Gerakan Koridor Pangan Lokal Lewat Penanaman Sorgum
A
A
A
NUSA TENGGARA TIMUR - Manajer Ekosistem Pertanian Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI), Puji Sumedi, mengatakan, kegiatan penanaman sorgum yang dilakukan di Lembor sebagai salah satu upaya pelestarian sumber pangan lokal di kawasan lahan kering di Flores daratan, Lembata, Solor dan Adonara. Hal tersebut merupakan bagian dari implementasi Gerakan Koridor Pangan Lokal di Flores, dalam bentuk budi daya dan pengolahan pascapanen.
"KEHATI bekerja sama dengan kelompok petani lokal yang tergabung dalam Perhimpunan Pangan Lokal Flores yang diketuai Maria Loretha untuk kembali melestarikan sumber pangan karbohidrat sorgum yang beragam, bergizi, dan baik untuk kesehatan, serta memberikan peningkatan ekonomi bagi petani setempat," kata Puji dalam keterangan resmi, Minggu (25/3/2018).
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Direktur Komunikasi dan Penggalangan sumber Daya KEHATI Fardila Astari, menambahkan dalam Gerakan Koridor Pangan Lokal di Flores ini KEHATI menggandeng sejumlah stakeholder, baik swasta, pemerintah, lembaga penelitian, maupun perguruan tinggi.
“Revitalisasi sorgum tidak hanya untuk memperkuat ketahanan pangan, tetapi juga sebagai upaya pelestarian keanekaragaman hayati nusantara. Upaya ini menjadi tanggung jawab bersama. Oleh karena itu, untuk menyukseskannya, KEHATI menggandeng berbagai pihak,” kata Fardila.
Executive General Manager HINO Motor Indonesia Bagas Krishnamurti, menambahkan, dukungan perusahaannya dalam gerakan penanaman kembali sorgum di Flores ini merupakan bentuk kepedulian terhadap pengembangan kemandirian masyarakat di NTT melalui program corporate social responsibility (CSR). Langkah tersebut juga merupakan dukungan terhadap pemerintah dalam menyukseskan gerakan diversifikasi pangan berbasis pangan lokal dan konservasi lahan dengan bambu.
"Teryata sorgum tumbuh bagus, dengan hasil panen sangat memuaskan di lahan kering. Target awal kami seluas 10 hektar, dan hasilnya saat ini menjadi 15 hektar," tandas Bagas.
"KEHATI bekerja sama dengan kelompok petani lokal yang tergabung dalam Perhimpunan Pangan Lokal Flores yang diketuai Maria Loretha untuk kembali melestarikan sumber pangan karbohidrat sorgum yang beragam, bergizi, dan baik untuk kesehatan, serta memberikan peningkatan ekonomi bagi petani setempat," kata Puji dalam keterangan resmi, Minggu (25/3/2018).
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Direktur Komunikasi dan Penggalangan sumber Daya KEHATI Fardila Astari, menambahkan dalam Gerakan Koridor Pangan Lokal di Flores ini KEHATI menggandeng sejumlah stakeholder, baik swasta, pemerintah, lembaga penelitian, maupun perguruan tinggi.
“Revitalisasi sorgum tidak hanya untuk memperkuat ketahanan pangan, tetapi juga sebagai upaya pelestarian keanekaragaman hayati nusantara. Upaya ini menjadi tanggung jawab bersama. Oleh karena itu, untuk menyukseskannya, KEHATI menggandeng berbagai pihak,” kata Fardila.
Executive General Manager HINO Motor Indonesia Bagas Krishnamurti, menambahkan, dukungan perusahaannya dalam gerakan penanaman kembali sorgum di Flores ini merupakan bentuk kepedulian terhadap pengembangan kemandirian masyarakat di NTT melalui program corporate social responsibility (CSR). Langkah tersebut juga merupakan dukungan terhadap pemerintah dalam menyukseskan gerakan diversifikasi pangan berbasis pangan lokal dan konservasi lahan dengan bambu.
"Teryata sorgum tumbuh bagus, dengan hasil panen sangat memuaskan di lahan kering. Target awal kami seluas 10 hektar, dan hasilnya saat ini menjadi 15 hektar," tandas Bagas.
(akr)