Rini Bangun Resor Bertaraf Internasional di Mandalika
A
A
A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno melakikan peletakan batu pertama proyek pembangunan Paramount Lombok Resort & Residence di Kawasan Khusus Pariwisata Mandalika (The Mandalika).
Proyek ini dilakukan oleh PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk melalui anak usahanya PT PP Properti Tbk bekerja sama dengan EBD Paragon. Resor ini dibangun di atas lahan seluas 7,65 hektare. Targetnya pada 2020 mendatang, resor bernilai Rp1,3 triliun ini sudah bisa mengoperasikan lebih dari 400 kamar.
Kawasan The Mandalika dikembangkan oleh BUMN yang bergerak di sektor pariwisata, yakni PT Pengelolaan Pariwisata Indonesia (Persero) atau biasa dikenal Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC). Pembangunan Paramount Resort merupakan bukti kepercayaan investor terhadap komitmen ITDC dalam melakukan percepatan pengembangan The Mandalika.
"Masuknya investasi PTPP dalam proyek Paramount Lombok Resort & Residences ini merupakan wujud nyata sinergi BUMN dalam pengembangan The Mandalika. Sekali lagi, ini menjadi bukti BUMN Hadir Untuk Negeri, bersinergi membangun perekonomian daerah," ujar Rini dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Rabu (18/04/2018).
Pembangunan Paramount Lombok Resort & Residences ini menyusul sejumlah pembangunan hotel berbintang skala internasional di The Mandalika yang telah dimulai sebelumnya. Seperti Hotel Pullman dan Hotel Royal Tulip. Hotel Pullman berkapasitas 270 kamar telah mulai dibangun pada Oktober2017 dan Hotel Royal Tulip berkapasitas 198 kamar telah dilakukan groundbreaking pada 26 Maret 2018.
Selanjutnya, akan dilakukan pembangunan Hotel X2 yang direncanakan berkapasitas 240 kamar, Hotel Grand Mercure berkapasitas 342 kamar, Aloft by Marriot berkapasitas 173 kamar dan sejumlah hotel lain.
Secara total, ITDC hingga saat ini telah berhasil mengantongi komitmen investasi senilai Rp13,5 triliun dalam rangka pengembangan The Mandalika. Selain investasi hotel dan resor, ITDC juga telah meraih komitmen Vinci Grand Project, BUMN asal Prancis, untuk mengembangkan Mandalika Street Race Circuit Cluster. Proyek cluster seluas 120 hektare tersebut akan melengkapi akomodasi berkelas internasional di The Mandalika.
Sementara dari sisi penyerapan tenaga kerja, secara bertahap diperkirakan dalam lima tahun ke depan, Mandalika akan mampu menyerap hampir 5.000 tenaga kerja. Pada 2030, diproyeksikan pengembangan The Mandalika dapat menarik tenaga kerja hingga 56 ribu orang.
"Selamat kepada ITDC. Saya mengapresiasi dan mendukung penuh upaya positif yang sudah, dan akan dilakukan dalam rangka mengembangkan pariwisata dan perekonomian Lombok," kata Menteri Rini.
Selain melakukan groundbreaking resor di The Mandalika, Kementerian BUMN juga membangun Balai Ekonomi Desa (Balkondes) Setanggor. Balkondes yang dibangun oleh PT ASDP Indonesia Ferry ini dapat dimanfaatkan oleh warga Desa Setanggor sebagai wadah menggerakan perekonomian sekaligus juga sebagai wadah warga mengapresiasikan diri.
Balkondes ini akan difungsikan sebagai pusat informasi para turis, dan akan dilengkapi dengan taman bacaan yang didukung oleh PT Balai Pustaka (Persero).
Pembangunan Balkondes ini menelan biaya Rp350 juta yang berasal dari kas internal ASDP. Selain itu, ASDP juga menyalurkan CSR perusahaan dengan membangun Bencingah (pendopo) di Desa Sembalun, Lombok Timur, senilai Rp250 juta.
"Kementerian BUMN selalu mendorong dan memonitor agar bantuan CSR perusahaan negara bisa membantu semua kalangan tanpa memandang suku, agama, ras dan golongan. Upaya ini harus menjadi langkah apresiasi atas keberagaman masyarakat Indonesia untuk saling menghargai dan menghornati. BUMN juga harus bisa langgeng bersinergi menghasilkan karya terbaik untuk bangsa," tukas Rini.
