Penjualan Apartemen Premium Meningkat
A
A
A
SURABAYA - Ceruk pasar apartemen kelas premium di Surabaya masih terbuka lebar. Pakuwon Grup membuktikan dengan ludesnya Benson Tower hanya dalam hitungan bulan. Mereka melihat potensi pasar apartemen kelas premium masih bisa bertahan sampai akhir tahun ini.
General Manager Marketing Pakuwon Group, Agung Nugroho menuturkan, sejak dibuka penjualan untuk Benson Tower pada akhir 2016 lalu, sudah terjual 700 unit. Padahal unit yang disediakan hanya 900 unit saja. Dengan sisa waktu yang masih panjang sampai akhir 2017, pihaknya optimistis bisa menghabiskan semua unit yang tersisa.
"Jangan salah kalau sekarang ini malah tipe apartemen yang besar jadi buruan. Kalau dulu memang banyak orang yang ingin tipe studio, tapi sekarang malah yang berukuran besar jadi buruan seperti two bedrooms maupun three bedrooms," ujar Agung ditemui di sela-sela Ground Breaking Benson Tower Jumat, (18/8/2017).
Ia melanjutkan, perubahan gaya hidup di kota besar memang begitu terasa. Mereka menginginkan apartemen yang luas seperti layaknya rumah tapak. Makanya tipe-tipe besar menjadi mudah terjual. Penataan ruangan yang lebih lapang juga menjadi alasan para pembeli untuk percaya dan yakin dengan pilihannya.
Benson Tower sendiri proyek apartemen yang dikembangkan di dalam kawasan superblok. Kondisi itu menjadi nilai tambah tersendiri bagi penjualan Benson Tower. Bahkan, yield atau keuntungan sewa yang diperoleh setiap tahun bisa mencapai 10%-12% dari harga investasi.
Dengan pola pembayaran kredit kepemilikan apartemen (KPA), para pembeli apartemen tetap untung ketika mendapatkan keuntungan sewa. Salah satu potensi penyewa adalah ekspatriat. Selama ini para ekspatriat yang bekerja di sejumlah kawasan industri di sekitar Surabaya perlu tempat tinggal yang memiliki kemudahan akses.
"Para ekspatriat juga butuh hunian. Mereka bekerja dan ingin tempat tinggal yang terjangkau dengan lokasi bekerja," ucapnya.
Finance Director Pakuwon Group Minarto Basuki menjelaskan, potensi pasar apartemen kelas premium memang bisa dilihat dari repeat buyer yang juga tinggi. Di proyek Benson Tower sendiri, repeat buyer bisa mencapai lebih dari 20%.
"Mereka bukan hanya melakukan update apartemen yang ukurannya lebih besar. Tapi ingin memiliki unit lagi setelah merasakan keuntungan dari kenaikan harga apartemen di Surabaya," jelasnya.
Pasar properti yang terus membaik di Surabaya menjadikan mereka nyaman serta memiliki keinginan untuk membeli. Makanya para investor juga banyak melirik unit apartemen di Surabaya daripada Jakarta. Potensi daerah serta iklim perpolitikan yang kondusif juga menjadi salah satu alasan.
General Manager Marketing Pakuwon Group, Agung Nugroho menuturkan, sejak dibuka penjualan untuk Benson Tower pada akhir 2016 lalu, sudah terjual 700 unit. Padahal unit yang disediakan hanya 900 unit saja. Dengan sisa waktu yang masih panjang sampai akhir 2017, pihaknya optimistis bisa menghabiskan semua unit yang tersisa.
"Jangan salah kalau sekarang ini malah tipe apartemen yang besar jadi buruan. Kalau dulu memang banyak orang yang ingin tipe studio, tapi sekarang malah yang berukuran besar jadi buruan seperti two bedrooms maupun three bedrooms," ujar Agung ditemui di sela-sela Ground Breaking Benson Tower Jumat, (18/8/2017).
Ia melanjutkan, perubahan gaya hidup di kota besar memang begitu terasa. Mereka menginginkan apartemen yang luas seperti layaknya rumah tapak. Makanya tipe-tipe besar menjadi mudah terjual. Penataan ruangan yang lebih lapang juga menjadi alasan para pembeli untuk percaya dan yakin dengan pilihannya.
Benson Tower sendiri proyek apartemen yang dikembangkan di dalam kawasan superblok. Kondisi itu menjadi nilai tambah tersendiri bagi penjualan Benson Tower. Bahkan, yield atau keuntungan sewa yang diperoleh setiap tahun bisa mencapai 10%-12% dari harga investasi.
Dengan pola pembayaran kredit kepemilikan apartemen (KPA), para pembeli apartemen tetap untung ketika mendapatkan keuntungan sewa. Salah satu potensi penyewa adalah ekspatriat. Selama ini para ekspatriat yang bekerja di sejumlah kawasan industri di sekitar Surabaya perlu tempat tinggal yang memiliki kemudahan akses.
"Para ekspatriat juga butuh hunian. Mereka bekerja dan ingin tempat tinggal yang terjangkau dengan lokasi bekerja," ucapnya.
Finance Director Pakuwon Group Minarto Basuki menjelaskan, potensi pasar apartemen kelas premium memang bisa dilihat dari repeat buyer yang juga tinggi. Di proyek Benson Tower sendiri, repeat buyer bisa mencapai lebih dari 20%.
"Mereka bukan hanya melakukan update apartemen yang ukurannya lebih besar. Tapi ingin memiliki unit lagi setelah merasakan keuntungan dari kenaikan harga apartemen di Surabaya," jelasnya.
Pasar properti yang terus membaik di Surabaya menjadikan mereka nyaman serta memiliki keinginan untuk membeli. Makanya para investor juga banyak melirik unit apartemen di Surabaya daripada Jakarta. Potensi daerah serta iklim perpolitikan yang kondusif juga menjadi salah satu alasan.
(ven)