Mengembangkan Kepemimpinan Berdasarkan Situasi dan Waktu
A
A
A
MENJADI man of the moment tidaklah mudah dalam sebuah perusahaan. Chief Executive Officer and President Wells Fargo Timothy J Sloan menjadi man of the moment karena kepemimpinannya dengan menitikberatkan pada nilai-nilai perusahaan untuk menjadikan perusahaan menjadi lebih kuat dan baik.
Nilai utama itu adalah melakukan hal terbaik bagi pelanggan. Sloan menganggap ketika melayani dengan baik, itu adalah sebuah kekuatan. Tak mengherankan jika banyak pujian terhadap Sloan karena kepemimpinannya dalam mendorong penerapan nilai-nilai Wells Fargo untuk terus berkembang.
"Saya mengetahui tidak ada individu yang lebih baik untuk memimpin perusahaan ini (Wells Fargo) ke depan selain Tim Sloan," ungkap John Stumpf, pemimpin Wells Fargo sebelum Sloan, yang memilih mundur.
Apa yang menjadikan Sloan menjadi man of the moment? Dia mengungkapkan gaya kepemimpinannya adalah kombinasi dengan berbagai pendekatan yang terbaik yang digunakan tergantung dengan situasi pada waktu yang berbeda-beda.
"Ada banyak pelajaran saya yang lalui, termasuk merekrut orang yang lebih cerdas dari pada kamu, rawatlah orang-orang tersebut, perlakukan mereka dengan adil, dan berilah tantangan, tidak meminta mereka melakukan sesuatu yang tidak bisa kamu lakukan," ujar Sloan, dilansir DS News.
"Dalam kepemimpin an, ketika kamu salah, jangan pernah kamu mengaku benar. Dalam memimpin, kamu harus menjadi teladan yang jujur dan memiliki sikap yang beretika," imbuhnya.
Dengan prinsip itu, Sloan menjamin nilai-nilai Wells Fargo akan diterapkan oleh seluruh karyawannya untuk membangun kepercayaan. "Hal terbaik yang kami lakukan adalah untuk pelanggan," ungkapnya.
Fondasi tersebut, ujar Sloan, menunjukkan siapa Wells Fargo dan bagaimana bank tersebut bekerja. Pada saat yang bersamaan, dia juga mengingatkan 265.000 tim Wells Fargo di seluruh dunia memiliki banyak pekerjaan. Wells Fargo telah beroperasi selama 165 tahun dan ingin tetap melayani pelanggan 165 tahun lagi dan lebih.
"Kami memiliki legasi yang bagus dan masa depan cerah," katanya. Wells Fargo memerlukan waktu untuk mendapatkan kepercayaan dari pelanggan sehingga Sloan selalu ingin menjamin reputasi tersebut tetap bertahan. Sloan dipilih sebagai CEO Wells Fargo & Company dan masuk Dewan Direksi pada Oktober 2016.
Sebelumnya dia ditunjuk sebagai Presiden Wells Fargo pada November 2015. Sebelumnya juga dia menjabat Chief Operating Officer dari November 2015 hingga Oktober 2016. Dalam peranannya, Sloan bertugas dalam operasional empat bisnis perusahaannya, yakni bank komunitas, sektor kredit perbankan, manajemen investasi dan kekayaan, dan bank secara umum.
Sloan telah bergabung dengan Wells Fargo selama 30 tahun. Dia pernah memimpin perusahaan itu dalam berbagai bidang, mulai pasar modal, perbankan komersial, asuransi, bank investasi, dan manajemen kekayaan. Dia memiliki pengalaman yang luas sebagai seorang bankir.
Sebelum bergabung dengan Wells Fargo, Sloan bekerja sebagai kasir bank di Standard Federal Savings dan Loan Association di Ann Arbor selama libur kuliah. Hingga pada 1984, dia bergabung dengan Continental Illinois National Bank and Trus. Pada 1987, dia bergabung dengan Wells Fargo.
Sloan meraih gelar sarjana ekonomi dan sejarah serta master keuangan dan akuntansi dari Universitas Michigan di Ann Arbor. Kehidupan personalnya tidak banyak diketahui khalayak ramai. Dia memiliki istri dan tiga anak yang sudah dewasa. Dia tinggal di San Marino, pinggiran Kota Los Angeles.
Komitmen terhadap masyarakat ditunjukkan dengan dirinya menjabat Dewan Pengawas Perpustakaan Huntington dan Dewan Penyantun City of Hope. Dia juga merupakan Dewan Penyantun California Institute of Technology dan anggota Dewan Penasihat Sekolah Bisnis Ross Universitas Michigan.
