DPR Dorong Pemerintah Berinovasi soal Garam Industri

Sabtu, 10 Maret 2018 - 20:24 WIB
DPR Dorong Pemerintah Berinovasi soal Garam Industri
DPR Dorong Pemerintah Berinovasi soal Garam Industri
A A A
JAKARTA - Menipisnya stok garam untuk bahan baku industri di dalam negeri disoroti Ketua DPR Bambang Soesatyo. Pria yang akrab disapa Bamsoet ini mengingatkan pemerintah agar memberi perhatian serius pada menipisnya stok garam untuk bahan baku industri di dalam negeri.

Dia meminta pemerintah berinovasi untuk menggenjot produksi garam di dalam negeri, sehingga tak bergantung pada impor. Bamsoet berpendapat, menipisnya stok garam industri di dalam negeri terkait erat dengan meningkatnya permintaan dari industri makanan dan minuman.

Maka itu, dia menilai harus ada solusi permanen dari pemerintah untuk mengatasi ancaman kelangkaan garam industri tersebut. "Pimpinan DPR meminta pemerintah segera melakukan pengembangan teknologi guna meningkatkan produksi garam di Indonesia dan memberi kemudahan bagi para petani garam dalam memproduksi garam. Jadi tidak selalu bergantung pada impor garam," kata Bamsoet, Sabtu (10/3/2018).

Politikus Partai Golkar ini pun mendorong Kementerian Pertanian agar mempermudah proses dan percepatan industri garam nasional, dengan membuka area yang potensial demi menggenjot produksi. "Saat ini, kebutuhan industri makanan dan minuman untuk garam industri mencapai 535 ribu ton," kata legislator asal daerah pemilihan Jawa Tengah VII ini.

Dia juga mengharapkan koordinasi antar kementerian yang terkait langsung dengan persoalan garam bisa ditingkatkan. Antara lain Kementerian Perdagangan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Perindustrian, serta Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

"Agar kementerian-kementerian terkait segera melakukan rapat bersama untuk mencari solusi, baik jangka pendek maupun jangka panjang terhadap tipisnya stok garam sebagai bahan baku industri, mengingat beberapa industri makanan dan minuman terancam harus berhenti beroperasi," pungkasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7378 seconds (0.1#10.140)