Proyek ini dilakukan oleh PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk melalui anak usahanya PT PP Properti Tbk bekerja sama dengan EBD Paragon. Resor ini dibangun di atas lahan seluas 7,65 hektare. Targetnya pada 2020 mendatang, resor bernilai Rp1,3 triliun ini sudah bisa mengoperasikan lebih dari 400 kamar.
Kawasan The Mandalika dikembangkan oleh BUMN yang bergerak di sektor pariwisata, yakni PT Pengelolaan Pariwisata Indonesia (Persero) atau biasa dikenal Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC). Pembangunan Paramount Resort merupakan bukti kepercayaan investor terhadap komitmen ITDC dalam melakukan percepatan pengembangan The Mandalika.
"Masuknya investasi PTPP dalam proyek Paramount Lombok Resort & Residences ini merupakan wujud nyata sinergi BUMN dalam pengembangan The Mandalika. Sekali lagi, ini menjadi bukti BUMN Hadir Untuk Negeri, bersinergi membangun perekonomian daerah," ujar Rini dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Rabu (18/04/2018).
Pembangunan Paramount Lombok Resort & Residences ini menyusul sejumlah pembangunan hotel berbintang skala internasional di The Mandalika yang telah dimulai sebelumnya. Seperti Hotel Pullman dan Hotel Royal Tulip. Hotel Pullman berkapasitas 270 kamar telah mulai dibangun pada Oktober2017 dan Hotel Royal Tulip berkapasitas 198 kamar telah dilakukan groundbreaking pada 26 Maret 2018.
Selanjutnya, akan dilakukan pembangunan Hotel X2 yang direncanakan berkapasitas 240 kamar, Hotel Grand Mercure berkapasitas 342 kamar, Aloft by Marriot berkapasitas 173 kamar dan sejumlah hotel lain.
Secara total, ITDC hingga saat ini telah berhasil mengantongi komitmen investasi senilai Rp13,5 triliun dalam rangka pengembangan The Mandalika. Selain investasi hotel dan resor, ITDC juga telah meraih komitmen Vinci Grand Project, BUMN asal Prancis, untuk mengembangkan Mandalika Street Race Circuit Cluster. Proyek cluster seluas 120 hektare tersebut akan melengkapi akomodasi berkelas internasional di The Mandalika.
Sementara dari sisi penyerapan tenaga kerja, secara bertahap diperkirakan dalam lima tahun ke depan, Mandalika akan mampu menyerap hampir 5.000 tenaga kerja. Pada 2030, diproyeksikan pengembangan The Mandalika dapat menarik tenaga kerja hingga 56 ribu orang.
"Selamat kepada ITDC. Saya mengapresiasi dan mendukung penuh upaya positif yang sudah, dan akan dilakukan dalam rangka mengembangkan pariwisata dan perekonomian Lombok," kata Menteri Rini.
Selain melakukan groundbreaking resor di The Mandalika, Kementerian BUMN juga membangun Balai Ekonomi Desa (Balkondes) Setanggor. Balkondes yang dibangun oleh PT ASDP Indonesia Ferry ini dapat dimanfaatkan oleh warga Desa Setanggor sebagai wadah menggerakan perekonomian sekaligus juga sebagai wadah warga mengapresiasikan diri.
Balkondes ini akan difungsikan sebagai pusat informasi para turis, dan akan dilengkapi dengan taman bacaan yang didukung oleh PT Balai Pustaka (Persero).
Pembangunan Balkondes ini menelan biaya Rp350 juta yang berasal dari kas internal ASDP. Selain itu, ASDP juga menyalurkan CSR perusahaan dengan membangun Bencingah (pendopo) di Desa Sembalun, Lombok Timur, senilai Rp250 juta.
"Kementerian BUMN selalu mendorong dan memonitor agar bantuan CSR perusahaan negara bisa membantu semua kalangan tanpa memandang suku, agama, ras dan golongan. Upaya ini harus menjadi langkah apresiasi atas keberagaman masyarakat Indonesia untuk saling menghargai dan menghornati. BUMN juga harus bisa langgeng bersinergi menghasilkan karya terbaik untuk bangsa," tukas Rini.
(ven)