Geliat IPO Jelang Tahun Politik
A
A
A
JAKARTA - Proses penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) makin menggeliat menjelang tahun politik 2019. Sepanjang tahun ini, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 30 emiten baru.
Direktur Penilaian Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) I Nyoman Gede Yetna mengatakan, geliat IPO menjelang tahun politik berdasarkan dari pengalaman sebelumnya. Jadi ada sinergitas antara politik dan perkembangan ekonomi. Sehingga BEI berharap kepercayaan ini bisa memberikan tanda bagi pasar untuk mempersilakan proses pemilihan Presiden (Pilpres) berjalan.
"Dan kami menilai proses raising fund di pasar modal tidak terhenti karena ekspansi serta dari sisi bisnis tetap akan berjalan sesuai dengan siklusnya," ujarnya di Jakarta, Kamis (12/7/2018).
Menurutnya, selain sudah ada 30 emiten baru yang tercatat, selanjutnya di dalam pipeline masih ada 14 perusahaan lagi. "Jadi 30 tambah 14, kita harapkan mereka tidak berubah untuk mencatatkan pada periode ini," kata Nyoman.
Bila kesemuanya berjalan baik, kata Nyoman, hal ini sudah melampaui target 2018 yang ditetapkan, sebanyak 35 emiten baru. BEI sendiri optimistis bisa meraih hingga 45 emiten baru pada tahun ini.
Nyoman menyampaikan, cara untuk merealisasikan target itu salah satunya dengan terus melaksanakan rencana inkubasi untuk mempercepat proses pencatatan. Tujuannya juga supaya dapat menjaga momentum.
"Meskipun sudah dapat lebih dari target saat ini, tapi ada hal-hal yang bisa kita elminasi dari segi waktu. Karena momentumnya kan penting. Nah itu kita jalankan disamping inisiatif yang lain," tutur dia.
Cara lainnya yakni BEI mengejar anak usaha Badan Usaha Milik Negara (BUMN) supaya menjadi perusahaan tercatat. Selain itu, juga ke sektor tertentu yang belum disentuh sebelumnya.
"Pendekatan awal beberapa sektor itu kita lakukan, seperti ke perusahaan BUMN yang sudah tercatat dan mereka memiliki anak perusahaan. Anak-anak perusahaannya eligible untuk bisa approach," ujar Nyoman.
Sementara, dia menambahkan, salah satu perusahaan yang akan menyelesaikan proses IPO dalam waktu dekat yakni PT Garuda Food. "Proses untuk mini expose pekan depan," pungkasnya.
Sebelumnya, tiga perusahaan baru saja tercatat di BEI hari ini yaitu PT PT Mahkota Group Tbk (MGRO), PT Sinergi Megah Internusa Tbk (NUSA) dan PT NFC Indonesia Tbk (NFCX).
Direktur Penilaian Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) I Nyoman Gede Yetna mengatakan, geliat IPO menjelang tahun politik berdasarkan dari pengalaman sebelumnya. Jadi ada sinergitas antara politik dan perkembangan ekonomi. Sehingga BEI berharap kepercayaan ini bisa memberikan tanda bagi pasar untuk mempersilakan proses pemilihan Presiden (Pilpres) berjalan.
"Dan kami menilai proses raising fund di pasar modal tidak terhenti karena ekspansi serta dari sisi bisnis tetap akan berjalan sesuai dengan siklusnya," ujarnya di Jakarta, Kamis (12/7/2018).
Menurutnya, selain sudah ada 30 emiten baru yang tercatat, selanjutnya di dalam pipeline masih ada 14 perusahaan lagi. "Jadi 30 tambah 14, kita harapkan mereka tidak berubah untuk mencatatkan pada periode ini," kata Nyoman.
Bila kesemuanya berjalan baik, kata Nyoman, hal ini sudah melampaui target 2018 yang ditetapkan, sebanyak 35 emiten baru. BEI sendiri optimistis bisa meraih hingga 45 emiten baru pada tahun ini.
Nyoman menyampaikan, cara untuk merealisasikan target itu salah satunya dengan terus melaksanakan rencana inkubasi untuk mempercepat proses pencatatan. Tujuannya juga supaya dapat menjaga momentum.
"Meskipun sudah dapat lebih dari target saat ini, tapi ada hal-hal yang bisa kita elminasi dari segi waktu. Karena momentumnya kan penting. Nah itu kita jalankan disamping inisiatif yang lain," tutur dia.
Cara lainnya yakni BEI mengejar anak usaha Badan Usaha Milik Negara (BUMN) supaya menjadi perusahaan tercatat. Selain itu, juga ke sektor tertentu yang belum disentuh sebelumnya.
"Pendekatan awal beberapa sektor itu kita lakukan, seperti ke perusahaan BUMN yang sudah tercatat dan mereka memiliki anak perusahaan. Anak-anak perusahaannya eligible untuk bisa approach," ujar Nyoman.
Sementara, dia menambahkan, salah satu perusahaan yang akan menyelesaikan proses IPO dalam waktu dekat yakni PT Garuda Food. "Proses untuk mini expose pekan depan," pungkasnya.
Sebelumnya, tiga perusahaan baru saja tercatat di BEI hari ini yaitu PT PT Mahkota Group Tbk (MGRO), PT Sinergi Megah Internusa Tbk (NUSA) dan PT NFC Indonesia Tbk (NFCX).
(ven)