Kemenperin Prioritaskan Pengembangan Lima Sektor Industri

Rabu, 21 Februari 2018 - 00:39 WIB
Kemenperin Prioritaskan...
Kemenperin Prioritaskan Pengembangan Lima Sektor Industri
A A A
JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) tengah memprioritaskan pengembangan lima sektor industri nasional yang akan menjadi percontohan dalam implementasi sistem Industry 4.0. Kelima sektor industri tersebut adalah indutri makanan dan minuman; tekstil dan pakaian jadi; automotif; elektronik; dan kimia.

"Kelima sektor tersebut diprediksi pada tahun 2030 akan berkontribusi sebesar 70% dari total PDB manufaktur, 60% untuk ekspor manufaktur dan 65% peningkatan pada jumlah tenaga kerja di sektor manufaktur," kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kemenperin Ngakan Timur Antara melalui siaran pers, Selasa (20/2/2018).

Tidak hanya industri skala besar, kata dia, Kemenperin juga mendorong industri kecil dan menengah (IKM) agar ikut menangkap peluang di era Industry 4.0. Untuk itu Kemenperin telah meluncurkan program e-Smart IKM yang diharapkannya segera dimanfaatkan oleh IKM untuk lebih meningkatkan akses pasarnya melalui internet marketing.

Mengenai kebijakan e-smart IKM, jelas dia, memang ditujukan dalam rangka peningkatan kesempatan IKM nasional untuk mempromosikan produknya secara lebih masif melalui platform digital. Terkait dengan itu, Kemenperin telah melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama dengan beberapa marketplace dalam negeri, di antaranya Tokopedia, Blibli, Shopee, Bukalapak dan Blanja.

Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto mengatakan, implementasi Industry 4.0 akan membawa beberapa keunggulan pada tahun 2030, di antaranya kesiapan menjadi salah satu dari 10 negara dengan PDB terbesar di dunia, sebesar 10% ekspor akan berkontribusi kepada PDB, mencapai dua kali lipat produktivitas tenaga kerja, dan sekitar 2% kegiatan litbang dari total PDB.

Bahkan, Menperin meyakini, penerapan revolusi industri keempat dapat mengakselerasi target dari visi Indonesia 2045. Sasarannya antara lain menjadi salah satu negara dengan pendapatan tinggi dan salah satu kontributor PDB terbesar di dunia.

"Dengan Industry 4.0, kami optimistis manufaktur kita semakin produktif dan berdaya saing sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional," tuturnya.

Menperin menyebutkan beberapa proyeksi capaian Indonesia di tahun 2045, seperti pertumbuhan ekonomi sebesar 6,4%, nilai PDB per kapita USD28.934, dan peringkat keempat PDB dunia. Selanjutnya, pertumbuhan investasi hingga 7,3% per tahun atau berkontribusi terhadap PDB sebesar 39%, pertumbuhan ekspor mencapai 7,9%, dan pertumbuhan industri di angka 7,8% yang berperan kepada PDB sebanyak 32%.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7207 seconds (0.1#10.140)