Digital Hub Akomodasi Startup
A
A
A
SINAR Mas Land fokus mengembangkan kawasan digital di BSD City. Dengan nama Galeri Iptek dan Inovasi (GIPTI) akan menempati lahan Puspiptek seluas 15 hektare (ha).
GIPTI akan menjadi show case kemajuan inovasi dan juga teknologi terapan terkini, tempat untuk pemberdayaan dan edukasi masyarakat di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), serta tempat pemasaran bagi produk-produk IKM dan startup berbasis teknologi binaan.
Pengembangan GIPTI sesuai dengan program pengembangan National Science & Technology Park (N-STP) Puspiptek sebagai salah satu implementasi Program Nawa Cita pemerintahan Presiden Joko Widodo, yakni mengembangkan STP di Indonesia.
Masing-masing institusi, yakni Puspiptek Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Pemerintah Kabupaten Tangerang, Universitas Paramadina, dan Sinar Mas Land mempunyai peran yang saling bersinergi dan berkolaborasi satu sama lain dalam pembangunan GIPTI.
“Digital Hub merupakan inovasi Sinar Mas Land untuk menjawab kebutuhan masyarakat pada era teknologi digital akan kawasan yang memiliki infrastruktur teknologi, fasilitas lengkap, serta berlokasi strategis dan multiakses. Kawasan ini didedikasikan sebagai Silicon Valley Indonesia, dipersembahkan khusus untuk menunjang operasional dan aktivitas keseharian perusahaan teknologi dan digital, mulai dari startup company, technology leaders, hingga institusi pendidikan yang bergerak di bidang IT s cience ,” ujar Managing Director President Office Sinar Mas Land Dhony Rahajoe di Jakarta, kemarin.
Digital Hub berada di BSD City yang memiliki beragam keunggulan, mulai dari sisi kelengkapan infrastruktur karena telah dilengkapi koneksi fiber optik. Kemudian dari sisi akses transportasi sangat strategis karena berada di selatan Jakarta dan berdekatan dengan bandara. Kemudahan akses wilayah BSD City karena ditunjang 2 jalur tol utama, yakni Kebon Jeruk dan Pondok Indah (Tol JORR W2).
Tak hanya itu, BSD City juga merupakan kombinasi perkantoran, retail dan kawasan residential yang dikembangkan dengan memperhatikan aspek ramah lingkungan dan pelestarian alam.
Sementara itu, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) telah menetapkan target marketing sales atau prapenjualan sebesar Rp7,2 triliun pada 2018. Target ini sama dengan pencapaian marketing sales pada tahun lalu sebesar Rp7,23 triliun.
Guna mencapai target pada tahun ini, BSDE akan meluncurkan sejumlah proyek di kawasan BSD City, Apartemen SouthGate TB Simatupang, dan Klaska Residence di Surabaya. Hermawan Wijaya, Direktur BSDE, mengatakan, pihaknya yakin permintaan terhadap properti akan kembali bergairah pada tahun ini yang sejalan dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang kuat.
“Kondisi ini lebih baik dibandingkan dengan pertumbuhan pada tahun 2016,” kata Hermawan. Adapun untuk target marketing sales pada 2018, BSDE akan meningkatkan kontribusi produk komersial menjadi Rp3,55 triliun.
Adapun produk residential diharapkan akan memberikan tambahan marketing sales Rp3,65 triliun. Hermawan menyebutkan, untuk men dukung target dan rencana ekspansi tersebut, BSDE akan menyiapkan belanja modal sebesar Rp4 triliun pada tahun ini.
Untuk meningkatkan pendapatan berulang pada tahun 2017, BSDE telah melakukan ekspansi anorganik dengan mengakuisisi 13 lantai di Bakrie Tower dengan total area yang disewakan atau net Ieasable area (NLA) seluas 17.000 meter persegi sebagai bagian dari investasi properti. (Anton C)
GIPTI akan menjadi show case kemajuan inovasi dan juga teknologi terapan terkini, tempat untuk pemberdayaan dan edukasi masyarakat di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), serta tempat pemasaran bagi produk-produk IKM dan startup berbasis teknologi binaan.
Pengembangan GIPTI sesuai dengan program pengembangan National Science & Technology Park (N-STP) Puspiptek sebagai salah satu implementasi Program Nawa Cita pemerintahan Presiden Joko Widodo, yakni mengembangkan STP di Indonesia.
Masing-masing institusi, yakni Puspiptek Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Pemerintah Kabupaten Tangerang, Universitas Paramadina, dan Sinar Mas Land mempunyai peran yang saling bersinergi dan berkolaborasi satu sama lain dalam pembangunan GIPTI.
“Digital Hub merupakan inovasi Sinar Mas Land untuk menjawab kebutuhan masyarakat pada era teknologi digital akan kawasan yang memiliki infrastruktur teknologi, fasilitas lengkap, serta berlokasi strategis dan multiakses. Kawasan ini didedikasikan sebagai Silicon Valley Indonesia, dipersembahkan khusus untuk menunjang operasional dan aktivitas keseharian perusahaan teknologi dan digital, mulai dari startup company, technology leaders, hingga institusi pendidikan yang bergerak di bidang IT s cience ,” ujar Managing Director President Office Sinar Mas Land Dhony Rahajoe di Jakarta, kemarin.
Digital Hub berada di BSD City yang memiliki beragam keunggulan, mulai dari sisi kelengkapan infrastruktur karena telah dilengkapi koneksi fiber optik. Kemudian dari sisi akses transportasi sangat strategis karena berada di selatan Jakarta dan berdekatan dengan bandara. Kemudahan akses wilayah BSD City karena ditunjang 2 jalur tol utama, yakni Kebon Jeruk dan Pondok Indah (Tol JORR W2).
Tak hanya itu, BSD City juga merupakan kombinasi perkantoran, retail dan kawasan residential yang dikembangkan dengan memperhatikan aspek ramah lingkungan dan pelestarian alam.
Sementara itu, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) telah menetapkan target marketing sales atau prapenjualan sebesar Rp7,2 triliun pada 2018. Target ini sama dengan pencapaian marketing sales pada tahun lalu sebesar Rp7,23 triliun.
Guna mencapai target pada tahun ini, BSDE akan meluncurkan sejumlah proyek di kawasan BSD City, Apartemen SouthGate TB Simatupang, dan Klaska Residence di Surabaya. Hermawan Wijaya, Direktur BSDE, mengatakan, pihaknya yakin permintaan terhadap properti akan kembali bergairah pada tahun ini yang sejalan dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang kuat.
“Kondisi ini lebih baik dibandingkan dengan pertumbuhan pada tahun 2016,” kata Hermawan. Adapun untuk target marketing sales pada 2018, BSDE akan meningkatkan kontribusi produk komersial menjadi Rp3,55 triliun.
Adapun produk residential diharapkan akan memberikan tambahan marketing sales Rp3,65 triliun. Hermawan menyebutkan, untuk men dukung target dan rencana ekspansi tersebut, BSDE akan menyiapkan belanja modal sebesar Rp4 triliun pada tahun ini.
Untuk meningkatkan pendapatan berulang pada tahun 2017, BSDE telah melakukan ekspansi anorganik dengan mengakuisisi 13 lantai di Bakrie Tower dengan total area yang disewakan atau net Ieasable area (NLA) seluas 17.000 meter persegi sebagai bagian dari investasi properti. (Anton C)
(nfl)