Semester I/2018, Indofood Catat Penjualan Rp36 Triliun
A
A
A
JAKARTA - PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) membukukan kenaikan penjualan netto konsolidasi pada semester I/2018 sebesar 1% menjadi Rp36 triliun dari Rp35,65 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Sementara, laba usaha tumbuh 2,1% menjadi Rp4,54 triliun dari Rp4,45 triliun. Sedang margin laba usaha naik sedikit menjadi 12,6% dari 12,5%.
Direktur Utama dan Chief Executive Officer Indofood Anthoni Salim mengatakan, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mengalami penurunan sebesar 12,7% menjadi Rp1,96 triliun dari Rp2,24 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Sedangkan margin laba bersih turun menjadi 5,4% dari 6,13%. Adapun laba inti tercatat turun 11,1% menjadi Rp1,98 triliun dari Rp2,23 triliun.
"Kami senang bahwa Indofood tetap membukukan pertumbuhan penjualan yang positif, meskipun pada paruh pertama tahun 2018 kinerja grup Agribisnis kurang menggembirakan," ujar Anthoni di Jakarta, Selasa (31/7/2018).
Pada kuartal II/2018, lanjut dia, pertumbuhan industri Fast Moving Consumer Goods (FMCG) menunjukkan adanya perbaikan yang didukung oleh penjualan selama periode Hari Raya, sehingga dapat menunjang kinerja Grup CBP.
Sementara itu, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) membukukan kenaikan penjualan netto konsolidasi sebesar 5,4% menjadi Rp19,46 triliun dibandingkan Rp18,46 triliun pada periode yang sama tahun Ialu.
Laba usaha tercatat tumbuh 17,7% menjadi Rp3,27 triliun dari Rp2,78 triliun, dan margin laba usaha naik menjadi 16,8%. Dia menuturkan, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat 9,5% menjadi Rp2,29 triliun dari Rp2,09 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya dan margin laba bersih naik 50 basis poin menjadi 11,8%. Laba inti sedikit bertumbuh sebesar 1,7% menjadi Rp2,15 triliun dari Rp2,11 triliun.
"Kami berbesar hati bahwa pada paruh pertama tahun 2018, ICBP mampu mencatatkan pertumbuhan yang positif. Pertumbuhan industri FMCG menunjukkan perbaikan pada kuartal II yang didukung oleh penjualan selama periode Hari Raya," paparnya. Lebih lanjut Anthoni mengatakan, Indofood tetap optimistis dan memandang positif potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.
Sementara, laba usaha tumbuh 2,1% menjadi Rp4,54 triliun dari Rp4,45 triliun. Sedang margin laba usaha naik sedikit menjadi 12,6% dari 12,5%.
Direktur Utama dan Chief Executive Officer Indofood Anthoni Salim mengatakan, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mengalami penurunan sebesar 12,7% menjadi Rp1,96 triliun dari Rp2,24 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Sedangkan margin laba bersih turun menjadi 5,4% dari 6,13%. Adapun laba inti tercatat turun 11,1% menjadi Rp1,98 triliun dari Rp2,23 triliun.
"Kami senang bahwa Indofood tetap membukukan pertumbuhan penjualan yang positif, meskipun pada paruh pertama tahun 2018 kinerja grup Agribisnis kurang menggembirakan," ujar Anthoni di Jakarta, Selasa (31/7/2018).
Pada kuartal II/2018, lanjut dia, pertumbuhan industri Fast Moving Consumer Goods (FMCG) menunjukkan adanya perbaikan yang didukung oleh penjualan selama periode Hari Raya, sehingga dapat menunjang kinerja Grup CBP.
Sementara itu, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) membukukan kenaikan penjualan netto konsolidasi sebesar 5,4% menjadi Rp19,46 triliun dibandingkan Rp18,46 triliun pada periode yang sama tahun Ialu.
Laba usaha tercatat tumbuh 17,7% menjadi Rp3,27 triliun dari Rp2,78 triliun, dan margin laba usaha naik menjadi 16,8%. Dia menuturkan, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat 9,5% menjadi Rp2,29 triliun dari Rp2,09 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya dan margin laba bersih naik 50 basis poin menjadi 11,8%. Laba inti sedikit bertumbuh sebesar 1,7% menjadi Rp2,15 triliun dari Rp2,11 triliun.
"Kami berbesar hati bahwa pada paruh pertama tahun 2018, ICBP mampu mencatatkan pertumbuhan yang positif. Pertumbuhan industri FMCG menunjukkan perbaikan pada kuartal II yang didukung oleh penjualan selama periode Hari Raya," paparnya. Lebih lanjut Anthoni mengatakan, Indofood tetap optimistis dan memandang positif potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.
(fjo)