Pertemuan IMF-World Bank Bisa Bikin Citra RI Lebih Baik
A
A
A
JAKARTA - Indonesia akan menjadi tuan rumah International Monetary Fund-World Bank Annual Meetings 2018. Dalam kegiatan ini akan ada beberapa hal yang ditekankan dalam pertemuan ini untuk membawa nama dan citra Indonesia menjadi lebih baik.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menuturkan, Pertama, ini merupakan suatu kehormatan karena Indonesia akan bertindak sebagai tuan rumah dari suatu event yang sifatnya tidak hanya sangat besar, tapi ini juga meeting decision maker.
"Ini tidak hanya dihadiri lembaga multilateral di mana Menkeu dan Gubernur bank sentral hadir, tapi juga investment fund seluruh dunia, serta lembaga keuangan seperti regional development bank hadir di sini," kata dia di kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (13/6/2017).
Nantinya, di acara tersebut juga akan hadir Non Government Organization (NGO), akademisi, pelaku industri yang datang ke sana. Sebagai tuan rumah, tentu harus ada first immpresion.
"Kami harapkan kesan pertamanya adalah Indonesia is a country yang kita bisa present sebagai negara yang maju, punya achievement dari sisi pembangunan. Yang kita punya, tantangan pembangunan yang bisa kita share ke mereka," ujarnya.
Impresi kedua adalah dengan terkenalnya Bali, karena Bali sudah terkenal, tentu mereka akan berekspektasi bahwa tempat yang akan mereka datangi sudah terorganisir dengan baik. Indonesia terutama Bali mampu menjadi tuan rumah yang baik.
"Ketiga, tentu yang dikatakan karena ini momentumnya adalah Indonesia, sekarang dengan investment grade, berbagai program pembangunan yang kita miliki, apa itu dari sisi pembangunan, pendidikan, kesehatan, sosial, sampai ke infrastruktur, banyak sekali menarik perhatian dari private sector baik domestik maupun internasional," terang Sri.
Menkeu mengatakan, semula yang bisa dipresentasikan untuk membangun Indonesia dengan pertumbuhan lebih tinggi tidak harus semua dilakukan pemerintah. Sehingga, partisipasi dan peranan swasta sangat penting.
"Di sini nanti kita akan melihat bagaimana pengalaman kita sama atau tidak sama, dan dalam hal ini minat baru mengenai apa yang akan mereka partisipasi bisa dilakukan," ujarnya.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menuturkan, Pertama, ini merupakan suatu kehormatan karena Indonesia akan bertindak sebagai tuan rumah dari suatu event yang sifatnya tidak hanya sangat besar, tapi ini juga meeting decision maker.
"Ini tidak hanya dihadiri lembaga multilateral di mana Menkeu dan Gubernur bank sentral hadir, tapi juga investment fund seluruh dunia, serta lembaga keuangan seperti regional development bank hadir di sini," kata dia di kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (13/6/2017).
Nantinya, di acara tersebut juga akan hadir Non Government Organization (NGO), akademisi, pelaku industri yang datang ke sana. Sebagai tuan rumah, tentu harus ada first immpresion.
"Kami harapkan kesan pertamanya adalah Indonesia is a country yang kita bisa present sebagai negara yang maju, punya achievement dari sisi pembangunan. Yang kita punya, tantangan pembangunan yang bisa kita share ke mereka," ujarnya.
Impresi kedua adalah dengan terkenalnya Bali, karena Bali sudah terkenal, tentu mereka akan berekspektasi bahwa tempat yang akan mereka datangi sudah terorganisir dengan baik. Indonesia terutama Bali mampu menjadi tuan rumah yang baik.
"Ketiga, tentu yang dikatakan karena ini momentumnya adalah Indonesia, sekarang dengan investment grade, berbagai program pembangunan yang kita miliki, apa itu dari sisi pembangunan, pendidikan, kesehatan, sosial, sampai ke infrastruktur, banyak sekali menarik perhatian dari private sector baik domestik maupun internasional," terang Sri.
Menkeu mengatakan, semula yang bisa dipresentasikan untuk membangun Indonesia dengan pertumbuhan lebih tinggi tidak harus semua dilakukan pemerintah. Sehingga, partisipasi dan peranan swasta sangat penting.
"Di sini nanti kita akan melihat bagaimana pengalaman kita sama atau tidak sama, dan dalam hal ini minat baru mengenai apa yang akan mereka partisipasi bisa dilakukan," ujarnya.
(izz)