Bea Cukai Dukung Kawasan Berikat KBN Lancarkan Perdagangan
A
A
A
JAKARTA - Dengan adanya program kerja pemerintah yang mengedepankan pelayanan kepada stakeholder, Bea Cukai menjadi semakin mengutamakan perannya sebagai trade facilitator dan insdustrial assistance.
Hal ini tercermin dari langkah yang diambil Kanwil Bea Cukai Jakarta dan Kantor Bea Cukai Marunda mensosialisasikan peran Bea Cukai dalam meningkatkan kelancaran perdagangan dan perekonomian, kepada para investor dan perusahaan-perusahaan mitra kerja Kawasan Berikat Nusantara (KBN) di acara customer gathering KBN, belum lama ini.
Kepala Kanwil Bea Cukai Jakarta, Oentarto Wibowo mengatakan, dari segi penerimaan setiap tahunnya Bea Cukai memberikan konstribusi 20%-30% penerimaan negara dari bea masuk, cukai, dan perpajakan. Sebagai trade facilitator dan industrial assistance, Bea Cukai berperan dalam mendorong perekonomian.
"Di antaranya dengan pemberian fasilitas pembebasan dan/atau penangguhan bea masuk atas impor barang tertentu, yang diberikan di awal. Fasilitas ini sudah tentu diharapkan dapat memberikan efek positif dalam perkembangan perekonomian negara," ujarnya, Jakarta, Selasa (16/5/2017).
Menurut dia, adanya peningkatan pemasukan dari perpajakan sebagai dampak industri yang maju merupakan salah satu harapan dengan adanya pemberian fasilitas tesebut. Secara kalkulasi, diharapkan dampak positif dari penerimaan negara, lebih besar dari hak-hak negara yang sudah dilepas di awal melalui fasilitas pembebasan/penangguhan.
"Dengan pemberian fasilitas pembebasan/penangguhan tersebut diharapkan perusahaan lebih kompetitif, rantai logistik lebih singkat dan adanya efisiensi dan efektivitas industri dalam negeri. Akhirnya, untuk mencapai hasil maksimal diperlukan adanya dukungan dari berbagai pihak, dalam hal ini PT KBN dan perusahaan sendiri," tutur dia.
Hal ini tercermin dari langkah yang diambil Kanwil Bea Cukai Jakarta dan Kantor Bea Cukai Marunda mensosialisasikan peran Bea Cukai dalam meningkatkan kelancaran perdagangan dan perekonomian, kepada para investor dan perusahaan-perusahaan mitra kerja Kawasan Berikat Nusantara (KBN) di acara customer gathering KBN, belum lama ini.
Kepala Kanwil Bea Cukai Jakarta, Oentarto Wibowo mengatakan, dari segi penerimaan setiap tahunnya Bea Cukai memberikan konstribusi 20%-30% penerimaan negara dari bea masuk, cukai, dan perpajakan. Sebagai trade facilitator dan industrial assistance, Bea Cukai berperan dalam mendorong perekonomian.
"Di antaranya dengan pemberian fasilitas pembebasan dan/atau penangguhan bea masuk atas impor barang tertentu, yang diberikan di awal. Fasilitas ini sudah tentu diharapkan dapat memberikan efek positif dalam perkembangan perekonomian negara," ujarnya, Jakarta, Selasa (16/5/2017).
Menurut dia, adanya peningkatan pemasukan dari perpajakan sebagai dampak industri yang maju merupakan salah satu harapan dengan adanya pemberian fasilitas tesebut. Secara kalkulasi, diharapkan dampak positif dari penerimaan negara, lebih besar dari hak-hak negara yang sudah dilepas di awal melalui fasilitas pembebasan/penangguhan.
"Dengan pemberian fasilitas pembebasan/penangguhan tersebut diharapkan perusahaan lebih kompetitif, rantai logistik lebih singkat dan adanya efisiensi dan efektivitas industri dalam negeri. Akhirnya, untuk mencapai hasil maksimal diperlukan adanya dukungan dari berbagai pihak, dalam hal ini PT KBN dan perusahaan sendiri," tutur dia.
(izz)