Tarif Listrik Picu Inflasi Yogyakarta

Senin, 03 Juli 2017 - 23:27 WIB
Tarif Listrik Picu Inflasi Yogyakarta
Tarif Listrik Picu Inflasi Yogyakarta
A A A
YOGYAKARTA - Tarif dasar listrik (TDL) menjadi salah satu pemicu tingginya inflasi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Pada Juni tahun ini, inflasi DIY mencapai 0,61%.

"Berdasarkan pantauan yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi DIY pada Juni mencapai 0,61%," kata Kepala BPS DIY, JB Priyono dalam rilisnya, Yogyakarta, Senin (3/7/2017).

Inflasi ini terjadi karena adanya kenaikan harga di semua kelompok pengeluaran. Kelompok bahan pangan memberikan andil 0,12%, kelompok minuman jadi rokok dan tembakau 0,17%. Kelompok perumahan, listrik, air dan gas memberikan andil 1,07%, sandang 0,16%, kesehatan 0,16%, dan pendidikan, rekreasi 0,01%.

Tertinggi ditopang oleh kelompok transportasi, telekomunikasi dan jasa keuangan sebesar 1,59%. Tarif listrik naik 5,49% dengan andil terhadap inflasi sebesar 0,28%, angkutan udara memberikan andil inflasi 0,17%, daging ayam ras ikut andil 0,08%.

Sementara, bawang puth justru mampu menahan laju inflasi dan memberikan andil -0,10%, cabai rawit 0,06%, dan telur ayam ras -0,03%.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) DIY Istidjab Danunagoro mengatakan, dari kalangan perhotelan memang memandang berat permasalahan tarif dasar listrik. Setidaknya energi memberikan porsi antara 15%-30% dalam penentuan tarif hotel.

Apalagi selama puasa, tingkat hunian kamar (okupansi) sangat rendah. Mereka juga harus memberikan THR kepada karyawannya. "Memang berat TDL bagi dunia perhotelan," ujar Istidjab.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8047 seconds (0.1#10.140)