BKPM Rayu Investor Asing Ikut Kembangkan Kawasan Suramadu
A
A
A
JAKARTA - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan Badan Pengembangan Wilayah Surabaya-Madura (BPWS) mendorong pengembangan dan proyek agar wilayah Madura lebih maju. Karena, wilayah ini belum berkembang jauh, padahal potensi daerahnya menjanjikan.
(Baca Juga: Suramadu Investment Gathering Tawarkan Proyek Rp53,1 Triliun)
Plt Kepala BPWS Herman Hidayat mengakui, untuk saat ini Madura menjadi prioritas Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk dikembangkan. Maka, tak heran jika hari ini, banyak investor asing yang diundang untuk dapat melihat potensi investasi di Suramadu.
Hal ini lantaran pembangunan di empat kabupaten di Madura masih menempati posisi wilayah paling lambat pertumbuhannya. Untuk itu pihaknya akan menyampaikan kepada para investor mengenai potensi yang ada di wilayah tersebut.
"Perlu kami sampaikan bahwa Madura punya empat area, yaitu Bangkalan, Pamekasan, Sumenep, dan Sampang. Di mana dari 38 kabupaten di Jawa Timur, empat di antaranya ada di Madura yang minus dibanding kota-kota yang ada di Jawa Timur," ujar dia di Kantor BKPM, Jakarta, Senin (31/7/2017).
Selain itu, untuk pembangunan kawasan Suramadu, BPWS tidak diback up atau di biayai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Karena itu pengembangan wilayah Suramadu akan mengandalkan kontribusi investor asing maupun domestik.
"Dana APBN tidak bisa untuk membiayai pembangunan di Suramadu. Sehingga kami undang para investor untuk ikut membangun kawasan ini," kata dia.
Karena itu, lewat bantuan BKPM, BPWS sedang berupaya untuk memasarkan proyek investasi senilai Rp53,1 triliun tersebut. Proyek tersebut ditujukan untuk kawasan di sekitar Jembatan Suramadu terutama di dua lokasi kawasan yakni Kawasan Khusus Madura (KKM) dan Kawasan Kaki Jembatan Suramadu Sisi Madura (KKJSM).
(Baca Juga: Suramadu Investment Gathering Tawarkan Proyek Rp53,1 Triliun)
Plt Kepala BPWS Herman Hidayat mengakui, untuk saat ini Madura menjadi prioritas Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk dikembangkan. Maka, tak heran jika hari ini, banyak investor asing yang diundang untuk dapat melihat potensi investasi di Suramadu.
Hal ini lantaran pembangunan di empat kabupaten di Madura masih menempati posisi wilayah paling lambat pertumbuhannya. Untuk itu pihaknya akan menyampaikan kepada para investor mengenai potensi yang ada di wilayah tersebut.
"Perlu kami sampaikan bahwa Madura punya empat area, yaitu Bangkalan, Pamekasan, Sumenep, dan Sampang. Di mana dari 38 kabupaten di Jawa Timur, empat di antaranya ada di Madura yang minus dibanding kota-kota yang ada di Jawa Timur," ujar dia di Kantor BKPM, Jakarta, Senin (31/7/2017).
Selain itu, untuk pembangunan kawasan Suramadu, BPWS tidak diback up atau di biayai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Karena itu pengembangan wilayah Suramadu akan mengandalkan kontribusi investor asing maupun domestik.
"Dana APBN tidak bisa untuk membiayai pembangunan di Suramadu. Sehingga kami undang para investor untuk ikut membangun kawasan ini," kata dia.
Karena itu, lewat bantuan BKPM, BPWS sedang berupaya untuk memasarkan proyek investasi senilai Rp53,1 triliun tersebut. Proyek tersebut ditujukan untuk kawasan di sekitar Jembatan Suramadu terutama di dua lokasi kawasan yakni Kawasan Khusus Madura (KKM) dan Kawasan Kaki Jembatan Suramadu Sisi Madura (KKJSM).
(izz)