Arcandra Pastikan Exxon Mundur dari Blok East Natuna
A
A
A
JAKARTA - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar memastikan bahwa PT ExxonMobil Indonesia mundur dari konsorsium perusahaan yang melakukan pengembangan Blok East Natuna di Perairan Natuna.
Hal tersebut dikarenakan rencana pengembangan blok tersebut tidak sesuai dengan tingkat keekonomian perusahaan migas asal Amerika Serikat (AS) tersebut.
Dia mengungkapkan, keputusan Exxon untuk mundur bukan desakan dari PT Pertamina (Persero). Hal ini semata proses negosiasi business to business (B to B) yang mempertimbangkan berbagai hal.
"Ini bukan soal hengkang atau enggak, ini negosiasi B to B yang mempertimbangkan segal ahal dan akhirnya sepakat," ujar dia di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (8/8/2017).
Menurutnya, hal ini semata niat baik Exxon untuk membantu Indonesia mengembangkan blok migas tersebut. Saat ini, blok Natuna telah kembali ke Indonesia 100% dan dikembangkan oleh PT Pertamina (Persero).
"Akhirnya Blok Natuna kembali ke Indonesia 100%. Ini niat baik Exxon untuk membantu Indonesia mengembangkan blok yang menurut keekonomian Exxon enggak masuk. Karena cost structure KKKS itu beda-beda. Dan ini pure niat baik dari Exxon agar Indonesia tidak tersandera oleh cost," imbuh dia.
Namun, Arcandra memastikan bahwa Exxon tidak sepenuhnya hengkang dari Indonesia. Exxon tetap ada di Indonesia namun dengan proyek-proyek di blok migas lainnya. "Ini bukan hengkang. Exxon tetap ada di Indonesia mungkin lewat blok-blok yang lain. Ini corporate action," terangnya.
Hal tersebut dikarenakan rencana pengembangan blok tersebut tidak sesuai dengan tingkat keekonomian perusahaan migas asal Amerika Serikat (AS) tersebut.
Dia mengungkapkan, keputusan Exxon untuk mundur bukan desakan dari PT Pertamina (Persero). Hal ini semata proses negosiasi business to business (B to B) yang mempertimbangkan berbagai hal.
"Ini bukan soal hengkang atau enggak, ini negosiasi B to B yang mempertimbangkan segal ahal dan akhirnya sepakat," ujar dia di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (8/8/2017).
Menurutnya, hal ini semata niat baik Exxon untuk membantu Indonesia mengembangkan blok migas tersebut. Saat ini, blok Natuna telah kembali ke Indonesia 100% dan dikembangkan oleh PT Pertamina (Persero).
"Akhirnya Blok Natuna kembali ke Indonesia 100%. Ini niat baik Exxon untuk membantu Indonesia mengembangkan blok yang menurut keekonomian Exxon enggak masuk. Karena cost structure KKKS itu beda-beda. Dan ini pure niat baik dari Exxon agar Indonesia tidak tersandera oleh cost," imbuh dia.
Namun, Arcandra memastikan bahwa Exxon tidak sepenuhnya hengkang dari Indonesia. Exxon tetap ada di Indonesia namun dengan proyek-proyek di blok migas lainnya. "Ini bukan hengkang. Exxon tetap ada di Indonesia mungkin lewat blok-blok yang lain. Ini corporate action," terangnya.
(izz)