Bangun Kilang Bontang, Pertamina Gaet Konsorsium Minyak Oman
A
A
A
JAKARTA - PT Pertamina akan bermitra dengan konsorsium perusahaan minyak asal Oman yakni Overseas Oil and Gas LLC (OOG) yang menggandeng perusahaan trading Cosmo Oil International Pte Ltd (COI).
COI merupakan trading arm Cosmo Energy Group, salah satu perusahaan pengolahan minyak Jepang sebagai calon mitra untuk pembangunan kilang Bontang. Nilai proyek pembangunan ini diperkirakan akan mencapai USD10 miliar atau sekitar Rp130 triliun.
Proyek tersebut merupakan salah satu program pemerintah untuk membangun kilang baru atau Grass Root Refinery (GRR) yang dilaksanakan dalam rangka mewujudkan ketahanan dan kemandirian energi untuk Indonesia.
Direktur Mega Proyek dan Petrokimia yang baru, Ardy Mokobombang mengatakan, dalam kerja sama ini pihaknya melakukan beberapa hal mulai dari financing dan mendapat share 10%.
"Pertama dari financing, kerja sama, fully funded (sepenuhnya didanai) konsorsium. Pertamina enggak sertakan modal tapi dapat minimum 10% share keikutsertaan di konsorsium," ujarnya di Jakarta, Selasa (30/1/2018).
Konsorsium ini terjadi setelah proses seleksi calon mitra untuk proyek GRR Bontang. Proses pemilihan ini dilaksanakan berdasarkan skema penugasan pemerintah melalui Keputusan Menteri ESDM 7935 K/10/MEM/2016 tanggal 9 Desember 2016.
Proses seleksi dijalankan sejak Januari 2017 yang pada awalnya diikuti sekitar 100 perusahaan pendaftar. Selanjutnya, setelah tahapan seleksi awal, project expose, hingga tahap request for information dan workshop diperoleh delapan calon mitra potensial.
"Delapan perusahaan yang terpilih konsorsium kilang GRR bontang," kata Ardy.
COI merupakan trading arm Cosmo Energy Group, salah satu perusahaan pengolahan minyak Jepang sebagai calon mitra untuk pembangunan kilang Bontang. Nilai proyek pembangunan ini diperkirakan akan mencapai USD10 miliar atau sekitar Rp130 triliun.
Proyek tersebut merupakan salah satu program pemerintah untuk membangun kilang baru atau Grass Root Refinery (GRR) yang dilaksanakan dalam rangka mewujudkan ketahanan dan kemandirian energi untuk Indonesia.
Direktur Mega Proyek dan Petrokimia yang baru, Ardy Mokobombang mengatakan, dalam kerja sama ini pihaknya melakukan beberapa hal mulai dari financing dan mendapat share 10%.
"Pertama dari financing, kerja sama, fully funded (sepenuhnya didanai) konsorsium. Pertamina enggak sertakan modal tapi dapat minimum 10% share keikutsertaan di konsorsium," ujarnya di Jakarta, Selasa (30/1/2018).
Konsorsium ini terjadi setelah proses seleksi calon mitra untuk proyek GRR Bontang. Proses pemilihan ini dilaksanakan berdasarkan skema penugasan pemerintah melalui Keputusan Menteri ESDM 7935 K/10/MEM/2016 tanggal 9 Desember 2016.
Proses seleksi dijalankan sejak Januari 2017 yang pada awalnya diikuti sekitar 100 perusahaan pendaftar. Selanjutnya, setelah tahapan seleksi awal, project expose, hingga tahap request for information dan workshop diperoleh delapan calon mitra potensial.
"Delapan perusahaan yang terpilih konsorsium kilang GRR bontang," kata Ardy.
(izz)