Capex Samindo Resources Tahun Depan Melonjak 343%
A
A
A
JAKARTA - PT Samindo Resources Tbk (MYOH) perusahaan penyedia jasa pertambangan batu bara terintegrasi di Indonesia, menyiapkan belanja modal (capital expenditure/Capex) sebanyak USD13,8 juta untuk 2018. Angka tersebut melonjak 343% dibanding capex 2017.
Investor Relations PT Samindo Resources Tbk Zaki mengatakan, kenaikan capex tersebut tidak lain salah satu dari persiapan perseroan dalam rangka menjawab kenaikan target yang dibebankan oleh klien pada 2018.
Sebagaimana yang telah diumumkan perseroan bahwa target produksi batuan penutup perseroan mengalami peningkatan hingga 13%, sedangkan produksi batu bara meningkat 10%.
"Sebagian besar capex perseroan dialokasikan untuk pembelian alat-alat berat pada aktivitas pemindahan batuan penutup dan produksi batu bara. Beberapa alat berat yang menjadi target perseroan di antaranya dump truck, excavator, crane dan pump," ujar dia di Jakarta, Rabu (13/12/2017).
Perseroan saat ini memiliki dua kontrak yang aktif untuk kedua aktivitas tersebut, yaitu kontrak dengan PT Kideco Jaya Agung dan kontrak dengan Gunung Bayan Pratama Coal. Perseroan telah berhasil mencapai kesepakatan baru.
Kerja sama tersebut berarti perseroan akan melanjutkan kontrak jasa pertambangan dengan empat anak usaha perseroan, yaitu PT SIMS Jaya Kaltim (pemindahan batuan penutup dan produksi batubara), PT Samindo Utama Kaltim (pengangkutan batubara), PT Trasindo Murni Perkasa (pengangkutan batubara) dan PT Mintec Abadi (pemboran ekplorasi).
Saat ini, proses pemesanan alat-alat berat tersebut telah dilakukan dan diharapkan pada kuartal I/2018 alat-alat tersebut sudah dapat dioperasikan. "Manajemen perseroan memutuskan untuk menunda pembelian alat-alat berat, dikarenakan kondisi industri batu bara yang belum kondusif," katanya.
Sepanjang 2017, harga batu bara relatif stabil dibanding beberapa tahun kebelakang dan tahun depan diprediksi tetap stabil. "Karena itu, klien kami mulai menaikkan produksi, yang tentu saja berdampak positif terhadap target tahunan kami," tambah Zaki.
Sementara terkait pendanaan, sebagian besar pendanaan untuk capex 2018 menggunakan kas internal perseroan. Hal ini mengingat saat ini perseroan memiliki kelebihan kas internal yang cukup memadai.
Sampai kuartal III/2017 jumlah kas perseroan mencapai USD26,6 juta. Sedangkan rasio total utang perseroan sendiri saat ini hanya sekitar 21% dari total aktiva lancar.
Investor Relations PT Samindo Resources Tbk Zaki mengatakan, kenaikan capex tersebut tidak lain salah satu dari persiapan perseroan dalam rangka menjawab kenaikan target yang dibebankan oleh klien pada 2018.
Sebagaimana yang telah diumumkan perseroan bahwa target produksi batuan penutup perseroan mengalami peningkatan hingga 13%, sedangkan produksi batu bara meningkat 10%.
"Sebagian besar capex perseroan dialokasikan untuk pembelian alat-alat berat pada aktivitas pemindahan batuan penutup dan produksi batu bara. Beberapa alat berat yang menjadi target perseroan di antaranya dump truck, excavator, crane dan pump," ujar dia di Jakarta, Rabu (13/12/2017).
Perseroan saat ini memiliki dua kontrak yang aktif untuk kedua aktivitas tersebut, yaitu kontrak dengan PT Kideco Jaya Agung dan kontrak dengan Gunung Bayan Pratama Coal. Perseroan telah berhasil mencapai kesepakatan baru.
Kerja sama tersebut berarti perseroan akan melanjutkan kontrak jasa pertambangan dengan empat anak usaha perseroan, yaitu PT SIMS Jaya Kaltim (pemindahan batuan penutup dan produksi batubara), PT Samindo Utama Kaltim (pengangkutan batubara), PT Trasindo Murni Perkasa (pengangkutan batubara) dan PT Mintec Abadi (pemboran ekplorasi).
Saat ini, proses pemesanan alat-alat berat tersebut telah dilakukan dan diharapkan pada kuartal I/2018 alat-alat tersebut sudah dapat dioperasikan. "Manajemen perseroan memutuskan untuk menunda pembelian alat-alat berat, dikarenakan kondisi industri batu bara yang belum kondusif," katanya.
Sepanjang 2017, harga batu bara relatif stabil dibanding beberapa tahun kebelakang dan tahun depan diprediksi tetap stabil. "Karena itu, klien kami mulai menaikkan produksi, yang tentu saja berdampak positif terhadap target tahunan kami," tambah Zaki.
Sementara terkait pendanaan, sebagian besar pendanaan untuk capex 2018 menggunakan kas internal perseroan. Hal ini mengingat saat ini perseroan memiliki kelebihan kas internal yang cukup memadai.
Sampai kuartal III/2017 jumlah kas perseroan mencapai USD26,6 juta. Sedangkan rasio total utang perseroan sendiri saat ini hanya sekitar 21% dari total aktiva lancar.
(izz)