88 Penerbangan Garuda Dibatalkan Akibat Erupsi Gunung Agung
A
A
A
JAKARTA - PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) membatalkan 88 penerbangan domestik dan internasional untuk tujuan dari dan ke Bali, yakni 42 penerbangan yang akan tiba di Bali dan 46 penerbangan yang akan berangkat dari Bali. Hal ini terkait dengan penutupan Bandara Internasional Ngurah Rai Bali untuk sementara karena adanya erupsi Gunung Agung.
Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan (Perum LPPNPI/AirNav Indonesia) mengeluarkan Notification to Airman/Notam (Informasi Operasional Penerbangan) No A4242/17 terkait dengan sebaran abu vulkanik dari Gunung Agung, Bali, maka pada hari ini Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai dinyatakan ditutup sampai pukul 07.15 WITA besok pagi.
Dengan situasi force majeure ini, maka seluruh penumpang Garuda Indonesia yang memiliki tiket penerbangan tujuan dari dan ke Bali, dalam hal ini yang terkena dampak dari penutupan Bandara Internasional Ngurah Rai Bali dan pembatalan jadwal penerbangan Garuda Indonesia akibat sebaran abu vulkanik dari Gunung Agung tersebut diberikan pilihan untuk mengubah jadwal penerbangan.
Pilihan tersebut seperti memperpanjang masa berlaku tiket sampai enam bulan sejak terjadinya force majeure, mengubah rute perjalanan, mengganti nama dan berlaku hanya sekali penggantian, atau untuk melakukan full refund sesuai ketentuan yang berlaku.
"Garuda Indonesia akan terus memonitor situasi dan perkembangan berkaitan dengan aktivitas Gunung Agung tersebut, khususnya aktivitas sebaran abu vulkanik yang dapat mengganggu keselamatan penerbangan," ujar VP Corporate Secretary Garuda Indonesia Hengki Heriandono dalam rilisya, Jakarta, Senin (27/11/2017).
Penerbangan Garuda Indonesia dari dan menuju Bali tersebut akan dilayani kembali setelah sebaran abu vulkanik dari Gunung Agung mereda dan kembali dalam situasi normal.
Sementara, sampai saat ini penerbangan Garuda Indonesia untuk tujuan dari dan ke Lombok pun masih dibatalkan, mengingat sebaran abu vulkanik dari Gunung Agung masih mengganggu lintasan penerbangan untuk tujuan penerbangan ke Lombok tersebut.
"Mohon pastikan bagi para penumpang untuk memperbaharui nomor kontak atau alamat e-mail yang tercantum pada tiket, agar kami dapat menghubungi apabila terjadi perubahan dalam penerbangan," jelasnya.
Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan (Perum LPPNPI/AirNav Indonesia) mengeluarkan Notification to Airman/Notam (Informasi Operasional Penerbangan) No A4242/17 terkait dengan sebaran abu vulkanik dari Gunung Agung, Bali, maka pada hari ini Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai dinyatakan ditutup sampai pukul 07.15 WITA besok pagi.
Dengan situasi force majeure ini, maka seluruh penumpang Garuda Indonesia yang memiliki tiket penerbangan tujuan dari dan ke Bali, dalam hal ini yang terkena dampak dari penutupan Bandara Internasional Ngurah Rai Bali dan pembatalan jadwal penerbangan Garuda Indonesia akibat sebaran abu vulkanik dari Gunung Agung tersebut diberikan pilihan untuk mengubah jadwal penerbangan.
Pilihan tersebut seperti memperpanjang masa berlaku tiket sampai enam bulan sejak terjadinya force majeure, mengubah rute perjalanan, mengganti nama dan berlaku hanya sekali penggantian, atau untuk melakukan full refund sesuai ketentuan yang berlaku.
"Garuda Indonesia akan terus memonitor situasi dan perkembangan berkaitan dengan aktivitas Gunung Agung tersebut, khususnya aktivitas sebaran abu vulkanik yang dapat mengganggu keselamatan penerbangan," ujar VP Corporate Secretary Garuda Indonesia Hengki Heriandono dalam rilisya, Jakarta, Senin (27/11/2017).
Penerbangan Garuda Indonesia dari dan menuju Bali tersebut akan dilayani kembali setelah sebaran abu vulkanik dari Gunung Agung mereda dan kembali dalam situasi normal.
Sementara, sampai saat ini penerbangan Garuda Indonesia untuk tujuan dari dan ke Lombok pun masih dibatalkan, mengingat sebaran abu vulkanik dari Gunung Agung masih mengganggu lintasan penerbangan untuk tujuan penerbangan ke Lombok tersebut.
"Mohon pastikan bagi para penumpang untuk memperbaharui nomor kontak atau alamat e-mail yang tercantum pada tiket, agar kami dapat menghubungi apabila terjadi perubahan dalam penerbangan," jelasnya.
(izz)