Kelas Menengah Menyongsong Bisnis Genre Baru
A
A
A
Bisnis digital telah melahirkan banyak wirausahawan baru. Konon, mereka inilah penopang Indonesia menjadi kekuatan ekonomi baru dunia pada 2045.
LIMA tahun lalu, Muhammad Alfatih Timur bukanlah siapa-siapa. Dia hanya sarjana ekonomi lulusan Universitas Indonesia yang bekerja sebagai peneliti sosial. Timmy, begitu dia akrab disapa, juga aktif terlibat dalam proyek-proyek dan menjadi asisten pribadi pemilik Rumah Perubahan, Rhenald Kasali.
Setahun kemudian, Timmy mendirikan situs KitaBisa.com pada 2013. Sejak itulah pemuda kelahiran Padang, Sumatera Barat, 26 tahun silam itu bukan lagi orang biasa. Berbekal pengalaman sebagai peneliti sosial plus tetesan ilmu wirausaha dari Rhenal Kasali, Timmy sukses menghubungkan orang-orang yang punya ide-ide sosial dengan mereka yang ingin memberikan dukungan dana secara online. Hingga awal Oktober 2017, KitaBisa.com telah merangkul 424.256 donatur, menghimpun dana sebesar Rp154,35 miliar, dan memfasilitasi 6.911 kampanye sosial.
Pencapaian itu membawa Timmy masuk jajaran 30 pengusaha muda sukses di Asia versi Majalah Forbes pada 2016. Selain Timmy, ada 16 anak muda Indonesia lain yang masuk daftar Forbes tahun itu. Mereka semua merupakan bos perusahaan start-up, dari bidang entertainment, olahraga, hingga wirausaha sosial seperti Timmy.
“Tidak sedikit yang menganggap kewirausahaan sosial adalah proyek sesaat. Tapi sebenarnya ini adalah bisnis dengan konsep untuk memecahkan masalah ekonomi sosial,” jelas Timmy.
Bagaimana sebenarnya kondisi kelas menengah secara umum di Indonesia? Dapatkan informasi selengkapnya di Majalah SINDO Weekly Edisi Nomor 32 Tahun 6, 2017 yang terbit Senin (9/10/2017).
LIMA tahun lalu, Muhammad Alfatih Timur bukanlah siapa-siapa. Dia hanya sarjana ekonomi lulusan Universitas Indonesia yang bekerja sebagai peneliti sosial. Timmy, begitu dia akrab disapa, juga aktif terlibat dalam proyek-proyek dan menjadi asisten pribadi pemilik Rumah Perubahan, Rhenald Kasali.
Setahun kemudian, Timmy mendirikan situs KitaBisa.com pada 2013. Sejak itulah pemuda kelahiran Padang, Sumatera Barat, 26 tahun silam itu bukan lagi orang biasa. Berbekal pengalaman sebagai peneliti sosial plus tetesan ilmu wirausaha dari Rhenal Kasali, Timmy sukses menghubungkan orang-orang yang punya ide-ide sosial dengan mereka yang ingin memberikan dukungan dana secara online. Hingga awal Oktober 2017, KitaBisa.com telah merangkul 424.256 donatur, menghimpun dana sebesar Rp154,35 miliar, dan memfasilitasi 6.911 kampanye sosial.
Pencapaian itu membawa Timmy masuk jajaran 30 pengusaha muda sukses di Asia versi Majalah Forbes pada 2016. Selain Timmy, ada 16 anak muda Indonesia lain yang masuk daftar Forbes tahun itu. Mereka semua merupakan bos perusahaan start-up, dari bidang entertainment, olahraga, hingga wirausaha sosial seperti Timmy.
“Tidak sedikit yang menganggap kewirausahaan sosial adalah proyek sesaat. Tapi sebenarnya ini adalah bisnis dengan konsep untuk memecahkan masalah ekonomi sosial,” jelas Timmy.
Bagaimana sebenarnya kondisi kelas menengah secara umum di Indonesia? Dapatkan informasi selengkapnya di Majalah SINDO Weekly Edisi Nomor 32 Tahun 6, 2017 yang terbit Senin (9/10/2017).
(amm)