Superblok Prestisius Ada di Jakarta Timur

Selasa, 13 Juni 2017 - 07:04 WIB
Superblok Prestisius...
Superblok Prestisius Ada di Jakarta Timur
A A A
JAKARTA - Satu dekade terakhir, pertumbuhan properti di Ibu Kota terpusat di kawasan Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat. Sangat jarang pengembang besar yang menggarap kawasan Jakarta Timur yang masih potensial. Padahal, beberapa tahun terakhir, kawasan Jakarta Timur tumbuh menjadi kawasan ekonomi baru.

Harga lahan di kawasan Jakarta Timur pun naik lebih tinggi dibandingkan dengan kawasan lain di Ibu Kota. Salah satu penyebabnya, yakni pembangunan infrastruktur yang agresif oleh pemerintah yang difokuskan di koridor timur Jakarta.

Dalam tiga tahun terakhir, pertumbuhan harga tanah perumahan di Jakarta Timur menempati urutan tertinggi sebesar 5,58% per tahun, dibandingkan Jakarta Selatan sebesar 4,19%, Jakarta Pusat 4,19%, Jakarta Barat 4,15%, dan Jakarta Utara 2,85%.

Hal ini lah yang mendorong kawasan Sentra Timur menjadi salah satu primadona baru di Jakarta. Seiring dinamika perkembangan perekonomian Indonesia dimana sektor properti tumbuh secara signifikan, isu perkotaan terkait dengan keterbatasan lahan permukiman dan demand akan permukiman terpadu untuk kalangan menengah di Jakarta yang semakin tinggi.

Perumnas berkolaborasi dengan PT Bakrieland Development Tbk bersinergi dalam pengembangan lahan seluas 40 hektare (ha) di kawasan Sentra Timur, Jakarta Timur.

Salah satu yang dikembangkan yakni Sentra Timur Residence, apartemen menengah yang terintegrasi dan dikembangkan sejak 2008. Dilengkapi dengan kawasan ruko (commercial park), CBD 1 dan 2 serta perumahan landed Mutiara Sanggraha-Mutiara Platinum dan pada akhirnya turut mengembangkan dan memajukan kawasan di Sentra Timur. Proyek Sentra Timur Residence ini diyakini akan menjawab kebutuhan masyarakat akan hunian vertikal kelas menengah di Jakarta Timur yang ternyata semakin meningkat.

Sentra Timur Residence di bangun diatas lahan seluas 8 Ha yang kedepannya akan berdiri kokoh 15 menara (tower). Dari 15 tower tersebut, hingga saat ini Sentra Timur Residence telah membangun 2.357 unit apartemen dan kios dalam 6 tower pertama dengan nama tower sebagai berikut, Grey Tower (28 lantai), Yellow Tower (23 lantai), Green Tower (23 lantai), Orange tower (23 lantai), Ruby Tower (28 lantai) dan Tosca Tower (23 lantai).

Tower Tosca merupakan tower penutup dari rangkaian pembangunan tower tahap ke-1 apartemen Sentra Timur Residence. Tower Tosca telah diserah terimakan pada tanggal 26 Mei 2016 lalu. Total sudah 2.357 unit apartemen telah diserah terimakan secara tepat waktu.

Project Director Sentra Timur Residence Windoko mengatakan, saat ini Sentra Timur Residence tengah memasarkan rangkaian apartemen tahap ke-2. Dimulai dari tower Sapphire yang telah dipasarkan pada April 2016 dan telah melaksanakan ground breaking pada 26 Februari 2017.

"Perbedaan tower Sapphire dari tower sebelumnya adalah desain fasad atau tampak muka tower ini lebih modern karena banyak dipengaruhi oleh unsur kaca," ujar Windoko di Jakarta, Senin (12/6/2017).

Tower Sapphire memiliki 607 unit apartemen yang terdiri dari 2.032 unit apartemen yang dikembangkan pada tahap II dan kios dengan luas bangunan 26.388 meter persegi dan terdiri dari 28 lantai. Ada 11 pilihan tipe kamar tower Sapphire, yakni tipe 18, 19, 23 dan 25 (studio), tipe 27 (1 kamar), tipe 34, 36, 37, 52 (2 kamar tidur), tipe 56 dan 62 (3 kamar tidur).