(Baca Juga: Wells Fargo, Gaet Generasi Milenial dengan Pendekatan Digital(amm)
Nilai utama itu adalah melakukan hal terbaik bagi pelanggan. Sloan menganggap ketika melayani dengan baik, itu adalah sebuah kekuatan. Tak mengherankan jika banyak pujian terhadap Sloan karena kepemimpinannya dalam mendorong penerapan nilai-nilai Wells Fargo untuk terus berkembang.
"Saya mengetahui tidak ada individu yang lebih baik untuk memimpin perusahaan ini (Wells Fargo) ke depan selain Tim Sloan," ungkap John Stumpf, pemimpin Wells Fargo sebelum Sloan, yang memilih mundur.
Apa yang menjadikan Sloan menjadi man of the moment? Dia mengungkapkan gaya kepemimpinannya adalah kombinasi dengan berbagai pendekatan yang terbaik yang digunakan tergantung dengan situasi pada waktu yang berbeda-beda.
"Ada banyak pelajaran saya yang lalui, termasuk merekrut orang yang lebih cerdas dari pada kamu, rawatlah orang-orang tersebut, perlakukan mereka dengan adil, dan berilah tantangan, tidak meminta mereka melakukan sesuatu yang tidak bisa kamu lakukan," ujar Sloan, dilansir DS News.
"Dalam kepemimpin an, ketika kamu salah, jangan pernah kamu mengaku benar. Dalam memimpin, kamu harus menjadi teladan yang jujur dan memiliki sikap yang beretika," imbuhnya.
Dengan prinsip itu, Sloan menjamin nilai-nilai Wells Fargo akan diterapkan oleh seluruh karyawannya untuk membangun kepercayaan. "Hal terbaik yang kami lakukan adalah untuk pelanggan," ungkapnya.
Fondasi tersebut, ujar Sloan, menunjukkan siapa Wells Fargo dan bagaimana bank tersebut bekerja. Pada saat yang bersamaan, dia juga mengingatkan 265.000 tim Wells Fargo di seluruh dunia memiliki banyak pekerjaan. Wells Fargo telah beroperasi selama 165 tahun dan ingin tetap melayani pelanggan 165 tahun lagi dan lebih.
"Kami memiliki legasi yang bagus dan masa depan cerah," katanya. Wells Fargo memerlukan waktu untuk mendapatkan kepercayaan dari pelanggan sehingga Sloan selalu ingin menjamin reputasi tersebut tetap bertahan. Sloan dipilih sebagai CEO Wells Fargo & Company dan masuk Dewan Direksi pada Oktober 2016.
Sebelumnya dia ditunjuk sebagai Presiden Wells Fargo pada November 2015. Sebelumnya juga dia menjabat Chief Operating Officer dari November 2015 hingga Oktober 2016. Dalam peranannya, Sloan bertugas dalam operasional empat bisnis perusahaannya, yakni bank komunitas, sektor kredit perbankan, manajemen investasi dan kekayaan, dan bank secara umum.
Sloan telah bergabung dengan Wells Fargo selama 30 tahun. Dia pernah memimpin perusahaan itu dalam berbagai bidang, mulai pasar modal, perbankan komersial, asuransi, bank investasi, dan manajemen kekayaan. Dia memiliki pengalaman yang luas sebagai seorang bankir.
Sebelum bergabung dengan Wells Fargo, Sloan bekerja sebagai kasir bank di Standard Federal Savings dan Loan Association di Ann Arbor selama libur kuliah. Hingga pada 1984, dia bergabung dengan Continental Illinois National Bank and Trus. Pada 1987, dia bergabung dengan Wells Fargo.
Sloan meraih gelar sarjana ekonomi dan sejarah serta master keuangan dan akuntansi dari Universitas Michigan di Ann Arbor. Kehidupan personalnya tidak banyak diketahui khalayak ramai. Dia memiliki istri dan tiga anak yang sudah dewasa. Dia tinggal di San Marino, pinggiran Kota Los Angeles.
Komitmen terhadap masyarakat ditunjukkan dengan dirinya menjabat Dewan Pengawas Perpustakaan Huntington dan Dewan Penyantun City of Hope. Dia juga merupakan Dewan Penyantun California Institute of Technology dan anggota Dewan Penasihat Sekolah Bisnis Ross Universitas Michigan.
(Baca Juga: Wells Fargo, Gaet Generasi Milenial dengan Pendekatan Digital(amm)