Panca Budi Idaman Bidik Dana IPO Rp857 Miliar
A
A
A
JAKARTA - Calon emiten produsen plastik kemasan PT Panca Budi Idaman berencana melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) dengan mengincar dana hingga Rp857 miliar.
Direktur Utama Panca Budi Idaman, Djonny Taslim mengatakan dari perolehan dana IPO tersebut sebagian besar atau 70% akan digunakan untuk ekspansi usaha, diantaranya penambahan mesin, pembangunan pabrik dan fasilitas distribusi untuk perluasan area pemasaran.
"Sedangkan sisanya 30% akan digunakan untuk modal kerja, seperti rencana operasional yang akan dibiayai untuk kegiatan operasional pabrik," kata Djonny dalam paparan publik perseroan di Jakarta, Selasa (31/10).
Perseroan berencana menawarkan harga saham perdana dikisaran Rp810 hingga Rp1.160 per lembar saham. Dalam aksi korporasi ini Panca Budi Idaman melepas 738,8 juta saham atau 33% dari modal ditempat dan disetor penuh. Dengan demikian, perusahaan berharap bisa meraih dana segar sekitar Rp598,43 miliar hingga Rp857 miliar.
"Kami optimis akan diserap pasar, karena kami memiliki segmen pasar menengah ke bawah, segmen ini tidak mengalami penurunan, bahkan kita berencana ekspansi membuka pabrik di wilayah Indonesia Timur," urainya.
Adapun pendapatan Panca Budi Idaman hingga akhir Juni 2017 mencapai Rp1,6 triliun dengan laba yang diatribusikan ke entitas indun mencapai Rp96,1 miliar. Total aset perseroan hingga semester I/2017 mencapai Rp1,38 triliun, terdiri dari liabilitas Rp496,1 miliar dan ekuitas Rp886,5 miliar.
Perseoan menargetkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tanggal 28 November 2017. Masa penawaran umum berlangsung dari 30 November hingga 5 Desember 2017. Dan, pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 11 Desember 2017.
Direktur Utama Panca Budi Idaman, Djonny Taslim mengatakan dari perolehan dana IPO tersebut sebagian besar atau 70% akan digunakan untuk ekspansi usaha, diantaranya penambahan mesin, pembangunan pabrik dan fasilitas distribusi untuk perluasan area pemasaran.
"Sedangkan sisanya 30% akan digunakan untuk modal kerja, seperti rencana operasional yang akan dibiayai untuk kegiatan operasional pabrik," kata Djonny dalam paparan publik perseroan di Jakarta, Selasa (31/10).
Perseroan berencana menawarkan harga saham perdana dikisaran Rp810 hingga Rp1.160 per lembar saham. Dalam aksi korporasi ini Panca Budi Idaman melepas 738,8 juta saham atau 33% dari modal ditempat dan disetor penuh. Dengan demikian, perusahaan berharap bisa meraih dana segar sekitar Rp598,43 miliar hingga Rp857 miliar.
"Kami optimis akan diserap pasar, karena kami memiliki segmen pasar menengah ke bawah, segmen ini tidak mengalami penurunan, bahkan kita berencana ekspansi membuka pabrik di wilayah Indonesia Timur," urainya.
Adapun pendapatan Panca Budi Idaman hingga akhir Juni 2017 mencapai Rp1,6 triliun dengan laba yang diatribusikan ke entitas indun mencapai Rp96,1 miliar. Total aset perseroan hingga semester I/2017 mencapai Rp1,38 triliun, terdiri dari liabilitas Rp496,1 miliar dan ekuitas Rp886,5 miliar.
Perseoan menargetkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tanggal 28 November 2017. Masa penawaran umum berlangsung dari 30 November hingga 5 Desember 2017. Dan, pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 11 Desember 2017.
(akr)