Sri Bintan Pura Jadi Pelabuhan Pertama Terapkan Non Tunai
A
A
A
TANJUNG PINANG - PT Pelindio 1 sebagai pengelola terminal dan Pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, berencana akan menerapkan gerakan transaksi non tunai. Menurut jadwal, mulai Maret 2018, pelabuhan ini akan menjadi pelabuhan penumpang percontohan yang menerapkan cash less alias non tunai.
General Manager Pelindo 1 Cabang Tanjung Pinang, I Wayan Wirawan, mengatakan untuk tahap pertama, akan dilaksanakan sistem e-bartering yakni penambatan kapal secara otomatis, yang merupakan satu-satunya di Indonesia.
"Di mana dalam menyandarkan kapal tidak lagi melakukan penghitungan manual, tetapi dengan membuka gate lewat barcode yang telah dilakukan pembayarannya terlebih dahulu," terang Wayan, Senin (5/2/2018).
Selain itu, seluruh transaksi di terminal SBP hanya bisa menggunakan e-money (uang elektronik). Untuk mendukung terciptanya smart terminal ini, Pelindo 1 tengah menyiapkan beberapa program, meliputi Tap and Go(untuk pelayanan paspor penumpang), e-ticket bagi penumpang kapal, e-parking untuk parkir mobil dan e-food dalam berbelanja makanan di terminal.
Wayan meyakini program ini akan sukses berjalan, karena masyarakat di Kota Tanjung Pinang sudah terbiasa melakukan transaksi non tunai. Sehingga penerapannnya tidak sulit dan lebih cepat diakomodir olehmasyarakat. Bahkan untuk uji coba pengoperasian telah dilaksanakan Dirut Pelindo 1, Bambang Eka Cahyana.
Harapannya, dengan hadirnya smart terminal SBP, mampu menghilangkan berbagai bentuk pungli dan memudahkan akuntabilitas demi menjaga agar tidak terjadi ticket loss. "Jadi dengan pemasangan mesin otomatis Tap and Go di terminal, tidak ada lagi seorang pun termasuk pejabat yang tanpa menggunakan e-money," tegasnya.
Tentunya dengan perbaikansistem pelayanan di terminal SBP, ke depan semakin memperbaiki kinerja Pelindo 1 dan berpengaruh dalam pendapatan korporasi.
Apalagi menurut I Wayan, kelengkapan di terminal dengan nilai investasi sebesar Rp40 miliar ini sudah berstandar internasional. Antara lain penataan jalur barang dan penumpang yang terpisah, serta beragam fasilitas dalam terminal seperti ruang ibu menyusui dan pelayanan orang cacat.
Terkait kunjungan penumpang di Pelabuhan SBP, sambung Wayan, untuk terminal penumpang domestik rata-rata sebanyak 2.000 orang per hari berangkat dan pergi. Adapun tujuan para penumpang tersebut, yakni Batam sebanyak 66 kali pelayaran kapal atau sedikitnya 40 kali pelayaran dalam sehari.
Di samping itu, tujuan penumpang mengunjungi 12 pulau yang ada di Kepri, antara lain: Natuna, Anambas, Pulau Telaga Tujuh, Lingga, Dabo Singkep, Karimun dan Dumai.
Sedangkan untuk terminal internasional, pelabuhan SBP melayani tujuan Singapura dan Malaysia. Bahkan untuk Singapura sedikitnya ada 5 call (kunjungan) per hari serta Malaysia hanya 2 kali.
Uniknya, hingga kini paling banyak kunjungan turis tersebut didominasi warga China daratan, yang rata-rata per harinya sebanyak 200-400 orang sejak pertengahan tahun 2017 lalu.
Meskipun Pelindo 1 memiliki pesaing dalam pengelolaan terminal penumpang di Pulau Bintan ini, namun Wayan bersyukur untuk pilihan pariwisata yang digalakkan Pemerintah Tanjung Pinang tetap menggunakan Pelabuhan Sri Bintan Pura.
General Manager Pelindo 1 Cabang Tanjung Pinang, I Wayan Wirawan, mengatakan untuk tahap pertama, akan dilaksanakan sistem e-bartering yakni penambatan kapal secara otomatis, yang merupakan satu-satunya di Indonesia.
"Di mana dalam menyandarkan kapal tidak lagi melakukan penghitungan manual, tetapi dengan membuka gate lewat barcode yang telah dilakukan pembayarannya terlebih dahulu," terang Wayan, Senin (5/2/2018).
Selain itu, seluruh transaksi di terminal SBP hanya bisa menggunakan e-money (uang elektronik). Untuk mendukung terciptanya smart terminal ini, Pelindo 1 tengah menyiapkan beberapa program, meliputi Tap and Go(untuk pelayanan paspor penumpang), e-ticket bagi penumpang kapal, e-parking untuk parkir mobil dan e-food dalam berbelanja makanan di terminal.
Wayan meyakini program ini akan sukses berjalan, karena masyarakat di Kota Tanjung Pinang sudah terbiasa melakukan transaksi non tunai. Sehingga penerapannnya tidak sulit dan lebih cepat diakomodir olehmasyarakat. Bahkan untuk uji coba pengoperasian telah dilaksanakan Dirut Pelindo 1, Bambang Eka Cahyana.
Harapannya, dengan hadirnya smart terminal SBP, mampu menghilangkan berbagai bentuk pungli dan memudahkan akuntabilitas demi menjaga agar tidak terjadi ticket loss. "Jadi dengan pemasangan mesin otomatis Tap and Go di terminal, tidak ada lagi seorang pun termasuk pejabat yang tanpa menggunakan e-money," tegasnya.
Tentunya dengan perbaikansistem pelayanan di terminal SBP, ke depan semakin memperbaiki kinerja Pelindo 1 dan berpengaruh dalam pendapatan korporasi.
Apalagi menurut I Wayan, kelengkapan di terminal dengan nilai investasi sebesar Rp40 miliar ini sudah berstandar internasional. Antara lain penataan jalur barang dan penumpang yang terpisah, serta beragam fasilitas dalam terminal seperti ruang ibu menyusui dan pelayanan orang cacat.
Terkait kunjungan penumpang di Pelabuhan SBP, sambung Wayan, untuk terminal penumpang domestik rata-rata sebanyak 2.000 orang per hari berangkat dan pergi. Adapun tujuan para penumpang tersebut, yakni Batam sebanyak 66 kali pelayaran kapal atau sedikitnya 40 kali pelayaran dalam sehari.
Di samping itu, tujuan penumpang mengunjungi 12 pulau yang ada di Kepri, antara lain: Natuna, Anambas, Pulau Telaga Tujuh, Lingga, Dabo Singkep, Karimun dan Dumai.
Sedangkan untuk terminal internasional, pelabuhan SBP melayani tujuan Singapura dan Malaysia. Bahkan untuk Singapura sedikitnya ada 5 call (kunjungan) per hari serta Malaysia hanya 2 kali.
Uniknya, hingga kini paling banyak kunjungan turis tersebut didominasi warga China daratan, yang rata-rata per harinya sebanyak 200-400 orang sejak pertengahan tahun 2017 lalu.
Meskipun Pelindo 1 memiliki pesaing dalam pengelolaan terminal penumpang di Pulau Bintan ini, namun Wayan bersyukur untuk pilihan pariwisata yang digalakkan Pemerintah Tanjung Pinang tetap menggunakan Pelabuhan Sri Bintan Pura.
(ven)