Rupiah Menguat 125 Poin ke Level Rp14.000/USD

Senin, 28 Mei 2018 - 10:54 WIB
Rupiah Menguat 125 Poin...
Rupiah Menguat 125 Poin ke Level Rp14.000/USD
A A A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan Senin (28/5/2018) terus memulih. Awal perdagangan, rupiah di pasar spot dibuka menguat 30 poin atau 0,21% ke level Rp14.095 per USD.

Laju rupiah semakin menguat pada pukul 10.50 WIB di indeks Bloomberg, dengan terapresiasi 125 poin atau 0,88% ke Rp14.000 per USD dibandingkan akhir pekan lalu di Rp14.125 per USD.

Sementara itu, kurs rupiah di data Yahoo Finance terpantau menguat 138 poin alias 0,95% ke level Rp13.975 per USD pada Senin ini. Sementara Jumat akhir pekan lalu, mata uang NKRI berada di level Rp14.113 per USD.

Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, rupiah pada Senin ini berada di level Rp14.065 per USD, terapresiasi 101 poin dari level Rp14.166 per USD di Jumat akhir pekan.

Rupiah menguat seiring sentimen domestik, dimana pemerintah dan Bank Indonesia menyatakan berkomitmen meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan menjaga disiplin APBN, dan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dengan menaikkan suku bunga acuan.

Dari faktor eksternal, indeks USD terhadap enam mata uang utama melemah 0,149 atau 0,16% ke level 94,104. Sebelumnya, USD naik ke 94,248 pada hari Jumat, tertinggi sejak 14 November 2017.

Melansir dari Reuters, Senin (28/5), melemahnya USD karena pasar mengamati kembali terbukanya pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Presiden Korea Utara Kim Jong Un. Sikap Trump yang pada akhir pekan lalu membatalkan pertemuan dengan Kim Jong Un membuat ketidakpastian geopolitik di Asia Pasifik.

Dolar juga tertekan oleh membaiknya euro, yang merangkak dari level terendah 6-1/2 bulan, setelah kekhawatiran politik di Italia mereda. Euro dibuka lebih tinggi 0,35% menjadi USD1,1693 per EUR setelah jatuh pada hari Jumat ke USD1,1646 per EUR, level terendah sejak pertengahan November 2017.

"Euro telah berhasil bangkit, melalui sedikit konsolidasi. Tetapi pada dasarnya, ini masih bisa mempengaruhi mata uang euro," kata Junichi Ishikawa, ahli strategi FX senior di IG Securities di Tokyo.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0823 seconds (0.1#10.140)