Sementara, pertumbuhan kredit Bank Bukopin didukung oleh sektor ritel yang terdiri dari segmen mikro, UKM, dan konsumer," ujarnya di Jakarta, Selasa (9/5/2017).
Dia menuturkan, dari total kredit ritel yang disalurkan Rp72,5 triliun, segmen mikro tumbuh sebesar 26,11%, segmen UKM sebesar 9,41%, dan segmen konsumer sebesar 10,78% secara year-on-year.
Pada periode yang sama, penyaluran kredit komersial Bank Bukopin tumbuh 4,42%. Sehingga, total aset perseroan menyentuh angka Rp105,4 triliun. "Dengan pencapaian tersebut, asset perseroan per 31 Desember 2016 mencapai Rp105,4 triliun, meningkat 11,70% dibanding dengan pencapaian pada periode sama tahun lalu," tuturnya.
(izz)