Pertumbuhan Laba KAI Cukup Menjanjikan
A
A
A
JAKARTA - Pertumbuhan laba PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI cukup menjanjikan, dilihat dari rata-rata pertumbuhan Iaba bersih dengan CAGR (tingkat perrumbuhan tahunan majemuk) sebesar 24,41%. Direktur Utama KAI Edi Sukmoro menjelaskan, selama Iima tahun terakhir dari 2012-2016, KAI mencatatkan pertumbuhan pendapatan dengan CAGR sebesar 20,04%.
Bahkan dari laporan posisi keuangan, memperlihatkan pertumbuhan yang semakin berkembang. "Ada peningkatan jumIah aset dengan CAGR sebesar 29,41% serta diiringi pertumbuhan ekuitas dengan CAGR sebesar 16,22%," ungkapnya saat public expose di Rizt Charton Hotel Jakarta, Kamis (19/10/2017).
(Baca Juga: KAI Gunakan Dana Obligasi untuk Proyek Kereta Bandara
Dengan peringkat yang bagus dan kinerja perseroan yang cukup baik selama ini, minat terhadap obligasi yang diterbitkan KAI diyakini akan tinggi. Lebih lanjut dipaparkan juga hingga akhir semester I tahun 2017, total asset KAI mencapai Rp27,2 triIiun. Bahkan, mampu mencetak pertumbuhan total aset sebesar 8,34%. "Kami juga berhasil menjaga pertumbuhan total Iiabilitas sebesar 9,63% dan pertumbuhan total ekuitas sebesar 6,31%," katanya dengan bangga.
(Baca Juga: Siap Terbitkan Obligasi, KAI Target Rp2 Triliun
Apabila dibandingkan dengan periode 30 Juni 2016, lanjut Edi, KAI mampu mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 15,76% pada semester pertama tahun ini dan pertumbuhan laba bersih hingga 47,73%. "Karena itu dengan program penawaran umum obligasi I Kereta Api Indonesia Tahun 2017 ini kami optimis bakal mencapai target," pungkasnya.
Sementara rata-rata pertumbuhan angkutan penumpang perseroan adalah 10% per tahun, sementara angkutan barang lebih tinggi mencapai 25%-30% per tahun. Sebagai informasi KAI untuk pertama kalinya mulai menjajaki instrumen pembiyaan obligasi korporasi dengan target penerbitan perdana Rp2 triliun. Perseroan membuka peluang untuk menjajaki lebih banyak sumber pendanaan lain di masa depan bila penerbitan obligasi ini sukses.
Bahkan dari laporan posisi keuangan, memperlihatkan pertumbuhan yang semakin berkembang. "Ada peningkatan jumIah aset dengan CAGR sebesar 29,41% serta diiringi pertumbuhan ekuitas dengan CAGR sebesar 16,22%," ungkapnya saat public expose di Rizt Charton Hotel Jakarta, Kamis (19/10/2017).
(Baca Juga: KAI Gunakan Dana Obligasi untuk Proyek Kereta Bandara
Dengan peringkat yang bagus dan kinerja perseroan yang cukup baik selama ini, minat terhadap obligasi yang diterbitkan KAI diyakini akan tinggi. Lebih lanjut dipaparkan juga hingga akhir semester I tahun 2017, total asset KAI mencapai Rp27,2 triIiun. Bahkan, mampu mencetak pertumbuhan total aset sebesar 8,34%. "Kami juga berhasil menjaga pertumbuhan total Iiabilitas sebesar 9,63% dan pertumbuhan total ekuitas sebesar 6,31%," katanya dengan bangga.
(Baca Juga: Siap Terbitkan Obligasi, KAI Target Rp2 Triliun
Apabila dibandingkan dengan periode 30 Juni 2016, lanjut Edi, KAI mampu mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 15,76% pada semester pertama tahun ini dan pertumbuhan laba bersih hingga 47,73%. "Karena itu dengan program penawaran umum obligasi I Kereta Api Indonesia Tahun 2017 ini kami optimis bakal mencapai target," pungkasnya.
Sementara rata-rata pertumbuhan angkutan penumpang perseroan adalah 10% per tahun, sementara angkutan barang lebih tinggi mencapai 25%-30% per tahun. Sebagai informasi KAI untuk pertama kalinya mulai menjajaki instrumen pembiyaan obligasi korporasi dengan target penerbitan perdana Rp2 triliun. Perseroan membuka peluang untuk menjajaki lebih banyak sumber pendanaan lain di masa depan bila penerbitan obligasi ini sukses.
(akr)