RI-Swiss Kerja Sama Pendidikan Vokasi Industri Senilai Rp110 M

Minggu, 28 Januari 2018 - 15:03 WIB
RI-Swiss Kerja Sama...
RI-Swiss Kerja Sama Pendidikan Vokasi Industri Senilai Rp110 M
A A A
JAKARTA - Pemerintah Indonesia dan Swiss sepakat melakukan kerja sama di bidang pendidikan dan pelatihan vokasi, terutama terkait pengembangan sistem politeknik dan akademi komunitas. Kolaborasi yang dinamakan The Skills for Competitiveness (S4C) Project ini bertujuan untuk memberikan terobosan dalam upaya meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) sesuai kebutuhan dunia industri.

"Pemerintah Swiss akan memberikan bantuan sebesar Rp110 miliar dalam bentuk fisik dan pelatihan untuk empat sekolah vokasi Kementerian Perindustrian dan satu milik Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi," kata Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto seperti dikutip dari laman resmi Kemenperin, Minggu (28/1/2018).

Komitmen bilateral ini ditandai melalui penandatanganan MoU antara Menperin dengan Menteri Ekonomi, Pendidikan, dan Riset Swiss Johann N Schneider-Ammann di sela kegiatan World Economic Forum (WEF) 2018 di Davos.

Keempat sekolah vokasi Kemenperin yang akan dibantu, yaitu Politeknik Baja Batulicin, Kalimantan Selatan, Politeknik Logam Morowali, Sulawesi Tengah, Politeknik Kayu dan Pengolahan Kayu Kendal, Jawa Tengah, serta Akademi Komunitas Industri Logam Bantaeng, Sulawesi Selatan. Sementara itu, satu sekolah milik Kemenristekdikti adalah Politeknik Pemrosesan Ikan Jember, Jawa Timur.

Menurut Airlangga, kerja sama kedua belah pihak ini akan meliputi beberapa aktivitas seperti manajemen, kuliah dan pelatihan, penambahan kurikulum, serta penyiapan jejaring dan dukungan teknis dalam pengembangan sistem pendidikan vokasi. "Mereka berkomitmen mendanai fase pertama selama empat tahun proyek," ujarnya.

Menperin menambahkan, program ini akan menghasilkan anak muda dengan kualifikasi dan kualitas lebih baik yang dapat mengisi posisi manajemen tingkat menengah di industri untuk mengoptimalkan proses produksi. Menperin menilai Swiss merupakan salah satu negara yang unggul mengembangkan pendidikan vokasi, khususnya dalam penerapan sistem ganda (praktik dan terori). "Swiss ingin agar Indonesia juga punya kemampuan yang sama," ujarnya.

Menteri Schneider-Ammann menjelaskan, MoU tersebut merupakan dasar hukum untuk pelaksanaan program vokasional baru S4C Project di Indonesia. "Program ini akan diimplementasikan oleh Swisscontact dengan SITECO dan Fachhochschule Biel, yang akan didesain sebagai program delapan tahun. Pada fase pertamanya dimulai pada 1 Februari 2018," tuturnya.

Dia menambahkan, guna meningkatkan kualitas sistem pendidikan vokasi di Indonesia, kontribusi penting yang perlu dilakukan adalah melalui penguatan lembaga serta penambahan struktur dan jasa antara politeknik dengan industri. "Jika mampu membangun SDM kompeten, perusahaan akan jadi lebih kompetitif, memperluas pasar, menyediakan lapangan kerja yang lebih banyak, dan yang terpenting bisa meningkatkan kesejahteraan," ucapnya.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6498 seconds (0.1#10.140)