Pemanfaatan Energi Nuklir Mendesak Bagi Indonesia, Ini Alasannya

Senin, 09 April 2018 - 15:02 WIB
Pemanfaatan Energi Nuklir...
Pemanfaatan Energi Nuklir Mendesak Bagi Indonesia, Ini Alasannya
A A A
JAKARTA - Pemanfaatan energi nuklir bagi Indonesia untuk saat ini dinilai sudah mendesak, sebagai cara memenuhi kebutuhan listrik. Anggota Komite Ekonomi Industri Nasional (KEIN) Zulnahar Usman menerangkan, beberapa alasan yang mengharuskan Indonesia harus segera melakukan pemanfaatan energi nuklir.

(Baca Juga: Jamin Pasokan Listrik Nasional Lewat Pemanfaatan Energi Nuklir
Lebih lanjut terang dia, hal ini didasari pada rendahnya konsumsi listrik secara nasional. Jumlah penduduk sudah mencapai 260 juta jiwa, sedangkan suplai listrik hanya mampu dipasok dari pembangkit berkapasitas 62 gigawatt (GW). Ini berarti kapasitas pasokan perkapita baru mencapai 238 watt/kapita dan menghasilkan konsumsi energi listrik perkapita 1020 Kwh/kapita.

Padahal, target konsumsi listrik sesuai PP Nomor 79/2014 tentang Kebijakan Energi Nasional mencapai 2500 Kwh/kapita pada tahun 2025 dengan kapasitas pasokan sekurang kurangnya 115 GW. Kemudian pada tahun 2050 konsumsi perkapita bisa mencapai 7000 Kwh/kapita dengan kapasitas pasokan mencapai 400 GW.

Zulnahar yang juga Ketua Kelompok Kerja Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjelaskan, dari total target pasokan listrik tersebut, kontribusi atau bauran energi baru terbarukan (EBT) dipatok mencapai 23% di tahun 2025 dan meningkat menjadi 31% pada tahun 2050. Namun, target bauran energi ini sulit dicapai dari potensi hydro ataupun geothermal di Tanah Air.

Sebab, dari total cadangan panas bumi sebesar 29 GW, yang dapat di konversi menajdi listrik menurut para ahli hanya sekitar 14 GW.. Begitu juga energi hydro yang hanya bisa dimanfaatkan sekitar 40% dari total potensi 75 GW. Oleh karena itu kehadiran PLTN dipandang penting untuk memberi dukungan menggantikan fungsi energi fosil. Apalagi Teknologi PLTN sudah terbukti proven dan menjadi andalan dibeberapa negara, seperti Perancis dan China.

"Mengingat target capaian EBT tersebut, dan ketersediaan sumber daya energinya yang tersedia yang bersifat continue hanya hydro dan panas bumi, sehingga perlu segera untuk memanfaatkan energi nuklir," katanya lewat keterangan tertulis di Jakarta, Senin (9/4/2018).

Ia juga mengaku, optimistis Indonesia akan mampu mengembangkan teknologi nuklir dengan dukungan seluruh masyarakat. Apalagi secara pengalaman, Indonesia sejatinya sudah berhasil mengoperasikan 3 reaktor experiment lebih dari 50 tahun serta telah memiliki perangkat hukum yang memadai.

Selain itu, Badan litbang Nuklir serta regulator Nuklir bahkan Badan Atom Dunia (IAEA) sudah mengakui bahwa Indonesia sudah mampu membangun dan mengoperasikan PLTN, sekarang saatnya Indonesia membuktikan kepada Dunia bahwa Indonesia siap masuk kedalam era energi Nuklir dengan membangun PLTN yang sudah menjadi cita-cita Bapak Pendiri Bangsa, Soekarno 60 tahun yang lalu semoga dapat direalisasikan di era Bapak Presiden Joko Widodo.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9379 seconds (0.1#10.140)