Penuhi Order 90%, Mark Dynanamics Revisi Target Laba
A
A
A
JAKARTA - Emiten produsen hand farmer yang berlokasi di kawasan industri Medan Star, Deli Serdang, Sumatera Utara, PT Mark Dynanamics Indonesia Tbk (MARK) berhasil memenuhi order sebesar 90%.
Direktur Mark Dynanamics Indonesia, Ridwan mengatakan, dengan target produksi 2018 ini sebesar 6,5 juta pcs hand farmer per tahun, perseroan telah menerima konfirmasi order dari pelanggan-pelanggan perseroan sebesar 5,8 juta pcs hand farmer.
"Dengan kinerja perusahaan yang baik pada 2017, di mana MARK secara berkesinambungan terus meningkatkan kepuasaan pelanggan, memberikan pelayanan terbaik, menghasilkan produk berkualitas tinggi dan pengiriman tepat waktu sangat berpengaruh terhadap pengembangan perusahaan di 2018," kata Ridwan dalam keterangan rilisnya di Jakarta, Selasa (30/1/2018).
Hal tersebut meningkatkan komitmen pelangan terhadap perusahaan dengan telah memberikan kepercayaan order ke perseroan hingga akhir 2018 di awal tahun. Untuk memenuhi peningkatan permintaan pelanggan, MARK meningkatkan kapasitas produksi hingga 30% dibanding 2017.
Dalam mendukung peningkatan kapasitas produksi, perseroan terus melakukan pembenahan terhadap semua aspek manajemen dan operasional untuk efisiensi dan peningkatan produktivitas setiap karyawan. Hal ini dapat berpengaruh terhadap peningkatan cost saving perusahaan, sehingga laba perusahaan juga akan meningkat.
Sebagai informasi, pada kuartal ketiga 2017, perseroan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp32,25 miliar. Laba bersih tersebut naik 113,26% bila dibanding periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp15,12 miliar. Perseroan juga mencatatkan pertumbuhan pendapatan 16,11% menjadi Rp177,79 miliar dibanding priode sama tahun lalu sebesar Rp153,13 miliar.
Dengan performa meningkat pada kuartal III/2017, perseroan merevisi target laba setelah pajak untuk 2017. Dari semula Rp32 miliar naik sekitar 50% menjadi sebesar Rp48 miliar.
"Target laba tahun ini awalnya adalah Rp32 miliar. Kami naikkan karena telah tercapai pada kuartal III/2017. MARK menargetkan peningkatan laba setelah pajak hingga akhir 2017 dapat mencapai Rp48 miliar," jelas Ridwan.
Penyumbang terbesar penjualan MARK berasal dari ekspor yang mencapai Rp167,9 miliar, naik 19,17% dari Rp140,88 miliar. Namun, penjualan lokal MARK menurun 17,44% menjadi Rp10,12 miliar.
"MARK membukukan peningkatan penjualan yang tinggi jika dibanding dengan penjualan di kuartal I dan kuartal II tahun ini," terang Ridwan.
Direktur Mark Dynanamics Indonesia, Ridwan mengatakan, dengan target produksi 2018 ini sebesar 6,5 juta pcs hand farmer per tahun, perseroan telah menerima konfirmasi order dari pelanggan-pelanggan perseroan sebesar 5,8 juta pcs hand farmer.
"Dengan kinerja perusahaan yang baik pada 2017, di mana MARK secara berkesinambungan terus meningkatkan kepuasaan pelanggan, memberikan pelayanan terbaik, menghasilkan produk berkualitas tinggi dan pengiriman tepat waktu sangat berpengaruh terhadap pengembangan perusahaan di 2018," kata Ridwan dalam keterangan rilisnya di Jakarta, Selasa (30/1/2018).
Hal tersebut meningkatkan komitmen pelangan terhadap perusahaan dengan telah memberikan kepercayaan order ke perseroan hingga akhir 2018 di awal tahun. Untuk memenuhi peningkatan permintaan pelanggan, MARK meningkatkan kapasitas produksi hingga 30% dibanding 2017.
Dalam mendukung peningkatan kapasitas produksi, perseroan terus melakukan pembenahan terhadap semua aspek manajemen dan operasional untuk efisiensi dan peningkatan produktivitas setiap karyawan. Hal ini dapat berpengaruh terhadap peningkatan cost saving perusahaan, sehingga laba perusahaan juga akan meningkat.
Sebagai informasi, pada kuartal ketiga 2017, perseroan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp32,25 miliar. Laba bersih tersebut naik 113,26% bila dibanding periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp15,12 miliar. Perseroan juga mencatatkan pertumbuhan pendapatan 16,11% menjadi Rp177,79 miliar dibanding priode sama tahun lalu sebesar Rp153,13 miliar.
Dengan performa meningkat pada kuartal III/2017, perseroan merevisi target laba setelah pajak untuk 2017. Dari semula Rp32 miliar naik sekitar 50% menjadi sebesar Rp48 miliar.
"Target laba tahun ini awalnya adalah Rp32 miliar. Kami naikkan karena telah tercapai pada kuartal III/2017. MARK menargetkan peningkatan laba setelah pajak hingga akhir 2017 dapat mencapai Rp48 miliar," jelas Ridwan.
Penyumbang terbesar penjualan MARK berasal dari ekspor yang mencapai Rp167,9 miliar, naik 19,17% dari Rp140,88 miliar. Namun, penjualan lokal MARK menurun 17,44% menjadi Rp10,12 miliar.
"MARK membukukan peningkatan penjualan yang tinggi jika dibanding dengan penjualan di kuartal I dan kuartal II tahun ini," terang Ridwan.
(izz)