Rangsang Pembangunan, Pemerintah Beri Reward dan Punishment
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah berikhtiar menekan tingkat kemiskinan di Indonesia dengan pemaksimalan kinerja pembangunan ekonomi dan sosial yang dilakukan di setiap daerah.
Untuk merangsang pembangunan di daerah, akan ada penghargaan kepada daerah berprestasi alias berhasil memberikan perannya untuk ekonomi yang lebih baik.
Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan Boediarso Teguh Widodo menyampaikan, penghargaan yang diberikan kepada daerah tersebut, mirip seperti festival film, dimana ada setiap kategori yang bisa dimenangkan oleh daerah tersebut.
"Kayak festival film, nanti ada penulis skenario terbaik, sutradara terbaik, ada kategori lain. Nah kalau nanti ada daerah dengan tata kelola keuangan dan pemerintahan terbaik. Daerah dengan prestasi penurunan kemiskinan terbaik. Daerah dengan pelayanan kesehatan terbaik. Daerah dengan pelayanan pendidikan terbaik," kata dia di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (6/6/2017).
Boediarso menegaskan, dalam penghargaan tersebut, terdapat kurang lebih 10 kategori yang akan dikompetisikan. Dan kategorinya juga akan dibagi tiga, yakni juara, peringkat kedua dan peringkat ketiga.
"Terus kalau nanti ada yang banyak menang dalam semua aspek, tentu ada juara umumnya. Dan itu nanti setiap kategori ada insentifnya," katanya.
Selain reward atau penghargaan, ada pula bentuk punishment yang akan diberikan untuk mereka yang daerahnya tidak ada perform sama sekali untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.
"Itu ada banyak jenisnya. Misalnya penundaan penyaluran Dana Alokasi Umum, Dana Bagi Hasil dan unit transfer lainnya bagi daerah-daerah yang tidak memenuhi persyaratan tertentu. Hukumannya bahkan bisa pemotongan. Kalau enggak memenuhi alokasi dana desa 10% misalnya, itu nanti akan dipotong. Semacam itu lah," pungkasnya.
Untuk merangsang pembangunan di daerah, akan ada penghargaan kepada daerah berprestasi alias berhasil memberikan perannya untuk ekonomi yang lebih baik.
Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan Boediarso Teguh Widodo menyampaikan, penghargaan yang diberikan kepada daerah tersebut, mirip seperti festival film, dimana ada setiap kategori yang bisa dimenangkan oleh daerah tersebut.
"Kayak festival film, nanti ada penulis skenario terbaik, sutradara terbaik, ada kategori lain. Nah kalau nanti ada daerah dengan tata kelola keuangan dan pemerintahan terbaik. Daerah dengan prestasi penurunan kemiskinan terbaik. Daerah dengan pelayanan kesehatan terbaik. Daerah dengan pelayanan pendidikan terbaik," kata dia di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (6/6/2017).
Boediarso menegaskan, dalam penghargaan tersebut, terdapat kurang lebih 10 kategori yang akan dikompetisikan. Dan kategorinya juga akan dibagi tiga, yakni juara, peringkat kedua dan peringkat ketiga.
"Terus kalau nanti ada yang banyak menang dalam semua aspek, tentu ada juara umumnya. Dan itu nanti setiap kategori ada insentifnya," katanya.
Selain reward atau penghargaan, ada pula bentuk punishment yang akan diberikan untuk mereka yang daerahnya tidak ada perform sama sekali untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.
"Itu ada banyak jenisnya. Misalnya penundaan penyaluran Dana Alokasi Umum, Dana Bagi Hasil dan unit transfer lainnya bagi daerah-daerah yang tidak memenuhi persyaratan tertentu. Hukumannya bahkan bisa pemotongan. Kalau enggak memenuhi alokasi dana desa 10% misalnya, itu nanti akan dipotong. Semacam itu lah," pungkasnya.
(ven)