Enggar Ancam Pecat Atase Perdagangan Terkait TEI 2018
A
A
A
JAKARTA - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita melayangkan ancaman terhadap Atase Perdagangan Indonesia dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) di luar negeri, terkait penyelenggaraan Trade Expo Indonesia (TEI) 2018. Enggar mengaku akan memecat Atase Perdagangan Indonesia jika tak mampu mendatangkan pembeli potensial (prospect buyers) dalam ajang tersebut.
Dia mengatakan, jika nanti jumlah pengunjung dan transaksi lebih sedikit dari tahun lalu maka para perwakilan Kemendag yang ada di luar negeri akan segera dilengserkan. Kecuali, jika ada alasan yang bisa dipertanggungjawabkan, mengapa mereka tak mampu membawa buyers yang banyak ke pameran tersebut.
"Atase Perdagangan dan ITPC, salah satu QPI-nya, dia bisa menghasilkan prospect buyers dan bisa menghasilkan lebih banyak. Kalau dibanding tahun lalu, jumlah pengunjung dan transaksi lebih sedikit dari tahun ini, ya segera kita ganti. Kecuali ada alasan yang bisa dipertanggungjawabkan seperti ada perang," katanya di Gedung Kemendag, Jakarta, Jumat (20/4/2018).
Menurutnya, setiap pihak memiliki tugas yang besar dalam menyukseskan pameran ini. Sebab, TEI 2018 bukan hanya sekadar ajang kegiatan promosi melainkan juga dalam rangka membangkitkan kesadaran para buyers dari luar negeri mengenai produk-produk Indonesia.
"Karena ada kegiatan promosi yang bukan direct sales langsung, tapi ada brand awareness yang kemudian kita jalankan. Masing-masing kita punya kerja yang besar, saling bahu membahu," tandasnya.
Sekadar informasi, promosi dan sosialisasi TEI 2018 ke negara-negara mitra dilakukan Kemendag melalui kolaborasi dengan seluruh perwakilan Indonesia di luar negeri. Mendag juga menugaskan 44 Atase Perdagangan dan kantor ITPC di berbagai negara terus meyakinkan calon buyers agar datang ke TEI dan berbisnis dengan para pelaku usaha Indonesia.
Dia mengatakan, jika nanti jumlah pengunjung dan transaksi lebih sedikit dari tahun lalu maka para perwakilan Kemendag yang ada di luar negeri akan segera dilengserkan. Kecuali, jika ada alasan yang bisa dipertanggungjawabkan, mengapa mereka tak mampu membawa buyers yang banyak ke pameran tersebut.
"Atase Perdagangan dan ITPC, salah satu QPI-nya, dia bisa menghasilkan prospect buyers dan bisa menghasilkan lebih banyak. Kalau dibanding tahun lalu, jumlah pengunjung dan transaksi lebih sedikit dari tahun ini, ya segera kita ganti. Kecuali ada alasan yang bisa dipertanggungjawabkan seperti ada perang," katanya di Gedung Kemendag, Jakarta, Jumat (20/4/2018).
Menurutnya, setiap pihak memiliki tugas yang besar dalam menyukseskan pameran ini. Sebab, TEI 2018 bukan hanya sekadar ajang kegiatan promosi melainkan juga dalam rangka membangkitkan kesadaran para buyers dari luar negeri mengenai produk-produk Indonesia.
"Karena ada kegiatan promosi yang bukan direct sales langsung, tapi ada brand awareness yang kemudian kita jalankan. Masing-masing kita punya kerja yang besar, saling bahu membahu," tandasnya.
Sekadar informasi, promosi dan sosialisasi TEI 2018 ke negara-negara mitra dilakukan Kemendag melalui kolaborasi dengan seluruh perwakilan Indonesia di luar negeri. Mendag juga menugaskan 44 Atase Perdagangan dan kantor ITPC di berbagai negara terus meyakinkan calon buyers agar datang ke TEI dan berbisnis dengan para pelaku usaha Indonesia.
(ven)