Genjot Produktifitas Migas Bukit Tua Hingga 20 Ribu Bph

Rabu, 09 Mei 2018 - 02:08 WIB
Genjot Produktifitas...
Genjot Produktifitas Migas Bukit Tua Hingga 20 Ribu Bph
A A A
GRESIK - Kinerja Petronas di lapangan migas Bukit Tua wilayah kerja Ketapang cukup menjanjikan. Terbaru, lapangan migas tersebut ditargetkan mampu memproduksi minyak hingga 20 ribu barel perhari (bph).

“Untuk menggenjot hingga kapasitas 20 ribu barel perhari, kami sedang mengembangkan untuk menambah platform. Targetnya operasi 2020,” ujar Senior Manager Corporate Affairs & Administration Petronas Carigali Muriah, Andiono Setiawan di Gresik Selasa (8/5).

Sejak mengambilalih saham ConocoPhillips, 1 Desember 2000 hingga 25 Juli 2008, kegiatan operasi Petronas menunjukkan kinerja positif. Ada lima struktur atau sumur (well) telah dibor di WK ini yaitu Bukit Tua Selatan, Jenggolo, Bukit Panjang, Payang, dan Teram.

Untuk mengalirkan produksi gas, Petronas membangun pipa dasar laut sepanjang 110 kilometer dari fasilitas penerimaan darat atau Onshore Receiving Facilities (ORF). Kapasitasnya 70 million standard cubic feet per day (mmsfd), yang terletak di Kawasan Industri Maspion (KIM), Kecamatan Manyar, Gresik.

Petronas juga menggunakan unit FPSO (floating production storage and offloading) yaitu unit terapung yang digunakan untuk mengambil minyak di lautan. Sekaligus memprosesnya menjadi minyak jadi dan langsung dialirkan ke Pertamina. “Bahkan, produksi yang dihasilkan terbilang bagus yakni sekitar 17 ribu barel per hari (bph),” tegasnya Andiono.

Makanya, lanjut dia, pihaknya berharap produksi minyak dapat digenjot hingga hasil optimum 20.000 bph. Juga dapat menambah produksi gas sekitar 37 mmsfd atau 46 MMBTU.

Andiono menambahkan, gas yang diproduksikan dari Lapangan Bukit Tua akan dialirkan ke PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk mendukung penyediaan listrik di Wilayah Jawa Timur (Jatim) melalui Petrogas Jatim Utama (PJU). PJU adalah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim.

“Sebagai Kontraktor KKS, Petronas juga comply dengan aturan Tanggung Jawab Sosial (TJS) perusahaan. Juga menggandeng Universitas Trunojoyo Madura (UTM) untuk mengidentifikasi peta sosial komunitas di tiga kabupaten yang menjadi tempat beroperasinya yaitu Gresik, Bangkalan dan Sampang,” ungkap dia.

Dijelaskan, program TJS yang disasar mencapai 13 kecamatan dengan 29 desa dan diperoleh data bahwa banyak pengangguran yang tidak memiliki keterampilan, putus sekolah, akses kesehatan yang minim, tidak ada akses air bersih, banjir saat musim hujan, dan dukungan nelayan yang minim.

Dengan kondisi seperti itu, kata Andiono, Petronas merancang program yang berkelanjutan. Melalui program pelatihan kewirausahaan bagi anak muda yang disebut Program Ksatria sejak 2015. Program ini juga diiringi dengan program Srikandi dalam bentuk pelatihan pemberdayaan perempuan melalui wirausaha pada tahun ini.

“Sementara program operasional TJS sejak 2014 adalah memberikan layanan kesehatan melalui Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu). Program lainnya di sektor pendidikan dengan memberikan pelatihan keterampilan lanjutan kepada para guru, memberikan bantuan buku ke perpustakaan, Program Juara Petronas dengan membayarkan uang sekolah, seragam, tas, sepatu, dan peralatan tulis kepada siswa di tiga kabupaten tersebut,” pungkas Andiono.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0732 seconds (0.1#10.140)