Kemenpar Dukung Banyuwangi Penyangga Annual Meeting IMF-WB
A
A
A
JAKARTA - Menjelang Annual Meeting IMF-World Bank 2018 di Bali, Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan meminta paket wisata Banyuwangi segera disiapkan. Hal itu disampaikan Luhut saat rapat koordinasi bersama kementerian terkait dan stakeholder. Annual Meeting IMF-World Bank 2018 sendiri akan berlangsung Oktober mendatang.
Sebagai Ketua Panitia Nasional (PanNas), Luhut meminta koordinasi lintas sektor bekerja secara incorporated. Keharmonisan dalam bekerja juga harus diperhatikan demi nama Indonesia di mata dunia. Untuk itu, Menko Luhut meminta hal-hal yang sifatnya strategis, dapat dituntaskan secepatnya atau sebelum pelaksanaan Annual Meeting IMF-WB.
"Saya sudah berkunjung ke Banyuwangi. Banyuwangi sudah baik, oke, dan siap menerima delegasi internasional. Bahkan, setelah berkunjung ke sana, saya jadi semakin yakin bahwa Indonesia sebagai tuan rumah ini bisa dijual dengan hebat ke delegasi dari 189 negara," jelas Luhut dalam keterangan resmi, Selasa (20/3/2018).
Annual Meeting IMF-World Bank akan diikuti 18.000 delegasi dari seluruh dunia. Banyuwangi akan menjadi penyangga buat Bali. Sebagian delegasi penting bakal mendarat di Banyuwangi. Luhut menilai kesiapan Banyuwangi menyambut delegasi telah mencapai 85%. Mulai dari infrastruktur, destinasi, hingga atraksinya.
"Banyuwangi ini indah dan bersih. Kotanya tertata. Secara ekonomi, daerah ini tumbuh pesat. Pak bupati bekerja dengan baik, dan apa yang telah dilakukan bupati ini harus didukung," ujar Luhut.
Sementara, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, dengan persiapan yang matang, perhelatan Annual Meeting IMF WB akan maksimal. Dan membuat nama Indonesia lebih terkenal ke seluruh dunia.
"Spiritnya Indonesia Incorporated. Ini acara besar. Untuk bisa sukses kami harus kerja bersama. Ini menjadi ajang untuk mempromosikan Indonesia, Bali and Beyond dan Wonderful Indonesia secara konkret," kata Arief Yahya.
Dia menjelaskan, Banyuwangi harus disiapkan karena sepertiga wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Provinsi Jawa Timur, juga mengunjungi Banyuwangi. Pada 2018, Banyuwangi mendapat predikat ASEAN Clean Tourist City Standard Award bersama Bandung dan Surabaya dalam ASEAN Tourism Awards (ASEANTA) 2018 Chiang Mai di ajang ASEAN Tourism Forum 2018.
"CEO Commitment oleh pak bupati selama ini telah membuahkan hasil. Perkembangan pariwisata di Banyuwangi tumbuh dengan pesat, baik itu atraksi, aksesbilitas dan amenitasnya," jelas pria yang juga asal Banyuwangi ini.
Menpar tak lupa menyemangati semua elemen di Banyuwangi. Momentum tahun ini harus dimanfaatkan. Ribuan delegasi datang, dan Banyuwangi sudah ditetapkan sebagai bandara pendukung. "Artinya, sebagian delegasi mendarat di Banyuwangi. Manfaatkan itu. Tunjukkan kekuatan dan keunikan pariwisata Banyuwangi," sambung Arief.
Sementara, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata 2, Nia Niscaya menambahkan, Kementerian Pariwisata terus mempromosikan Annual Meeting IMF- World Bank ke berbagai ajang internasional.
"Promosi wisata Indonesia ditampilkan pada semua acara, baik pada main events, parallel atau side events maupun Program VTI (video, banner, flyer dan lain-lain). Selain itu juga terus dipromosikan dalam misi budaya, materi promosi, maupun iklan bersama," papar Nia.
