Pengusaha Pesimis Industri Ritel Tumbuh Double Digit Tahun Ini

Jum'at, 30 Juni 2017 - 21:07 WIB
Pengusaha Pesimis Industri...
Pengusaha Pesimis Industri Ritel Tumbuh Double Digit Tahun Ini
A A A
JAKARTA - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) mengungkapkan bahwa, kondisi ritel Indonesia tahun ini masih belum mengalami perbaikan bahkan cenderung menurun dibandingkan dengan tahun lalu. Harapan bahwa tahun ini kondisi industri ritel bisa tumbuh hingga double digit, nampaknya masih akan sulit terwujud.

“Tahun 2015-2016 secara prinsip sudah bagus, kita berharap untuk tahun ini bisa double digit, ya 10% lah. Tapi dengan kondisi sekarang, kita enggak berani bilang. Artinya dengan pertumbuhan minus di tiap bulannya, maka sepertinya tidak double digit,” kata Ketua Umum Aprindo Roy Mande kepada SINDOnews di Jakarta, Jumat (30/6/2017).

Berdasarkan data, pertumbuhan ritel di bulan April hanya 4,1% sedangkan Mei turun 3,6%. Angka tersebut didapat dari 5 format retailer, yakni minimarket, supermaret, hypermarket, departement store dan wholesale atau kulakan. Sedangkan untuk tahun lalu, untuk bulan Mei 2016 saja tumbuh 11,1%.

Lebih lanjut dia mengingatkan, jika industri ritel terus menerus melemah, maka ini berarti akan berpengaruh ke Product Domestic Bruto (PDB) pemerintah. Padahal pertumbuhan ekonomi tahun ini diperkirakan meningkat 5,2-5,4%. “Kalau kondisinya seperti ini, ya berarti angka konsumsi rumah tangga menurun sekali,” ungkapnya.

Bahkan ketika pemerintah dan swasta memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) memberikan gaji kepada pegawai dan karyawannya, belum mampu menumbuhkan secara positif konsumsi rumah tangga di bulan Juni. Hal ini terbukti untuk minggu pertama dan kedua Juni, pertumbuhan industri ritel angkanya juga masih rendah.

“Sepertinya memang belum ada pengaruh signifikan untuk industri ritel, meskipun ada THR. Ini harus berhati-hati agar pertumbuhan ekonomi kita tidak goyang,” pungkasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4017 seconds (0.1#10.140)