2018, Wirausaha Pemula dan Bisnis Start Up Digelontor Kredit Rp100 M

Kamis, 19 Oktober 2017 - 18:53 WIB
2018, Wirausaha Pemula...
2018, Wirausaha Pemula dan Bisnis Start Up Digelontor Kredit Rp100 M
A A A
JAKARTA - Mulai 2018 Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (KUMKM) akan menyiapkan dana Rp100 miliar untuk permodalan wirausaha pemula (WP) dan bisnis start up. Menariknya lagi bunganya pun sangat rendah, yakni
4,5% per tahun.

Hal ini disampaikan Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop dan UKM) Agus Muharram pada acara Temu Mitra Nasional Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) KUMKM, di Jakarta, Kamis (19/10/2017). Acara ini dihadiri sekitar 1.000 orang yang terdiri dari para kepala Dinas Koperasi dan UKM seluruh Indonesia, pelaku koperasi dan UKM, serta anggota Komisi VI DPR RI Rieke Diah Pitaloka.

Agus mengatakan, penyaluran kredit dari LPDB kepada WP dan bisnis start up semakin membuktikan keseriusan pemerintah untuk membuka akses pembiayaan bagi kalangan wirausaha di Indonesia. ”Sebelumnya kita sudah memiliki kredit usaha rakyat (KUR) dengan bunga 9%, yang akan turun menjadi 7%. Juga sudah ada kredit KITE, yaitu kemudahan impor tujuan ekspor. Sinergi dengan Kemenkeu melalui PIP, sudah disiapkan juga sebesar Rp1,5 triliun untuk kredit ultra mikro,” kata Agus.

Agus juga berharap agar LPDB KUMKM dan para mitra seluruh Indonesia agar memperhatikan 5 sukses. Pertama, sukses dalam penyaluran (memenuhi peraturan), kedua sukses pemanfaatan (sesuai business plan), ketiga sukses pengembalian (membayar kewajiban tepat waktu), keempat sukses peningkatan usaha (aset dan omset meningkat sehingga bisa naik kelas), dan kelima sukses pengembangan usaha. "Yang lebih penting lagi, lima sukses tadi bisa memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar,” ujarnya.

Dirut LPDB KUMKM Braman Setyo menambahkan, dana Rp100 miliar itu merupakan kredit untuk pengembangan usaha bagi WP dan bisnis start up. "Mereka butuh dukungan LPDB untuk pengembangan usahanya dan kita hadir memfasilitasi. Dan ini sifatnya bukan dana bergulir, melainkan kredit,” kata Braman.

Braman menjelaskan, dengan plafon kredit maksimal Rp25 juta tanpa agunan maka akan ada sekitar 4.000 WP atau bisnis start up yang akan bisa menikmati layanan kredit dari LPDB. Bunganya pun terbilang rendah yakni hanya 4,5% per tahun.

"Saya yakin, kredit ini akan banyak direspons kalangan WP dan bisnis start up di seluruh Indonesia. Selain cara konvensional, kita juga membuka pengajuan proposal business plan dari para WP dan bisnis start up secara paperless atau online,” ujarnya.

Untuk itu pihaknya akan secara ketat memverifikasi pemohon kredit WP dan bisnis start up. "Yang jelas, para WP dan bisnis start up harus sudah punya rintisan usaha yang akan kita verifikasi melalui sistem online yang ada di LPDB. Kita akan bisa melihat jelas bagaimana karakter dari para WP dan bisnis start up tersebut,” jelasnya.

Di samping itu, mulai 2018 dalam menyalurkan dana bergulir, pihaknya akan menerapkan teknologi digital dalam penyaluran dan memonitor pemanfaatannya. "Kita bisa melihat dan monitor semuanya melalui sistem online. Yang pasti, saat ini tidak akan sulit lagi untuk mengakses dana bergulir di LPDB," terangnya.

Selama periode 2008-2017, LPDB KUMKM sudah menyalurkan dana bergulir Rp8,49 triliun kepada 4.000 lebih mitra dan mampu menciptakan penyerapan tenaga kerja lebih dari 1,5 juta orang. "Selain itu, hasil monitoring pascapenyaluran 2008-2017, terdapat 892 mitra yang memberikan laporan perkembangan pembiayaan. Berdasarkan data tersebut, 17 mitra mengalami perubahan status dari usaha kecil menjadi usaha menengah. Sementara yang 866 mitra, juga mengalami perubahan namun belum mencapai perubahan kategori yang lebih tinggi,” papar Braman.

Braman berharap, acara ini bisa memberikan kesempatan kepada mitra untuk saling mengenal dan bersinergi satu sama lain. Ajang ini juga sebagai sarana sosialisasi guna meningkatkan akses UMKM terhadap pembiayaan yang murah, efisien, dan tepat guna melalui dana bergulir yang dikelola LPDB KUMKM. "Tujuan lainnya adalah melakukan sinergi antara LPDB KUMKM dengan mitra guna melakukan upaya-upaya preventif untuk memecahkan segala permasalahan terkait penyaluran dana bergulir di daerah,” tuturnya.
(poe)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7836 seconds (0.1#10.140)