Petronas Optimistis Lapangan Bukti Tua Lampui Target Produksi 2018
A
A
A
GRESIK - Petroliam Nasional Berhad (Petronas) terus menggenjot ekploitasi Lapangan Bukti Tua Wilayah Kerja (WK) Ketapang. Sehingga, tahun ini mampu memproduksi melebihi target pemerinntah.
“Pengembangan Lapangan Bukit Tua, demi menjaga produksi minya kisaran 16.000 bph. Target itu di atas target pemerintah 15.000 bph,” kata Senior Manager Corporate Affairs & Administration PC Muriah, Andiono Setiawan.
Menurutnya, sejak awal produksi 2015, produksi Lapangan Bukti Tua terbilang bagus sekitar 18 ribu barel per hari. Padahal, saat itu pemerintah hanya menargetkan 16 ribu barel per hari. Hanya saja, terjadi penurunan alamiah, hingga target pemerintah hanya 15.000 bph.
“Tapi kami berharap bisa mencapai sekitar 16.000 bph," jelas Andiono.
Selain mempertahan produksi minyak, lanjut Andiono, Lapangan Bukti Tua juga berpeluang menambah produksi gas. Saat ini produksi gas berkisar 30 mmscfd yang dialirkan ke Pembangkitan Jawa Bali (PJB) melalui Petrogas Jatim Utama (PJU). “Dengan pengembangan lapangan tersebut kami harapkan ada kenaikan produksi gas sekitar 15 mmscfd,” ungkapnya.
Karena itu, Ia menambahkan, bila Petronas berkomitmen mendukung penyediaan listrik oleh Pembangkit Jawa Bali. Mengingat, keandalan listrik sangat penting agar pertumbuhan ekonomi di Wilayah Jawa Timur bisa dijaga dan bahkan ditingkatkan.
Sekadar informasi, bila WK Ketapang resmi ditandatangani sebagai kontrak kerjasama/PSC (Production Sharing Contract) dengan Pemerintah Republik Indonesia , pada Juni 1998. Sejak mengerjakan WK Ketapang, setelah mengambilalih saham ConocoPhillips, pada 1 Desember 2000 hingga 25 Juli 2008, kegiatan operasi PETRONAS menunjukkan kinerja yang sangat positif.
Ada 7 (tujuh) struktur atau sumur (well) yang telah dibor di WK ini. Untuk mengalirkan produksi gas dari sumur yang ada di lepas pantai Sampang Utara tersebut, PETRONAS membangun pipa dasar laut sepanjang 110 km dari anjungan lepas pantai (platform) ke fasilitas penerimaan darat atau Onshore Receiving Facilities (ORF), dengan kapasitas 70 million standard cubic feet per day (mmscfd), yang terletak di Kawasan Industri Maspion (KIM), Kecamatan Manyar, Gresik.
FPSO (floating production storage and offloading) Ratu Nusantara, yaitu unit (kapal) terapung yang digunakan untuk mengambil minyak di lautan sekaligus memprosesnya menjadi minyak jadi dan langsung dialirkan ke negara melalui Pertamina.
“Pengembangan Lapangan Bukit Tua, demi menjaga produksi minya kisaran 16.000 bph. Target itu di atas target pemerintah 15.000 bph,” kata Senior Manager Corporate Affairs & Administration PC Muriah, Andiono Setiawan.
Menurutnya, sejak awal produksi 2015, produksi Lapangan Bukti Tua terbilang bagus sekitar 18 ribu barel per hari. Padahal, saat itu pemerintah hanya menargetkan 16 ribu barel per hari. Hanya saja, terjadi penurunan alamiah, hingga target pemerintah hanya 15.000 bph.
“Tapi kami berharap bisa mencapai sekitar 16.000 bph," jelas Andiono.
Selain mempertahan produksi minyak, lanjut Andiono, Lapangan Bukti Tua juga berpeluang menambah produksi gas. Saat ini produksi gas berkisar 30 mmscfd yang dialirkan ke Pembangkitan Jawa Bali (PJB) melalui Petrogas Jatim Utama (PJU). “Dengan pengembangan lapangan tersebut kami harapkan ada kenaikan produksi gas sekitar 15 mmscfd,” ungkapnya.
Karena itu, Ia menambahkan, bila Petronas berkomitmen mendukung penyediaan listrik oleh Pembangkit Jawa Bali. Mengingat, keandalan listrik sangat penting agar pertumbuhan ekonomi di Wilayah Jawa Timur bisa dijaga dan bahkan ditingkatkan.
Sekadar informasi, bila WK Ketapang resmi ditandatangani sebagai kontrak kerjasama/PSC (Production Sharing Contract) dengan Pemerintah Republik Indonesia , pada Juni 1998. Sejak mengerjakan WK Ketapang, setelah mengambilalih saham ConocoPhillips, pada 1 Desember 2000 hingga 25 Juli 2008, kegiatan operasi PETRONAS menunjukkan kinerja yang sangat positif.
Ada 7 (tujuh) struktur atau sumur (well) yang telah dibor di WK ini. Untuk mengalirkan produksi gas dari sumur yang ada di lepas pantai Sampang Utara tersebut, PETRONAS membangun pipa dasar laut sepanjang 110 km dari anjungan lepas pantai (platform) ke fasilitas penerimaan darat atau Onshore Receiving Facilities (ORF), dengan kapasitas 70 million standard cubic feet per day (mmscfd), yang terletak di Kawasan Industri Maspion (KIM), Kecamatan Manyar, Gresik.
FPSO (floating production storage and offloading) Ratu Nusantara, yaitu unit (kapal) terapung yang digunakan untuk mengambil minyak di lautan sekaligus memprosesnya menjadi minyak jadi dan langsung dialirkan ke negara melalui Pertamina.
(akr)