Untuk unit existing (tower tahap 1) telah terjual 98% dari 2.357 unit dan telah dihuni oleh 1.908 kepala keluarga (KK). "Sebagai apartemen yang terletak pada kawasan berkembang, maka Sentra Timur Residence telah diakui memiliki keunggulan pada nilai investasi yang tinggi. Ini dibuktikan dengan meningkatnya harga nilai jual unit apartemen yang hampir mencapai hingga 300% dari 2008," paparnya.

Pertama kali dipasarkan, harga unit Apartemen Sentra Timur Residence berkisar diantara Rp90 jutaan, kini kisaran harga jual apartemen Sentra Timur Residence melonjak hingga Rp300 jutaan. Tak bisa dipungkiri, banyak kaum urban yang berasal dari kota penyangga seperti Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Cikarang dan Karawang mencari nafkah di Jakarta. Di hari kerja, mereka biasanya menetap sementara di hunian sewaan yang tersebar di Jakarta. Baru kemudian kembali lagi ke rumah asalnya pada akhir pekan.

Belakangan, muncul tren baru. Masyarakat memilih membeli hunian vertikal di Jakarta. Selain menjadi tempat tinggal sementara pengganti hunian sewa, mereka menjadikan investasi dengan cara disewakan sebagai hunian.

Senior Associate Director Colliers International Indonesia, Ferry Salanto, memaparkan, konsep hunian vertikal atau apartemen sudah lama ada di Jakarta dengan proyek apartemen pertama Ratu Plaza yang beroperasi tahun 1981. Konsep apartemen saat itu adalah mendekatkan hunian dengan lingkungan kerja seiring langkanya lahan untuk hunian di tengah kota.

"Pertimbangan untuk tinggal di apartemen saat ini tidak hanya lokasi, tetapi ada beragam pertimbangan, seperti akses transportasi, reputasi pengembang, fasilitas yang didapatkan penghuni, harga, cara pembayaran dan faktor yang mendukung kenyamanan penghuni apartemen, seperti tempat belanja, rumah sakit, sekolah, komersial, dan lain-lain," tegas Ferry.

Dia menambahkan, saat ini perkembangan apartemen di Jakarta sangat pesat, khususnya di Jakarta Timur seperti Cakung, Buaran, dan Cijantung. Bahkan, di Jakarta Timur bagian selatan ada beberapa proyek apartemen yang sudah beroperasi dan sedang dibangun.

Menurut Windoko, beberapa contoh yang membuat kawasan Sentra Timur memiliki prospek yang cemerlang adalah adanya terminal modern termegah se-Asia Tenggara dan Kantor Pemerintahan Jakarta Timur. Hal itu, akan menjadi pertimbangan masyarakat Jakarta untuk memilih hunian sekaligus investasi.

Lokasi Sentra Timur Residence cukup strategis dan memiliki prospek ke depan yang baik karena ditunjang oleh perkembangan industri maupun infrastruktur yang mengarah ke Timur Jakarta. Salah satu infrastruktur itu adalah Cikarang Dry Port yang merupakan perpanjangan pintu gerbang pelabuhan Tanjung Priok.

Fasilitas ini menawarkan layanan satu atap untuk penanganan logistik internasional maupun domestik. Dengan kehadiran infrastruktur tersebut akan banyak lapangan kerja baru yang tercipta di kawasan timur Jakarta ini. Kondisi tersebut, lanjutnya, sudah barang tentu akan membutuhkan hunian yang dekat dengan tempat kerja.

Deputy Project Director Sentra Timur Superblock Suprayitno Rais, di kawasan Sentra Timur juga telah diresmikan Masjid Sentra Timur pada bulan Juni 2014, Masjid 2 lantai yang megah berdiri diatas lahan seluas 990 meter persegi dengan luas bangunan 1.020 meter persegi dan mampu menampung hingga 1.165 jamaah.

Sentra Timur Residence segera merealisasikan fasilitas area parkir semi basement serta fasilitas bermain dan rekreatif yang lokasinya berada di antara pelataran tower Green dan tower Ruby dan kini dalam tahap pembangunan. Parkir semi basement ini diperuntukkan bagi kendaran roda dua, dengan luasan kurang lebih 735 meter persegi yang dapat menampung sekitar 250 unit kendaraan bermotor.

Dibagian atas dari parkir semi basement akan dibangun fasilitas rekreatif bagi anak-anak dan keluarga. Dilengkapi juga kawasan ruko (commercial park), untuk lingkungan sekitar, kedepannya akan dibangun kawasan bisnis CBD 1 dan CBD 2 sebagai kawasan yang paling lengkap di Jakarta.

