Bangun Tower Aubrey Grand Shamaya, PP Properti Rogoh Rp500 M
A
A
A
SURABAYA - PT PP Properti Tbk menggelar groundbreaking produk properti terbarunya, tower Aubrey Grand Shamaya di Jalan Embong Sawo Surabaya, Selasa (12/12/2017). Hunian yang berada di jantung kota Pahlawan ini berdiri diatas lahan seluas 1,6 hektare dan di termasuk dalam Central Business District (CBD) kota Surabaya.
Investasi yang dikucurkan dari anak usaha PT PP Persero ini mencapai Rp500 miliar. Dari total investasi, sekitar 70% berasal dari perbankan. Sisanya, dari kas internal perseroan. Rencananya, proyek ini akan tuntas pada 2021 mendatang. Nantinya, Grand Shamaya secara total akan memiliki sebanyak lima tower dengna nilai investasi secara keseluruhan mencapai Rp3 triliun.
“Kami menargetkan penjualan apartemen ini aķan sold out pada pertengahan tahun 2018 mendatang. Ini dilihat dari animo masyarakat Surabaya terhadap apartemen sangat tinggi. Apalagi, hunian berada di pusat kota,” kata Direktur Operasional PT PP Properti Tbk, Galih Saksono.
Emiten berkode PPRO itu telah membuka penjualan dengan harga mulai dari Rp27,5 juta per meter persegi untuk tiga tipe ukuran yakni 50, 91, dan 167 sejak Mei lalu. Artinya, tiap unit dilepas mulai harga Rp1,3 miliar. Perseroan menyebut pasar apartemen di Surabaya saat ini masih menarik untuk disasar.
Ke depan perusahaan akan lebih mudah memasarkan proyek ini mengingat lokasi apartemen yang berada di pusat kota tak jauh dari Jalan Pemuda dan diapit dua jalan besar di sana. “Tower Aubrey berkapasitas 409 kamar dan saat ini sudah terjual 60%,” imbuh Project Director Grand Shamaya, Nurjaman.
Grand Shamaya juga dilengkapi dengan teknologi smart home, automatic control security (panic botton), dan kontrol untuk lighting, air conditioner lengkap dengan jaringan fiber optic. Hunian yang dibangun di tengah kota Surabaya ini didesain dengan penuh inovasi yang tidak meninggalkan nilai khas Kota Surabaya.
“Kami menggandeng konsultan-konsultan kelas dunia seperti Aedas sebagai design arsitektur yang juga merupakan salah satu firma arsitek terbesar di dunia, yang telah membangun Burj Khalifa di Dubai dan Marina Bay Sand di Singapura,” tandasnya.
Investasi yang dikucurkan dari anak usaha PT PP Persero ini mencapai Rp500 miliar. Dari total investasi, sekitar 70% berasal dari perbankan. Sisanya, dari kas internal perseroan. Rencananya, proyek ini akan tuntas pada 2021 mendatang. Nantinya, Grand Shamaya secara total akan memiliki sebanyak lima tower dengna nilai investasi secara keseluruhan mencapai Rp3 triliun.
“Kami menargetkan penjualan apartemen ini aķan sold out pada pertengahan tahun 2018 mendatang. Ini dilihat dari animo masyarakat Surabaya terhadap apartemen sangat tinggi. Apalagi, hunian berada di pusat kota,” kata Direktur Operasional PT PP Properti Tbk, Galih Saksono.
Emiten berkode PPRO itu telah membuka penjualan dengan harga mulai dari Rp27,5 juta per meter persegi untuk tiga tipe ukuran yakni 50, 91, dan 167 sejak Mei lalu. Artinya, tiap unit dilepas mulai harga Rp1,3 miliar. Perseroan menyebut pasar apartemen di Surabaya saat ini masih menarik untuk disasar.
Ke depan perusahaan akan lebih mudah memasarkan proyek ini mengingat lokasi apartemen yang berada di pusat kota tak jauh dari Jalan Pemuda dan diapit dua jalan besar di sana. “Tower Aubrey berkapasitas 409 kamar dan saat ini sudah terjual 60%,” imbuh Project Director Grand Shamaya, Nurjaman.
Grand Shamaya juga dilengkapi dengan teknologi smart home, automatic control security (panic botton), dan kontrol untuk lighting, air conditioner lengkap dengan jaringan fiber optic. Hunian yang dibangun di tengah kota Surabaya ini didesain dengan penuh inovasi yang tidak meninggalkan nilai khas Kota Surabaya.
“Kami menggandeng konsultan-konsultan kelas dunia seperti Aedas sebagai design arsitektur yang juga merupakan salah satu firma arsitek terbesar di dunia, yang telah membangun Burj Khalifa di Dubai dan Marina Bay Sand di Singapura,” tandasnya.
(akr)