Wall Street Jatuh Saat Indeks S & P 500 Alami Penurunan Terbesar

Kamis, 16 Agustus 2018 - 08:22 WIB
Wall Street Jatuh Saat...
Wall Street Jatuh Saat Indeks S & P 500 Alami Penurunan Terbesar
A A A
NEW YORK - Wall Street mengalami kejatuhan pada perdagangan Rabu kemarin waktu setempat, ketika indeks S & P 500 membukukan persentase penurunan terbesar sejak akhir Juni. Pasalnya investor mulai beralih ke risk averse seiring laporan pendapatan yang mengecewakan dan meningkatnya kekhawatiran akan perang dagang global.

Tercatat Dow Jones Industrial Average anjlok 137,51 poin setara dengan 0,54% menjadi 25.162,41 untuk mengikuti indeks S & P 500 kehilangan 21,59 poin atau 0,76% ke level 2,818.37. Selanjutnya komposit Nasdaq turun 96,78 poin atau 1,23% di posisi 7.774,12.

Perusahaan teknologi China yakni Tencent Holdings Ltd (0700.HK) melaporkan penurunan laba pertamanya dalam hampir 13 tahun, hingga memberikan tekanan pada sektor teknologi AS. Saham teknologi merupakan hambatan terbesar pada indeks S & P 500 dan Nasdaq dengan indeks teknologi S & P 500 jatuh mencapai 1,1%.

Saham ritel juga turun karena saham Macy's Inc (M.N) anjlok 15,9% setelah kekhawatiran marjin menakutkan investor, membayangi penjualan dan pendapatan yang lebih kuat dari perkiraan. Sementara laporan laba pada kuartal kedua sebagian besar lebih kuat dari yang diharapkan, dengan 79,1% mengalahkan ekspektasi analis, menurut Thomson Reuters.

Hasilnya untuk sebanyak 460 perusahaan di indeks S & P 500. Di sisi lain konflik perdagangan memanas ketika Presiden Turki Tayyip Erdogan menggandakan tarif pada beberapa impor AS ditambah China mengajukan keluhan kepada Organisasi Perdagangan Dunia terhadap kebijakan perdagangan Amerika yang menerapkan tarif impor tinggi.

Sektor industri yang sensitif dari kebijakan tarif tersebut akibatnya tergelincir 0,5% dengan Caterpillar Inc (CAT.N) dan Boeing Co (BA.N) jadi beban terbesar Dow. Selanjutnya indeks energi S & P 500 turun 3,5% karena pelemahan harga minyak mentah diperparah oleh lonjakan tak terduga persediaan minyak AS. Indeks energi mengalami persentase kerugian terbesar sejak 5 Februari.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8021 seconds (0.1#10.140)