Kemendag Targetkan Ekspor Non Migas Naik 5,6%
A
A
A
TANGERANG - Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Arlinda menargetkan pertumbuhan ekspor non migas tahun ini naik 5,6% atau setara USD138,7 miliar. Target ini memang agak mencegangkan, di saat tren ekspor turun 0,34% pada tahun lalu.
Meski demikian, kata Arlinda, pihaknya optimistis target ini bisa dipenuhi. "Peningkatan ini harus diperjuangkan. Meski sempat ada tren negatif tahun 2016, namun negatifnya tidak terlalu banyak, hanya minus 0,34 persen. Sehingga kita ingin dan terus menunjukkan perbaikan." ujarnya saat konferens pers mengenai Trade Expo Indonesia 2017 di Tangerang, Banten, Selasa (19/9/2017).
Menurut Arlinda, pameran TEI 2017 merupakan salah satu upaya meningkatkan ekspor nin migas. Melalui promosi dalam pameran, maka misi dagang dan upaya peningkatan produk Indonesia harus digelorakan.
Optimisme meningkatkan ekspor non migas ini, kata Arlinda, juga berdasarkan data, dimana produk Indonesia sangat diminati di luar negeri, termasuk China. Bahkan produk konveksi dari Lampung banyak diminati Negeri Tirai Bambu.
"Yang paling penting bahwa Indonesia itu bukan hanya Bali, juga ada daerah lain seperti Lampung yang juga menghasilkan banyak produk unggulan," kata dia.
Ia lantas menuturkan, saat hadir di salah sati pameran di China beberapa waktu lalu yang diikuti 52 pengusaha, beberapa produk Indonesia mendapat animo positif di China. "Pada hari kedua, produk Indonesia sudah habis. Ini bukti bahwa potensi ekspor kita bagus," pungkas dia.
Meski demikian, kata Arlinda, pihaknya optimistis target ini bisa dipenuhi. "Peningkatan ini harus diperjuangkan. Meski sempat ada tren negatif tahun 2016, namun negatifnya tidak terlalu banyak, hanya minus 0,34 persen. Sehingga kita ingin dan terus menunjukkan perbaikan." ujarnya saat konferens pers mengenai Trade Expo Indonesia 2017 di Tangerang, Banten, Selasa (19/9/2017).
Menurut Arlinda, pameran TEI 2017 merupakan salah satu upaya meningkatkan ekspor nin migas. Melalui promosi dalam pameran, maka misi dagang dan upaya peningkatan produk Indonesia harus digelorakan.
Optimisme meningkatkan ekspor non migas ini, kata Arlinda, juga berdasarkan data, dimana produk Indonesia sangat diminati di luar negeri, termasuk China. Bahkan produk konveksi dari Lampung banyak diminati Negeri Tirai Bambu.
"Yang paling penting bahwa Indonesia itu bukan hanya Bali, juga ada daerah lain seperti Lampung yang juga menghasilkan banyak produk unggulan," kata dia.
Ia lantas menuturkan, saat hadir di salah sati pameran di China beberapa waktu lalu yang diikuti 52 pengusaha, beberapa produk Indonesia mendapat animo positif di China. "Pada hari kedua, produk Indonesia sudah habis. Ini bukti bahwa potensi ekspor kita bagus," pungkas dia.
(ven)