Garap Proyek Strategis Nasional, Kualitas SDM NTB Jadi Perhatian KSP

Senin, 12 Maret 2018 - 07:05 WIB
Garap Proyek Strategis...
Garap Proyek Strategis Nasional, Kualitas SDM NTB Jadi Perhatian KSP
A A A
NUSA TENGGARA BARAT - Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi sorotan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko di tengah proyek nasional yang tengah digarap pemerintah pada wilayah tersebut. Hal ini disampaikan saat Moeldoko berkunjung ke pondok pesantren di Nusa Tenggara Barat (NTB).

Menurutnya dengan jumlah penduduk sekitar 4,7 juta jiwa, NTB punya indeks pembangunan manusia (IPM) yang masih perlu ditingkatkan. "Provinsi ini mendapatkan perhatian besar dari Presiden Jokowi dan pemerintah pusat karena dari sisi IPM banyak yang harus diperbaiki dan dikerjakan di Provinsi ini," ujar Moeldoko dalam keterangan resmi.

Lebih lanjut Ia menerangkan, salah satu tantangan besar yang harus didorong dari Provinsi ini yakni peningkatan kualitas SDM. Ranking indeks pembangunan manusia NTB hanya di atas Papua dan Nusa Tenggara Timur (NTT) sehingga perlu mengejar ranking indeks pembangunan manusia supaya lebih baik ketimbang provinsi-provinsi lainnya.

"Peningkatan kualitas SDM NTB perlu, apalagi beberapa proyek strategis nasional dikerjakan pemerintah pusat di NTB. Proyek itu adalah Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, pengembangan jaringan Global Hub Kayangan, bendungan, dan pembangkit listrik bergerak," tuturnya.

Sementara saat melihat para santri Pondok Pesantren Al-Manshuriyah Ta'limusshibyan, Bonder, Lombok Tengah, Moeldoko mengaku terkenang dengan masa kecilnya. Hal ini disampaikan saat bertemu dengan pengasuh Ponpes, TGH A Taqiuddin Manshur.

"Dulu Moeldoko kecil tinggalnya di dusun, jauh dari kecamatan. Moeldoko kecil tinggalnya di langgar atau musala. Pagi-pagi jam 4.00, anak-anak kecil termasuk saya sudah dibangunkan Kiai Slamet pakai rotan. Setelah itu belajar mengaji bersama. Baru dari situ pulang ke rumah, membantu orang tua di sawah. Kadang-kadang menyiram tembakau, membuat lubang untuk menanam jagung, atau memanen padi pakai tangan. Tergantung musimnya," terangnya kepada para santri.

Ia juga berpesan agar santri selalu menjaga diri dari narkoba. Dia bicara juga soal potensi lokal NTB, yakni buah-buahan seperti manggis, durian, dan rambutan. Manggis diminati oleh warga China, Taiwan, dan Hongkong. Kegiatan-kegiatan seperti ini dijalankan menggunkaan tanda pagar #SantriBicara dan #KSPMendengar. "Untuk itu, kami ingin banyak mendengarkan, termasuk dari kalangan santri dan ulama," kata Moeldoko.

Tercatat sudah tujuh kali Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi NTB. Dan hari ini, KSP menggelar kunjungan untuk meningkatkan kualitas SDM yang dimiliki NTB. Kunjungan ini untuk mengumpulkan tanggapan, kritik, dan usulan untuk membangun NTB. Ada diskusi kelompok terarah (FGD) yang digelar pada beberapa Universitas seperti Kampus Universitas Mataram.

Diskusi tersebut menghadirkan akademisi dan birokrat dari Pemda Provinsi NTB antara lain DR. HLM Ilwan, DR Risnain, DR Prayitno Basuki, DR Ruth Stella Thei, DR Syafruddin, DR Anas Zaini, Ridwansyah, Lalu Gita Ariadi, dan Lalu Martawang. Dari para akademisi ini, KSP berharap dapat memperoleh masukan dan solusi.

FGD lainnya akan menghadirkan tokoh dan pemuka masyarakat, antara lain Tuan Guru Taqiuddin (Ketua PW-NU NTB dan Pengasuh Pondok Pesantren Al-Mansyuriah), Tuan Guru Hasanain Juaini (Sekjen Nahdlatul Wathon dan Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Haramain) , I Gede Mandra (Ketua Parisada Hindu NTB), Lalu Agus Faturrahman (budayawan), Ali Rahim (PGRI), Ahmad SH (Publik Institute).

Murdani (WALHI NTB), Ilham (Jaringan Masyarakat Sipil), Dwi Sudarsono (SAMANTA), Nurjanah (INSPIRASI), Haris (SOMASI), Sulistiono (KOSLATA), Roma Hidayat (Advokasi Buruh Migran), dan sejumlah pemimpin/pengelola media massa di NTB seperti Agus Talino, Jony Martadinata, Ahmad Ikliluddin, dan Zia Helmi, dan beberapa tokoh yang lain.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2737 seconds (0.1#10.140)