Saham AS Menguat Menyusul Kabar Pemotongan Pajak
A
A
A
NEW YORK - Bursa saham Amerika Serikat alias Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Senin waktu AS, karena kabar tentang detail pemotongan pajak yang membuat ekspansi ekonomi AS semakin bergairah. Melansir dari CNBC, Selasa (21/11), indeks Dow Jones ditutup naik 72,09 poin menjadi 23.430,33, dengan performa terbaik untuk saham IBM dan Verizon.
Indeks S&P 500 berakhir naik 0,1% menjadi 2.582,14, dengan kenaikan saham Delphi Automotive dan General Motors, masing-masing naik 3,4% dan 2,3%. Nasdaq bertambah 0,1% menjadi 6.790,71.
Perkasanya Wall Street ditunjang oleh dua hal, yaitu data ekonomi yang kuat dimana indikator utama naik 1,2% pada bulan Oktober. Kedua, ekspektasi reformasi pajak telah menjadi hal positif bagi bursa saham pada tahun ini, karena reformasi pajak akan berpotensi menurunkan pajak perusahaan. Indeks S&P 500 naik lebih dari 15% di tahun 2017.
"Kemungkinan besar, (reformasi pajak) akan berhasil. Namun perusahaan besar tidak akan mendapatkan banyak keuntungan karena mereka telah menerapkan kode pajak untuk menurunkan tarif pajak efektif mereka selama bertahun-tahun. Jadi, perusahaan yang lebih kecil harus mendapatkan keuntungan yang signifikan," kata Ed Yardeni, presiden dan kepala strategi investasi di Yardeni Research.
Indeks S&P 500 berakhir naik 0,1% menjadi 2.582,14, dengan kenaikan saham Delphi Automotive dan General Motors, masing-masing naik 3,4% dan 2,3%. Nasdaq bertambah 0,1% menjadi 6.790,71.
Perkasanya Wall Street ditunjang oleh dua hal, yaitu data ekonomi yang kuat dimana indikator utama naik 1,2% pada bulan Oktober. Kedua, ekspektasi reformasi pajak telah menjadi hal positif bagi bursa saham pada tahun ini, karena reformasi pajak akan berpotensi menurunkan pajak perusahaan. Indeks S&P 500 naik lebih dari 15% di tahun 2017.
"Kemungkinan besar, (reformasi pajak) akan berhasil. Namun perusahaan besar tidak akan mendapatkan banyak keuntungan karena mereka telah menerapkan kode pajak untuk menurunkan tarif pajak efektif mereka selama bertahun-tahun. Jadi, perusahaan yang lebih kecil harus mendapatkan keuntungan yang signifikan," kata Ed Yardeni, presiden dan kepala strategi investasi di Yardeni Research.
(ven)