Century21 Raup Untung Besar jika Senayan City Laku Terjual
A
A
A
JAKARTA - Agen penjualan property Century21 Metro bisa meraup keuntungan maksimal Rp110 miliar jika mal Senayan City dijual. Century21 Metro merupakan salah satu agen properti yang beberapa hari lalu menayangkan iklan penjualan mall Senayan City dengan harga Rp5,5 triliun.
(Baca Juga: Cerita Century21 Iklankan Jual Senayan City Rp5,5 Triliun)
Marketing Associate Century21 Syafa menjelaskan bahwa standar komisi untuk penjualan properti sekitar 3% untuk penjualan di bawah Rp1 miliar. Selanjutnya, untuk penjualan antara Rp1 miliar hingga Rp3 miliar sebesar 2,5% dan di atas Rp3 miliar 2%.
"Kalau di kami ada standarnya, kalau untuk kurang dari Rp1 miliar itu di angka 3%, itu semua kalau tidak salah, semua agen properti segitu. Kurang dari Rp1 miliar 3%, antara Rp1 miliar sampai Rp3 miliar itu 2,5%, di atas Rp3 miliar itu 2%," katanya di Sarinah, Jakarta, Jumat (29/9/2017).
Sementara itu, lanjut dia, untuk penjualan properti di atas Rp1 triliun biasanya akan ada perjanjian mengenai besaran komisi. Namun ditegaskannya, besaran komisi tidak akan lebih dari 2%.
Artinya, jika harga mall Senayan City dibanderol dengan harga Rp5,5 triliun, maka komisi yang akan diperoleh agen bisa mencapai Rp110 miliar. Hal ini mengacu pada asumsi besaran komisi maksimal 2% dari harga properti.
(Baca Juga: Iklankan Senayan City Dijual, Agen Century21 Metro Kena Somasi)
"Kalau di atas Rp1 triliun biasanya enggak pakai persen-persenan. Itu pakai perjanjian tertulis gitu. Misalnya, kamu dapat Rp10 miliar, enggak selalu 2%. Bahkan kadang ada yang cuma 0,5% atau 1%, tapi maksimal 2%," terangnya.
Namun demikian, Syafa mengaku komisi yang diperoleh tersebut bukan untuk dirinya sendiri. Melainkan akan dibagi ke tim yang melakukan penjualan tersebut.
Sebab biasanya, kata dia, penjualan properti besar tidak bisa individu dan harus per tim. Selain itu, komisi yang akan diperoleh nantinya juga akan dibagi kepada manajemen Century21.
"Itu juga enggak saya dapat sendiri segitu. Dibagi-bagi. Kan kalau gede gitu kita tim, enggak sendiri," imbuh dia.
Baca Juga: Century21 Klarifikasi Soal Iklan Senayan City Dijual
Manajemen Bantah Mal Senayan City Dijual Rp5,5 Triliun
(Baca Juga: Cerita Century21 Iklankan Jual Senayan City Rp5,5 Triliun)
Marketing Associate Century21 Syafa menjelaskan bahwa standar komisi untuk penjualan properti sekitar 3% untuk penjualan di bawah Rp1 miliar. Selanjutnya, untuk penjualan antara Rp1 miliar hingga Rp3 miliar sebesar 2,5% dan di atas Rp3 miliar 2%.
"Kalau di kami ada standarnya, kalau untuk kurang dari Rp1 miliar itu di angka 3%, itu semua kalau tidak salah, semua agen properti segitu. Kurang dari Rp1 miliar 3%, antara Rp1 miliar sampai Rp3 miliar itu 2,5%, di atas Rp3 miliar itu 2%," katanya di Sarinah, Jakarta, Jumat (29/9/2017).
Sementara itu, lanjut dia, untuk penjualan properti di atas Rp1 triliun biasanya akan ada perjanjian mengenai besaran komisi. Namun ditegaskannya, besaran komisi tidak akan lebih dari 2%.
Artinya, jika harga mall Senayan City dibanderol dengan harga Rp5,5 triliun, maka komisi yang akan diperoleh agen bisa mencapai Rp110 miliar. Hal ini mengacu pada asumsi besaran komisi maksimal 2% dari harga properti.
(Baca Juga: Iklankan Senayan City Dijual, Agen Century21 Metro Kena Somasi)
"Kalau di atas Rp1 triliun biasanya enggak pakai persen-persenan. Itu pakai perjanjian tertulis gitu. Misalnya, kamu dapat Rp10 miliar, enggak selalu 2%. Bahkan kadang ada yang cuma 0,5% atau 1%, tapi maksimal 2%," terangnya.
Namun demikian, Syafa mengaku komisi yang diperoleh tersebut bukan untuk dirinya sendiri. Melainkan akan dibagi ke tim yang melakukan penjualan tersebut.
Sebab biasanya, kata dia, penjualan properti besar tidak bisa individu dan harus per tim. Selain itu, komisi yang akan diperoleh nantinya juga akan dibagi kepada manajemen Century21.
"Itu juga enggak saya dapat sendiri segitu. Dibagi-bagi. Kan kalau gede gitu kita tim, enggak sendiri," imbuh dia.
Baca Juga: Century21 Klarifikasi Soal Iklan Senayan City Dijual
Manajemen Bantah Mal Senayan City Dijual Rp5,5 Triliun
(izz)