Garuda Nonaktifkan Pilot yang Unggah Soal Terorisme
A
A
A
JAKARTA - Maskapai nasional Garuda Indonesia memastikan oknum pilot yang diduga mengunggah pemberitaan tertentu mengenai terorisme telah dinonaktifkan (grounded) sejak Jumat (18/5) pekan lalu.
Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia Hengki Heriandono mengungkapkan, oknum pilot tersebut akan diinvestigasi lebih lanjut tentang kebenaran mengenai unggahan tersebut dan perihal motif serta latar belakang terkait unggahannya di media sosial tersebut.
"Investigasi terhadap pilot yang bersangkutan juga akan dilakukan terkait dengan dugaan mengenai hubungannya dengan seorang wanita yang sebelumnya sempat mengemuka di sejumlah postingan media sosial ," katanya dalam pers rilis di Jakarta, Minggu (20/5/2018).
"Kami pastikan pilot tersebut akan ditindak sesuai kebijakan perusahaan sekiranya ditemukan indikasi terkait perilaku menyimpang atau pelanggaran etika," jelas Hengki.
Berkaitan dengan hal tersebut, Garuda Indonesia mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi atas unggahan tersebut dan juga selalu mengimbau jajaran karyawan untuk selalu mengedepankan etika dan prinsip kehati-hatian dalam melakukan aktivitas di lini sosial media khususnya terkait isu isu mengenai SARA. Apalagi jika akun media sosial mereka turut menampilkan atribut dan identitas perusahaan.
"Kami memiliki kebijakan dan aturan perusahaan terkait koridor publikasi konten konten media sosial yang dikeluarkan karyawan khususnya pilot dan awak kabin - mengingat atribut mereka sebagai personil awak pesawat Garuda Indonesia mendapatkan sorotan dari masyarakat luas," jelas Hengki.
Pada kesempatan ini, kata dia, Garuda juga menyampaikan komitmen dan dukungannya terhadap upaya seluruh pihak dalam upaya pemberantasan terorisme. "Tentunya sekiranya ditemukan indikasi karyawan yang terlibat aktivitas tersebut, perusahaan akan memberikan sanksi tegas," tandasnya.
Garuda Indonesia juga secara rutin melakukan screening berkala terhadap karyawan serta pilot dan awak kabin khususnya yang terkait dengan komitmen keselamatan operasional penerbangan.
Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia Hengki Heriandono mengungkapkan, oknum pilot tersebut akan diinvestigasi lebih lanjut tentang kebenaran mengenai unggahan tersebut dan perihal motif serta latar belakang terkait unggahannya di media sosial tersebut.
"Investigasi terhadap pilot yang bersangkutan juga akan dilakukan terkait dengan dugaan mengenai hubungannya dengan seorang wanita yang sebelumnya sempat mengemuka di sejumlah postingan media sosial ," katanya dalam pers rilis di Jakarta, Minggu (20/5/2018).
"Kami pastikan pilot tersebut akan ditindak sesuai kebijakan perusahaan sekiranya ditemukan indikasi terkait perilaku menyimpang atau pelanggaran etika," jelas Hengki.
Berkaitan dengan hal tersebut, Garuda Indonesia mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi atas unggahan tersebut dan juga selalu mengimbau jajaran karyawan untuk selalu mengedepankan etika dan prinsip kehati-hatian dalam melakukan aktivitas di lini sosial media khususnya terkait isu isu mengenai SARA. Apalagi jika akun media sosial mereka turut menampilkan atribut dan identitas perusahaan.
"Kami memiliki kebijakan dan aturan perusahaan terkait koridor publikasi konten konten media sosial yang dikeluarkan karyawan khususnya pilot dan awak kabin - mengingat atribut mereka sebagai personil awak pesawat Garuda Indonesia mendapatkan sorotan dari masyarakat luas," jelas Hengki.
Pada kesempatan ini, kata dia, Garuda juga menyampaikan komitmen dan dukungannya terhadap upaya seluruh pihak dalam upaya pemberantasan terorisme. "Tentunya sekiranya ditemukan indikasi karyawan yang terlibat aktivitas tersebut, perusahaan akan memberikan sanksi tegas," tandasnya.
Garuda Indonesia juga secara rutin melakukan screening berkala terhadap karyawan serta pilot dan awak kabin khususnya yang terkait dengan komitmen keselamatan operasional penerbangan.
(fjo)