Penyaluran Kredit CIMB Niaga Capai Rp180 Triliun
A
A
A
JAKARTA - Bank CIMB Niaga mencatatkan jumlah kredit bruto yang disalurkan tumbuh 2,8% Y-o-Y atau mencapai Rp180,25 triliun per 30 Juni 2017. Dari total penyaluran kredit tersebut, kredit konsumer tercatat sebesar Rp50,43 triliun (28%), dan kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mencapai Rp35,21 triliun (20%).
Adapun sisanya berasal dari wholesale banking, yang terdiri dari kredit korporasi sebesar Rp64,29 triliun (35%) serta kredit komersial sebesar Rp30,32 triliun (17%).
"Secara bertahap, kami akan terus menyeimbangkan neraca keuangan dan mengimplementasikan berbagai inisiatif untuk mengoptimalkan permodalan," kata Direktur Utama CIMBNiaga Tigor Siahaan di Jakarta, Senin (31/7/2017).
Kualitas aset juga diharapkan akan terus semakin membaik sejalan dengan kebijakan penyeimbangan portofolio dan peningkatan kebijakan manajemen risiko. Perseroan juga telah mengumumkan Obligasi Berkelanjutan II Bank CIMB Niaga Tahap II Tahun 2017 dengan nilai minimal penawaran sebesar Rp1 triliun.
Dana yang diperoleh seluruhnya, menurut Tigor, akan dialokasikan untuk pembiayaan ekspansi kredit dalam rangka mendukung pertumbuhan bisnis CIMB Niaga. Total penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) tercatat sebesar Rp174,37 triliun per 30 Juni 2017, didorong oleh pertumbuhan CASA sebesar 1,6% Y-o-Y, menghasilkan kenaikan rasio CASA sebesar 233 basis point (bps) Y-o-Y menjadi 54,3%.
Di segmen perbankan syariah, total pembiayaan Unit Usaha Syariah CIMB Niaga (CIMB Niaga Syariah) mencapai Rp13,59 triliun (naik 63,5% Y-o-Y) dengan DPK sebesar Rp12,37 triliun (tumbuh 32,2% Y-o-Y) per 30 Juni 2017.
"Sedangkan per 30 Juni 2017, 94% dari total transaksi nasabah perbankan konsumer telah dilakukan melalui layanan digital banking seperti CIMB Clicks, Go Mobile, ATM, dan Rekening Ponsel," ungkapnya.
Hal ini sejalan dengan meningkatnya jumlah nasabah yang memanfaatkan produk dan layanan digital secara umum jumlah pengguna CIMB Clicks tumbuh 22% Y-o-Y mencapai 1,35 juta pengguna. Pengguna Go Mobile naik 34% Y-o-Y menjadi 1,56 juta pengguna, dan jumlah pengguna Rekening Ponsel meningkat 49% Y-o-Y menjadi 2,55 juta pengguna per 30 Juni 2017.
Adapun sisanya berasal dari wholesale banking, yang terdiri dari kredit korporasi sebesar Rp64,29 triliun (35%) serta kredit komersial sebesar Rp30,32 triliun (17%).
"Secara bertahap, kami akan terus menyeimbangkan neraca keuangan dan mengimplementasikan berbagai inisiatif untuk mengoptimalkan permodalan," kata Direktur Utama CIMBNiaga Tigor Siahaan di Jakarta, Senin (31/7/2017).
Kualitas aset juga diharapkan akan terus semakin membaik sejalan dengan kebijakan penyeimbangan portofolio dan peningkatan kebijakan manajemen risiko. Perseroan juga telah mengumumkan Obligasi Berkelanjutan II Bank CIMB Niaga Tahap II Tahun 2017 dengan nilai minimal penawaran sebesar Rp1 triliun.
Dana yang diperoleh seluruhnya, menurut Tigor, akan dialokasikan untuk pembiayaan ekspansi kredit dalam rangka mendukung pertumbuhan bisnis CIMB Niaga. Total penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) tercatat sebesar Rp174,37 triliun per 30 Juni 2017, didorong oleh pertumbuhan CASA sebesar 1,6% Y-o-Y, menghasilkan kenaikan rasio CASA sebesar 233 basis point (bps) Y-o-Y menjadi 54,3%.
Di segmen perbankan syariah, total pembiayaan Unit Usaha Syariah CIMB Niaga (CIMB Niaga Syariah) mencapai Rp13,59 triliun (naik 63,5% Y-o-Y) dengan DPK sebesar Rp12,37 triliun (tumbuh 32,2% Y-o-Y) per 30 Juni 2017.
"Sedangkan per 30 Juni 2017, 94% dari total transaksi nasabah perbankan konsumer telah dilakukan melalui layanan digital banking seperti CIMB Clicks, Go Mobile, ATM, dan Rekening Ponsel," ungkapnya.
Hal ini sejalan dengan meningkatnya jumlah nasabah yang memanfaatkan produk dan layanan digital secara umum jumlah pengguna CIMB Clicks tumbuh 22% Y-o-Y mencapai 1,35 juta pengguna. Pengguna Go Mobile naik 34% Y-o-Y menjadi 1,56 juta pengguna, dan jumlah pengguna Rekening Ponsel meningkat 49% Y-o-Y menjadi 2,55 juta pengguna per 30 Juni 2017.
(ven)