Istilah Sulit Dipahami, Pembiayaan Berbasis Syariah Jarang Dilirik

Rabu, 07 Juni 2017 - 19:53 WIB
Istilah Sulit Dipahami,...
Istilah Sulit Dipahami, Pembiayaan Berbasis Syariah Jarang Dilirik
A A A
JAKARTA - Pengamat perbankan syariah Adiwarman Karim mengemukakan bahwa saat ini pembiayaan berbasis syariah masih belum dilirik investor atau pemilik proyek. Pasalnya, istilah yang dipakai dalam industri tersebut sulit dipahami secara luas oleh masyarakat.

Menurutnya, pemilik modal selama ini seperti alergi dengan perbankan syariah. Mereka sama-sama menahan diri agar proyeknya tidak menggunakan pembiayaan dari perbankan syariah.

"Mereka sama-sama menahan diri enggak mau pembiayaan syariah," katanya dalam acara Media Gathering PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) di Jakarta, Rabu (7/6/2017).

Selain itu, sambung dia, perbankan syariah yang ada di Tanah Air mayoritas hanya bank buku 2. Akibatnya, mereka hanya bisa masuk pada proyek yang skalanya kecil.

"Bank syariah yang ada di indonesia mostly buku 2. Cuma satu yang buku 3 yaitu Bank Syariah Mandiri. Itu pun baru, jadi buku 3 nya buku 3 tipis. Karena kebanyakan buku 2, jadi bisanya masuk proyek kecil. Enggak bisa masuk proyek infrastruktur," imbuh dia.

Oleh sebab itu, katanya, industri perbankan membutuhan sosok pemimpin (leading sector) yang dari segi permodalan dan kapasitas memadai. Sehingga, bank syariah menjadi percaya diri mendatangi pemilik proyek untuk menawarkan pembiayaan.

"Dia (perbankan syariah) perlu sosok dengan rating yang kira-kira almost sovereign. Bank syariah enggak ada yang tripple A. Sehingga bank syariah mengharapkan PT SMI bisa menjadi pemimpin (lead sindication, funded sindication) untuk bersama membiayai proyek infrastruktur," harapnya.

Jika PT SMI terjun dalam pembiayaan berbasis syariah, tambah Adi, diharapkan juga bisa menarik dana dari investor luar negeri untuk membiayai proyek infrastruktur yang ada di Indonesia. "Dengan modal dan rating yang dimiliki, akan lebih mudah menarik dana," tandasnya.
(ven)
Berita Terkait
Biaya Pesangon untuk...
Biaya Pesangon untuk Pensiunkan PLTU per Giga Watt Capai Rp6,7 Triliun
PT SMI Diharapkan Ikut...
PT SMI Diharapkan Ikut Berperan Kembangkan Infrastruktur Kesehatan
Menegaskan Komitmen...
Menegaskan Komitmen Dukungan Pembangunan Berkelanjutan dalam Presidensi G20
PT SMI Peroleh Sertifikat...
PT SMI Peroleh Sertifikat Green Building dari Sucofindo
RI Dapat Hibah 16 Juta...
RI Dapat Hibah 16 Juta Euro dari Eropa untuk Infrastruktur Ramah Lingkungan
RI Kelola Dana Transisi...
RI Kelola Dana Transisi Energi Rp300 Triliun, Ekonom Tekankan Transparansi
Berita Terkini
Benahi Truk ODOL, Aptrindo:...
Benahi Truk ODOL, Aptrindo: Jangan Sampai Omon-omon, Harus Ada Roadmap Jelas
9 menit yang lalu
Sanksi AS Gagal Runtuhkan...
Sanksi AS Gagal Runtuhkan Moskow, Rusia Catat Pertumbuhan Ekonomi 4,1%
36 menit yang lalu
Scooter Prix dan Pertamina...
Scooter Prix dan Pertamina Mandalika Racing Series Bisa Menjadi Katalisator Ekonomi
38 menit yang lalu
Kementerian BUMN Dorong...
Kementerian BUMN Dorong Penguatan Komunikasi Digital Lewat Workshop Media Sosial Berbasis AI
1 jam yang lalu
Kinerja Positif, Indonesia...
Kinerja Positif, Indonesia Re Catat Laba Konsolidasi Rp72,7 Miliar di 2024
1 jam yang lalu
19 Perusahaan Korsel...
19 Perusahaan Korsel Bakal Tambah Investasi Rp30 Triliun usai Bertemu Prabowo, Ini Daftarnya
2 jam yang lalu
Infografis
Manfaat Naik Tangga...
Manfaat Naik Tangga untuk Kesehatan yang Jarang Diketahui
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved