Tangkal Penjual Uang, BI Jabar Gelar Kegiatan Kas Keliling
A
A
A
BANDUNG - Penjual uang atau Inang-inang kerap muncul pada setiap Ramadan tepatnya sepekan menjelang Idul Fitri. Guna mencegah hal tersebut, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat (KPwBI Prov Jabar) bakal mengoptimalkan kegiatan kas keliling hingga bekerja sama dengan Perbankan di kota Bandung.
Direktur Eksekutif BI Jabar Wiwiek Sisto Widayat menjelaskan, beberapa strategi untuk meningkatkan layanan kas Bank Indonesia kepada masyarakat pada Ramadan 2017.
Upaya tersebut yakni mengoptimalkan kas keliling di dalam kota Bandung terutama pusat keramaian seperti pasar, alun-alun, rest area, mall, terminal, stasiun, bandara, dan lainnya. "Sedang di luar Kota Bandung layanan dilakukan hingga daerah terpencil di Jawa Barat," jelasnya di Bandung, Selasa (6/6/2017).
Selain itu, KPwBI Prov Jabar juga melakukan kerja sama dengan perbankan, dengan membuka loket untuk melayani penukaran uang kepada masyarakat. Tercatat 1.232 kantor cabang Bank Umum (KC dan KCp) dan 99 kantor cabang BPR.
"Juga melakukan kerja sama dengan 12 perbankan dengan membuka mobil layanan kas terpadu di lokasi yang cukup strategis, yaitu Monumen Perjuangan Rakyat Jabar (gasibu), Balai Kota Bandung, Jalan Soekarno, alun-alun Cimahi dan Ujung berung, serta Lapangan Tegalega," paparnya.
14 bank yang berada di sekeliling kantor BI pun dilakukan untuk melayani uang kepada masyarakat. Bahkan pihaknya membuka layanan penukaran di beberapa tempat seperti bazar Ramadan yang diadakan beberapa instansi pemerintah, perbankan, dan swasta.
Berkoordinasi dengan pihak kepolisian pun dilakukan untuk meminimalisir jumlah penjual uang di sekitar kantor BI. "Kami juga menyebarkan leaflet informasi jadwal layanan kas BI dan kanto cabang bank yang melayani penukaran uang selama ramadan 2017 termasuk hotline service apabila masyarakat butuh informasi layanan kas pada Ramadan ini," katanya.
Melalui penerapan strategi dan kerja sama dengan dinas terkait seperti Pemkot, Pemprov, dan kepolisian diyakini akan mampu meningkatkan pelayanan kepada masyarakat sekaligus upaya untuk mengurangi penjual uang yang biasanya marak saat Ramadan.
"BI mengimbau tukarkan uang di tempat penukaran uang resmi yaitu layanan BI, bank Umum dan BPR. Hindari bertransaksi dengan 'penjual uang' dan hati-hati terhadap peredaran uang palsu," imbau dia.
Direktur Eksekutif BI Jabar Wiwiek Sisto Widayat menjelaskan, beberapa strategi untuk meningkatkan layanan kas Bank Indonesia kepada masyarakat pada Ramadan 2017.
Upaya tersebut yakni mengoptimalkan kas keliling di dalam kota Bandung terutama pusat keramaian seperti pasar, alun-alun, rest area, mall, terminal, stasiun, bandara, dan lainnya. "Sedang di luar Kota Bandung layanan dilakukan hingga daerah terpencil di Jawa Barat," jelasnya di Bandung, Selasa (6/6/2017).
Selain itu, KPwBI Prov Jabar juga melakukan kerja sama dengan perbankan, dengan membuka loket untuk melayani penukaran uang kepada masyarakat. Tercatat 1.232 kantor cabang Bank Umum (KC dan KCp) dan 99 kantor cabang BPR.
"Juga melakukan kerja sama dengan 12 perbankan dengan membuka mobil layanan kas terpadu di lokasi yang cukup strategis, yaitu Monumen Perjuangan Rakyat Jabar (gasibu), Balai Kota Bandung, Jalan Soekarno, alun-alun Cimahi dan Ujung berung, serta Lapangan Tegalega," paparnya.
14 bank yang berada di sekeliling kantor BI pun dilakukan untuk melayani uang kepada masyarakat. Bahkan pihaknya membuka layanan penukaran di beberapa tempat seperti bazar Ramadan yang diadakan beberapa instansi pemerintah, perbankan, dan swasta.
Berkoordinasi dengan pihak kepolisian pun dilakukan untuk meminimalisir jumlah penjual uang di sekitar kantor BI. "Kami juga menyebarkan leaflet informasi jadwal layanan kas BI dan kanto cabang bank yang melayani penukaran uang selama ramadan 2017 termasuk hotline service apabila masyarakat butuh informasi layanan kas pada Ramadan ini," katanya.
Melalui penerapan strategi dan kerja sama dengan dinas terkait seperti Pemkot, Pemprov, dan kepolisian diyakini akan mampu meningkatkan pelayanan kepada masyarakat sekaligus upaya untuk mengurangi penjual uang yang biasanya marak saat Ramadan.
"BI mengimbau tukarkan uang di tempat penukaran uang resmi yaitu layanan BI, bank Umum dan BPR. Hindari bertransaksi dengan 'penjual uang' dan hati-hati terhadap peredaran uang palsu," imbau dia.
(izz)