Selain berada di kawasan strategis, mudah dijangkau serta memiliki nilai investasi tinggi, Sentra Timur Residence juga memiliki akses dan fasilitas terlengkap. "Kami juga mengembangkan Sentra Timur Commercial Park (STCP) yang merupakan kawasan untuk mendapatkan kebutuhan hidup masyarakat," tegas Suprayitno.

STCP kini telah diisi oleh tenant seperti mini market, Bank, ATM, Restoran, dan lainnya. Sentra Timur Commercial Park menyediakan berbagai pilihan ruko tiga lantai yang cocok sebagai pusat perniagaan di Jakarta Timur.

Suprayitno mengatakan, berada di pusat pemerintahan Jakarta Timur karena berdekatan dengan kantor Walikota Jakarta Timur, Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Timur, serta sekolah hingga universitas menunjukkan bahwa Sentra Timur Residence berada di kawasan prestisius.

Bersebelahan langsung dengan Kawasan Industri Pulogadung (KIP) serta Kawasan Berikat Nusantara (KBN) merupakan potensi pasar yang sangat menguntungkan bagi kawasan Sentra Timur Superblock. Ditambah fasilitas transportasi masal seperti Busway TransJakarta koridor XI, KRL commuter line serta Lite Rail Transit (LRT) juga melintas di kawasan ini.

Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch (IPW), Ali Tranghanda saat menyampaikan Outlook Properti 2017 mengatakan, pergerakan pasar properti di Ibu Kota mengarah ke wilayah Jakarta Timur dengan potensi yang sangat luar biasa. "Banyak faktor yang mendukung Jakarta Timur sebagai arah perkembangan properti saat ini di Ibu Kota," kata Ali.

Selama ini, ketertinggalan Jakarta Timur dibandingkan wilayah lainnya lebih dikarenakan minimnya jaringan infrastruktur. Hal ini membuat pasaran harga tanah perumahan di Jakarta Timur jauh tertinggal dibandingkan wilayah lain. Meskipun wilayah lainnya masih berpotensi untuk berkembang, namun dengan harga tanah yang sudah tinggi maka perkembangan properti lebih ke arah vertikal. Hal itu berbeda dengan wilayah Jakarta Timur.

Untuk pergeseran pasar perumahan landed sangat dimungkinkan ke arah koridor timur Jakarta. Potensi yang cukup besar dengan hadirnya jalur Mass Rapid Transit (MRT) di Jakarta Selatan, masih belum dapat mengalahkan potensi Jakarta Timur.

Selain pasar perumahan landed, kata Ali, yang masih terbuka lebar di Jakarta Timur khususnya di segmen menengah atas adalah pasar apartemen dan komersial, yang semakin mengejar ketinggalannya dibandingkan wilayah lain. Jakarta Timur juga menyimpan potensi arah perkembangan dari CBD Jakarta yang terus mengarah ke Cawang ke arah jalur Light Rail Transit (LRT). Melihat hal tersebut maka hampir sebagian besar kawasan Jakarta Timur mempunyai potensi yang tinggi.

Dengan segala potensi yang dimiliki, tantangan terbesar Sentra Timur kini adalah pertumbuhan kota Jakarta yang semakin padat, dan harga perumahan yang semakin terkerek naik dan tidak dibarengi dengan daya beli masyarakat, Sehingga memenuhi perumahan bagi masyarakat khususnya masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) banyak menemui kendala.

Sentra Timur Residence, yang digadang-gadang sebagai konsep kawasan terpadu di Jakarta Timur harus mampu mengatasi tantangan tersebut dengan melakukan percepatan pembangunan hunian yang direncanakan. Juga percepatan pengembangan kawasan komersial yang menjadi salah satu pendorong pertumbuhan sebuah kawasan. Misalnya pembangunan pusat perbelanjaan atau mal.

Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) mencatat, investasi atau pembangunan mal untuk kalangan menengah ke atas yang hanya terpusat pada Jakarta Selatan, Jakarta Barat dan Jakarta Pusat tanpa mengarahkan pembangunan ke Jakarta Timur.

Padahal kata, daya serap atau okupansi mal di Jakarta masih cukup tinggi meski terjadi perlambatan ekonomi. Pertumbuhan pengunjung maupun pembangunan mal, akan memberikan dampak positif terhadap ekonomi sebuah daerah. Investasi ini akan menyerap banyak tenaga kerja dan menggerakkan perekonomian kawasan.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1456 seconds (0.1#10.140)