Terkait Banyuwangi sebagai bahasan Rakor kali ini, Nia menyampaikan penyiapan Paket Tour dalam dua opsi. Yaitu Blue Fire package (2D1N) dan Red Island package (3D2N). "Kami juga tengah mengidentifikasi peningkatan dan menyiapkan konten pariwisata pada Official Website IMF WBG 2018," pungkas Nia.
Sebagai Ketua Panitia Nasional (PanNas), Luhut meminta koordinasi lintas sektor bekerja secara incorporated. Keharmonisan dalam bekerja juga harus diperhatikan demi nama Indonesia di mata dunia. Untuk itu, Menko Luhut meminta hal-hal yang sifatnya strategis, dapat dituntaskan secepatnya atau sebelum pelaksanaan Annual Meeting IMF-WB.
"Saya sudah berkunjung ke Banyuwangi. Banyuwangi sudah baik, oke, dan siap menerima delegasi internasional. Bahkan, setelah berkunjung ke sana, saya jadi semakin yakin bahwa Indonesia sebagai tuan rumah ini bisa dijual dengan hebat ke delegasi dari 189 negara," jelas Luhut dalam keterangan resmi, Selasa (20/3/2018).
Annual Meeting IMF-World Bank akan diikuti 18.000 delegasi dari seluruh dunia. Banyuwangi akan menjadi penyangga buat Bali. Sebagian delegasi penting bakal mendarat di Banyuwangi. Luhut menilai kesiapan Banyuwangi menyambut delegasi telah mencapai 85%. Mulai dari infrastruktur, destinasi, hingga atraksinya.
"Banyuwangi ini indah dan bersih. Kotanya tertata. Secara ekonomi, daerah ini tumbuh pesat. Pak bupati bekerja dengan baik, dan apa yang telah dilakukan bupati ini harus didukung," ujar Luhut.
Sementara, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, dengan persiapan yang matang, perhelatan Annual Meeting IMF WB akan maksimal. Dan membuat nama Indonesia lebih terkenal ke seluruh dunia.
"Spiritnya Indonesia Incorporated. Ini acara besar. Untuk bisa sukses kami harus kerja bersama. Ini menjadi ajang untuk mempromosikan Indonesia, Bali and Beyond dan Wonderful Indonesia secara konkret," kata Arief Yahya.
Dia menjelaskan, Banyuwangi harus disiapkan karena sepertiga wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Provinsi Jawa Timur, juga mengunjungi Banyuwangi. Pada 2018, Banyuwangi mendapat predikat ASEAN Clean Tourist City Standard Award bersama Bandung dan Surabaya dalam ASEAN Tourism Awards (ASEANTA) 2018 Chiang Mai di ajang ASEAN Tourism Forum 2018.
"CEO Commitment oleh pak bupati selama ini telah membuahkan hasil. Perkembangan pariwisata di Banyuwangi tumbuh dengan pesat, baik itu atraksi, aksesbilitas dan amenitasnya," jelas pria yang juga asal Banyuwangi ini.
Menpar tak lupa menyemangati semua elemen di Banyuwangi. Momentum tahun ini harus dimanfaatkan. Ribuan delegasi datang, dan Banyuwangi sudah ditetapkan sebagai bandara pendukung. "Artinya, sebagian delegasi mendarat di Banyuwangi. Manfaatkan itu. Tunjukkan kekuatan dan keunikan pariwisata Banyuwangi," sambung Arief.
Sementara, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata 2, Nia Niscaya menambahkan, Kementerian Pariwisata terus mempromosikan Annual Meeting IMF- World Bank ke berbagai ajang internasional.
"Promosi wisata Indonesia ditampilkan pada semua acara, baik pada main events, parallel atau side events maupun Program VTI (video, banner, flyer dan lain-lain). Selain itu juga terus dipromosikan dalam misi budaya, materi promosi, maupun iklan bersama," papar Nia.
Terkait Banyuwangi sebagai bahasan Rakor kali ini, Nia menyampaikan penyiapan Paket Tour dalam dua opsi. Yaitu Blue Fire package (2D1N) dan Red Island package (3D2N). "Kami juga tengah mengidentifikasi peningkatan dan menyiapkan konten pariwisata pada Official Website IMF WBG 2018," pungkas Nia.
(ven)