Ribuan Pekerja Lokal di Blok Migas Sanga-sanga Terkena PHK
A
A
A
JAKARTA - Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) harus dirasakan oleh 1.000 orang pekerja lokal di Blok Migas Sanga-sanga, Kalimantan Timur. Hal ini dikemukakan oleh Wakil Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah, lantaran hingga saat ini belum ada kejelasan mengenai kontrak baru pengelolaan blok migas tersebut.
Blok Sanga-sanga sendiri saat ini dioperasikan oleh Virginia Indonesia Co (VICO) dan Saka Energi. Namun kontraknya berakhir tahun depan, dan PT Pertamina (Persero) ditugaskan untuk menjadi pengelola selanjutnya mulai Agustus 2018.
(Baca Juga: Ganti Menteri Tiga Kali, Kebijakan Migas RI Disebut Tak Konsisten
Edi mengungkapkan, kondisi Blok Sanga-sanga sangat jauh berbeda dengan Blok Mahakam. Meskipun sama-sama jatuh ke tangan Pertamina, namun kontrak baru Blok Mahakam sudah ditandatangani sehingga proses transisi pun mulai berjalan.
Sementara kontrak baru Blok Sanga-sanga hingga saat ini belum diteken. Akibatnya, kegiatan operasi di blok migas tersebut pun terhenti. "Sanga-sanga 2018 berakhir (kontrak VICO), ada transisi 1 tahun disana. Tapi tidak ada kejelasan siapa yang mengelola," katanya dalam acara The 41th IPA Convention and Exhibition, JCC, Jakarta, Kamis (18/5/2017).
Dia berharap, kegiatan operasional di blok tersebut tidak dihentikan dalam proses transisi ini. Edi juga ingin segera ada kejelasan mengenai kontrak baru serta pengelola baru dari Blok Sanga-sanga.
Sebab terang dia, dampaknya adalah PHK massal para pekerja. Dari total 3.347 orang pekerja di Blok Sanga-sanga, setidaknya 1.000 di antaranya sudah terkena PHK. "Kita ingin ada kejelasan tata kelola, bagaimana tahap transisi, skemanya. Karena jika aktifitas tidak dilakukan terus solusinya PHK. Itu saya kira tidak bijak," tandasnya.
Blok Sanga-sanga sendiri saat ini dioperasikan oleh Virginia Indonesia Co (VICO) dan Saka Energi. Namun kontraknya berakhir tahun depan, dan PT Pertamina (Persero) ditugaskan untuk menjadi pengelola selanjutnya mulai Agustus 2018.
(Baca Juga: Ganti Menteri Tiga Kali, Kebijakan Migas RI Disebut Tak Konsisten
Edi mengungkapkan, kondisi Blok Sanga-sanga sangat jauh berbeda dengan Blok Mahakam. Meskipun sama-sama jatuh ke tangan Pertamina, namun kontrak baru Blok Mahakam sudah ditandatangani sehingga proses transisi pun mulai berjalan.
Sementara kontrak baru Blok Sanga-sanga hingga saat ini belum diteken. Akibatnya, kegiatan operasi di blok migas tersebut pun terhenti. "Sanga-sanga 2018 berakhir (kontrak VICO), ada transisi 1 tahun disana. Tapi tidak ada kejelasan siapa yang mengelola," katanya dalam acara The 41th IPA Convention and Exhibition, JCC, Jakarta, Kamis (18/5/2017).
Dia berharap, kegiatan operasional di blok tersebut tidak dihentikan dalam proses transisi ini. Edi juga ingin segera ada kejelasan mengenai kontrak baru serta pengelola baru dari Blok Sanga-sanga.
Sebab terang dia, dampaknya adalah PHK massal para pekerja. Dari total 3.347 orang pekerja di Blok Sanga-sanga, setidaknya 1.000 di antaranya sudah terkena PHK. "Kita ingin ada kejelasan tata kelola, bagaimana tahap transisi, skemanya. Karena jika aktifitas tidak dilakukan terus solusinya PHK. Itu saya kira tidak bijak," tandasnya.
(akr)