Spin Off, Adhi Karya Dirikan Adhi Commuter Properti
Jum'at, 04 Mei 2018 - 16:53 WIB
Spin Off, Adhi Karya Dirikan Adhi Commuter Properti
A
A
A
JAKARTA - PT Adhi Karya Tbk (ADHI) dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) memutuskan untuk melakukan spin off Departemen TOD (Transit Oriented Development) dan Hotel menjadi anak usaha, PT Adhi Commuter Properti (ACP). Dalam aksi korporasi ini, ACP mendapat Rp1,9 triliun dari ADHI berupa aset tanah.
Direktur Keuangan Entus Asnawi Mukhson menyampaikan, keputusan pengalihan aset tersebut menggunakan buku laporan keuangan Desember 2017. Adapun spin off ini dilakukan untuk mengembangkan TOD di beberapa stasiun.
"Kenapa ini spin off? Karena dengan dimulai konstruksi dan selesainya LRT timbulkan sentra baru kegiatan ekonomi di sekitar stasiun. Itu yang digarap oleh anak perusahaan yang kami bentuk," ujarnya seusai RUPS di Jakarta, Jumat (4/5/2018).
Entus menjelaskan, tanah yang dialihkan ke ACP memang sudah disiapkan sebelum untuk pengembangan TOD. Luasnya disebutkan sekitar 20 hektare-25 hektare.
"Angka Rp1,9 triliun ini dalam bentuk tanah persediaan bukan aset (ADHI). Tanah yang kita beli untuk persediaan kembangkan TOD. Kemudian tanah atas nama ADHI tidak disertakan dalam spin off dan ini secara keseluruhan aset, tidak dalam bentuk uang," katanya.
Dia menambahkan, keputusan ini sudah disetujui oleh 77% dari keseluruhan pemegang saham ADHI. Sebelumnya, rapat belum mengesahkan agenda spin off karena belum memenuhi syarat kuorum 75%.
"Sebelumnya tidak memenuhi kuorum 75% pemegang saham hadir. Akhirnya harus diambil RUPS lagi hari ini untuk memutuskan dan tadi kuorum 77%," pungkas Entus.
Direktur Keuangan Entus Asnawi Mukhson menyampaikan, keputusan pengalihan aset tersebut menggunakan buku laporan keuangan Desember 2017. Adapun spin off ini dilakukan untuk mengembangkan TOD di beberapa stasiun.
"Kenapa ini spin off? Karena dengan dimulai konstruksi dan selesainya LRT timbulkan sentra baru kegiatan ekonomi di sekitar stasiun. Itu yang digarap oleh anak perusahaan yang kami bentuk," ujarnya seusai RUPS di Jakarta, Jumat (4/5/2018).
Entus menjelaskan, tanah yang dialihkan ke ACP memang sudah disiapkan sebelum untuk pengembangan TOD. Luasnya disebutkan sekitar 20 hektare-25 hektare.
"Angka Rp1,9 triliun ini dalam bentuk tanah persediaan bukan aset (ADHI). Tanah yang kita beli untuk persediaan kembangkan TOD. Kemudian tanah atas nama ADHI tidak disertakan dalam spin off dan ini secara keseluruhan aset, tidak dalam bentuk uang," katanya.
Dia menambahkan, keputusan ini sudah disetujui oleh 77% dari keseluruhan pemegang saham ADHI. Sebelumnya, rapat belum mengesahkan agenda spin off karena belum memenuhi syarat kuorum 75%.
"Sebelumnya tidak memenuhi kuorum 75% pemegang saham hadir. Akhirnya harus diambil RUPS lagi hari ini untuk memutuskan dan tadi kuorum 77%," pungkas Entus.
(fjo)
