Maknai Kemerdekaan, Darmin Evaluasi Sektor Ekonomi
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution memaknai kemerdekaan Indonesia dengan melakukan evaluasi terhadap beberapa sektor yang ada. Seperti diketahui, saat ini masing-masing sektor di Indonesia ada yang menurun, stagnan dan meningkat meski tipis.
Penyebabnya lantaran perekonomian Indonesia belum pulih benar, imbas dari perekonomian global yang kondisinya masih penuh dengan ketidakpastian.
"(Kondisi ekonomi) baik-baik saja kan, ya ekonomi itu industrinya baik tapi kalau lebih cepat lagi pertumbuhannya lebih baik, pertaniannya oke, pertambangannya memang volume tidak terlalu meningkat karena memang keterbatasan suplainya, sehingga yang tinggi pertumbuhannya itu di jasa, telekomunikasi, perbankan. Itu kalau kita bicara sektor," kata dia di kantornya, Jakarta, Jumat (18/8/2017)
Untuk pengeluaran, lanjut dia, konsumsi memang sedikit di bawah tahun lalu. Namun sektor investasi agak meningkat jika dibandingkan dengan tahun lalu. Hal ini karena rating investasi Indonesia telah membaik.
"Jadi investasi agak membaik. Kemudian APBN tidak terlalu bagus di kuartal lalu. Ke depan, kalau dia menjadi normal itu akan membuat pertumbuhan secara keseluruhan lebih baik," imbuhnya.
Sementara untuk konsumsi masyarakat, Darmin mengakui memang sulit. Namun pemerintah punya PR besar untuk mempertahankan penerimaan yang maksimal untuk membantu konsumsi.
"Ini kan konsumsi pemerintah yang saya bilang lebih baik, mempertahankannya dengan penerimaan yang lebih baik," jelasnya.
Penyebabnya lantaran perekonomian Indonesia belum pulih benar, imbas dari perekonomian global yang kondisinya masih penuh dengan ketidakpastian.
"(Kondisi ekonomi) baik-baik saja kan, ya ekonomi itu industrinya baik tapi kalau lebih cepat lagi pertumbuhannya lebih baik, pertaniannya oke, pertambangannya memang volume tidak terlalu meningkat karena memang keterbatasan suplainya, sehingga yang tinggi pertumbuhannya itu di jasa, telekomunikasi, perbankan. Itu kalau kita bicara sektor," kata dia di kantornya, Jakarta, Jumat (18/8/2017)
Untuk pengeluaran, lanjut dia, konsumsi memang sedikit di bawah tahun lalu. Namun sektor investasi agak meningkat jika dibandingkan dengan tahun lalu. Hal ini karena rating investasi Indonesia telah membaik.
"Jadi investasi agak membaik. Kemudian APBN tidak terlalu bagus di kuartal lalu. Ke depan, kalau dia menjadi normal itu akan membuat pertumbuhan secara keseluruhan lebih baik," imbuhnya.
Sementara untuk konsumsi masyarakat, Darmin mengakui memang sulit. Namun pemerintah punya PR besar untuk mempertahankan penerimaan yang maksimal untuk membantu konsumsi.
"Ini kan konsumsi pemerintah yang saya bilang lebih baik, mempertahankannya dengan penerimaan yang lebih baik," jelasnya.
(ven)