Produksi Garam Tak Terkendala Cuaca, Teknologi Piramid Digagas

Jum'at, 25 Mei 2018 - 19:06 WIB
Produksi Garam Tak Terkendala...
Produksi Garam Tak Terkendala Cuaca, Teknologi Piramid Digagas
A A A
BANDUNG - Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Kemaritiman menggagas penggunaan teknologi Piramid Desalinator untuk memproduksi garam tanpa terkendala cuaca. Hal itu disampaikan Deputi Bidang Koordinasi SDA dan Jasa Kemenko Maritim, Agung Kuswandono saat berkunjung ke PT Anta Tirta Karisma di Cirebon, Jawa Barat pada Kamis (24/5).

Menurut dia, Piramid Desalinator merupakan teknologi yang sangat sederhana, namun dapat membuat garam setiap hari selama setahun penuh. Teknologi itu juga tidak terpengaruh oleh cuaca dan dapat menghasilkan air bersih. Teknologi sederhana ini dilakukan melalui desalinasi air laut menjadi tawar.

Pihaknya akan mengajak kementerian/lembaga terkait untuk mengembangkan teknologi Piramid Desalinator di Indonesia bagian timur. Dengan tujuan menanggulangi permasalahan kekurangan air yang kerap melanda wilayah tersebut.

“Karena pembuatan prisma ini sangat mudah, tidak menggunakan teknologi macam-macam dan murah, jika setiap satu rumah mempunyai teknologi seperti ini, hal tersebut akan membantu dalam pemasokan air bersih bagi masyarakat,” kata dia di Bandung, Jumat (25/5/2018).

Piramid Desalinator sendiri merupakan, teknologi penguapan air laut yang dapat menghasilkan garam dan air tawar. Teknologi ini merupakan serangkaian proses produksi garam dan turunannya, yang bermanfaat bagi daerah kering dan kesulitan air bersih.

Piramid Desalinator ini berbentuk prisma yang dibangun dengan menggunakan bambu dan plastik yang berlapiskan UV. Untuk ukuran sudut prisma, sudut yang paling ideal adalah 45 derajat. Walaupun semakin runcing teknologi akan semakin bagus dalam mengalirkan air, akan tetapi volume dan terpaan angin akan lebih tinggi juga.

Sementara itu, Manager Development PT Anta Tirta Karisma, Heru menjelaskan, proses penuaan air laut ada didalam prisma, penguapan air laut sebanyak 0,3 mili meter perhari. sedangkan untuk perhitungan air tawar yang dihasilkan dengan menguapkan air laut sekitar 1 mili dapat menghasilkan 1 liter air bersih.

"Teknologi ini sama sekali tidak menggunakan listrik, sehingga sangat ramah lingkungan. Proses untuk dapat menghasilkan garam maupun air tawar dengan penguapan air laut dalam prisma. Air laut disimpan dan melewati proses penguapan membutuhkan waktu selama kurang lebih 1 minggu," jelas Heru.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1185 seconds (0.1#10.140)